BRI Terus Bertransformasi Selama 121 Tahun
A
A
A
JAKARTA - Transformasi erat kaitannya dengan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia yang telah melakukan perubahan sejak didirkan tahun 1895. Direktur Operasional Bank BRI Zulhelfi Abidin mengatakan Bank BRI sudah melakukan transformasi bisnis selama hampir 121 tahun.
(Baca Juga: BRIsat Jadi Komponen Penting Transformasi Bisnis)
"BRI itu, kami didirikan tahun 1895 berarti sudah 121 tahun. Jadi, transformasi yang kami lakukan sangat panjang. Bukti transformasi servis ke nasabah, kita sediakan kapal, itu salah satu journey kita dalam menjangkau nasabah yang jauh," ujarnya dalam seminar bertajuk 'Indonesia Naik Kelas' yang digelar KORAN SINDO dan SINDOnews di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Lebih lanjut dia mencontoh transformasi servis di remote area (daerah terpencil) yang dilakukan BRI yakni dengan ada network, jaringan dengan lebih dari 300 ribu kantor cabang. Meski ada yang sifatnya terpaksa, namun Zulhelfi menegaskan perubahan menjadi hal mutlak yang harus dilakukan, jika tidak ingin menjadi ancaman bagi perusahaan jika tidak berubah.
"Kita harus beradaptasi di mana perubahan ini terjadi karena kalau tidak lakukan perubahan, berangsur-angsur akan mati pelan-pelan," lanjut dia.
Di sisi lain diterangkannya yang menjadi sorotan BRI dalam transformasi bisnis, adalah mengantisipasi keberadaan perusahaan Financial Technology (Fintech) yang makin berkembang pesat. Khusus untuk menghadapi Fintech, pihaknya menyiapkan single integrated framework for business. Berbagai komponen diatur di dalamnya seperti pengembangan teknologi.
"Dalam hal ini saya coba melihat tiga poin. Pertama, kita lihat adalah pengertian Fintech, ada transformasi di sini terjadi. Salah satu komponen yakni teknologi, salah satunya kita sudah kolaborasi antar bank. Contohnya RTGS dan ATM network Himbara, Prima, ATM Bersama dan kita kolaborasi dengan perusahaan lokal untuk payment," tandasnya.
(Baca Juga: BRIsat Jadi Komponen Penting Transformasi Bisnis)
"BRI itu, kami didirikan tahun 1895 berarti sudah 121 tahun. Jadi, transformasi yang kami lakukan sangat panjang. Bukti transformasi servis ke nasabah, kita sediakan kapal, itu salah satu journey kita dalam menjangkau nasabah yang jauh," ujarnya dalam seminar bertajuk 'Indonesia Naik Kelas' yang digelar KORAN SINDO dan SINDOnews di Grand Ballroom, Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Senin (7/11/2016).
Lebih lanjut dia mencontoh transformasi servis di remote area (daerah terpencil) yang dilakukan BRI yakni dengan ada network, jaringan dengan lebih dari 300 ribu kantor cabang. Meski ada yang sifatnya terpaksa, namun Zulhelfi menegaskan perubahan menjadi hal mutlak yang harus dilakukan, jika tidak ingin menjadi ancaman bagi perusahaan jika tidak berubah.
"Kita harus beradaptasi di mana perubahan ini terjadi karena kalau tidak lakukan perubahan, berangsur-angsur akan mati pelan-pelan," lanjut dia.
Di sisi lain diterangkannya yang menjadi sorotan BRI dalam transformasi bisnis, adalah mengantisipasi keberadaan perusahaan Financial Technology (Fintech) yang makin berkembang pesat. Khusus untuk menghadapi Fintech, pihaknya menyiapkan single integrated framework for business. Berbagai komponen diatur di dalamnya seperti pengembangan teknologi.
"Dalam hal ini saya coba melihat tiga poin. Pertama, kita lihat adalah pengertian Fintech, ada transformasi di sini terjadi. Salah satu komponen yakni teknologi, salah satunya kita sudah kolaborasi antar bank. Contohnya RTGS dan ATM network Himbara, Prima, ATM Bersama dan kita kolaborasi dengan perusahaan lokal untuk payment," tandasnya.
(akr)