BI Pastikan Rupiah Tidak Akan Goyang karena Demo 4 November
A
A
A
JAKARTA - Aksi demonstrasi 4 November besok dikhawatirkan melumpuhkan aktivitas ibu kota. Pasalnya sejumlah pertokoan dan perkantoran memilih untuk meliburkan karyawannya. Namun Bank Indonesia memastikan bahwa rupiah tidak akan terdepresiasi atau tidak akan goyang dengan adanya aksi unjuk rasa besar-besaran besok.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warijo mengatakan, demo 4 November tidak akan menganggu stabilitas moneter dalam negeri. "Kalau saya lihat imbas besok itu, rupiah tidak melemah, stabil, bahkan cenderung menguat," kata dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis(3/11/2016).
Perry menjabarkan, kekuatan rupiah yang akan diprediksi esok hari hingga akhir minggu pertama bulan November, dikarenakan kondisi global yang membawa sentimen positif untuk Indonesia.
"Yang menguatkan (rupiah) karena kondisi global, masuknya arus modal asing. Ini yang memberikan sentimen positif terhadap rupiah," imbuh Perry.
Bahkan, BI menilai, pasar domestik dan luar negeri serta investor asing lebih percaya diri melihat perekonomian Indonesia yang perlahan membaik. Seperti diketahui, ekonomi Indonesia sedang masuk fase pemulihan sejak pertengahan lalu dan itu nyata.
"Seperti capital inflow, sampai minggu lalu terus masuk Rp157 triliun dan kami tidak melihat adanya suatu tanda-tanda itu kembali ke asing. Malah terlihat masih akan masuk, itu tanda kondisi ekonomi kita cukup menguat dan itu cukup prospektif dan mengapa asing confident untuk masuk," imbuhnya.
Maka, dengan adanya sentimen-sentimen positif ini, BI berharap hingga akhir tahun kurs rupiah akan berada di range stabil, terlebih lagi dengan adanya arus dana repatriasi dari tax amnesty yang akan masuk.
"Kurs sampai hari ini dan Insya Allah akan terus berlanjut stabil bahkan ada kecenderngan menguat. Apalagi sampai akhir tahun akan ada aliran modal masuk dari repatriasi tax amnesty," pungkasnya.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Perry Warijo mengatakan, demo 4 November tidak akan menganggu stabilitas moneter dalam negeri. "Kalau saya lihat imbas besok itu, rupiah tidak melemah, stabil, bahkan cenderung menguat," kata dia di Gedung BI, Jakarta, Kamis(3/11/2016).
Perry menjabarkan, kekuatan rupiah yang akan diprediksi esok hari hingga akhir minggu pertama bulan November, dikarenakan kondisi global yang membawa sentimen positif untuk Indonesia.
"Yang menguatkan (rupiah) karena kondisi global, masuknya arus modal asing. Ini yang memberikan sentimen positif terhadap rupiah," imbuh Perry.
Bahkan, BI menilai, pasar domestik dan luar negeri serta investor asing lebih percaya diri melihat perekonomian Indonesia yang perlahan membaik. Seperti diketahui, ekonomi Indonesia sedang masuk fase pemulihan sejak pertengahan lalu dan itu nyata.
"Seperti capital inflow, sampai minggu lalu terus masuk Rp157 triliun dan kami tidak melihat adanya suatu tanda-tanda itu kembali ke asing. Malah terlihat masih akan masuk, itu tanda kondisi ekonomi kita cukup menguat dan itu cukup prospektif dan mengapa asing confident untuk masuk," imbuhnya.
Maka, dengan adanya sentimen-sentimen positif ini, BI berharap hingga akhir tahun kurs rupiah akan berada di range stabil, terlebih lagi dengan adanya arus dana repatriasi dari tax amnesty yang akan masuk.
"Kurs sampai hari ini dan Insya Allah akan terus berlanjut stabil bahkan ada kecenderngan menguat. Apalagi sampai akhir tahun akan ada aliran modal masuk dari repatriasi tax amnesty," pungkasnya.
(ven)