Resmikan Sutet di Balaraja, PLN Perkuat Sistem Listrik Jawa-Bali

Kamis, 10 November 2016 - 15:48 WIB
Resmikan Sutet di Balaraja,...
Resmikan Sutet di Balaraja, PLN Perkuat Sistem Listrik Jawa-Bali
A A A
BALARAJA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) meresmikan pengoperasian Saluran Udara Tegangan Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) tambahan dua sirkit Sularaya-Balaraja bertegangan 500 kilo volt.

Pembangunan infrastrunktur transmisi ini guna memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali dan memenuhi tuntutan dunia usaha terhadap kecukupan dan keandalan pasokan listrik.

"Saluran transmisi ini berfungsi memperkuat sistem Jawa-Bali dengan menyalurkan daya listrik dari pusat pembangkit di Suralaya menuju pusat beban di Jakarta dan kawasan industri Banten," ujar Direktur Regional PLN Bagian Barat Murtaqi Syamsuddin saat meresmikan beroperasinya SUTET tambahan dua sirkit 500 KV di Gardu Induk Balaraja, Banten, Kamis (10/11/2016).

Menurutnya, pembangunan transmisi ini sangat penting bagi keandalan pasokan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Pasalnya, akan memperkuat tulang punggung jaringan sistem Jawa-Bali dengan memperkuat keandalan penyaluran daya listrik dari pusat pembangkit Suralaya berkapasitas 4000 megawatt (MW).

"Transmisi ini juga akan meningkatkan kapasitas penyaluran dari pembangkit-pembangkit besar di Suralaya dengan kapasitas di atas 5.500 MW," imbuh Murtaqi.

Dia menjelaskan, pembangunan saluran transmisi tersebut menelan investasi sebesar Rp514 miliar melalui rute sepanjang 68 kilometer. Adapun jumlah tower penyangga jaringan sebanyak 172 unit semua terletak di Provinsi Banten.

"Investasi semua di danai dari internal PLN dan kontraktor pelaksana sepenuhnya dari dalam negeri. Pembangunan saluran transmisi ini sudah dirintis sejak 2008 dan baru bisa diselesaikan sekarang," tuturnya.

Dia melanjutkan, hambatan pembebasan lahan, proses perizinan, serta persoalan sosial dan teknis selama masa konstruksi membuat pembangunannya berlangsung lama. Keberhasilan PLN mengoperasikan jaringan transmisi listrik ini tidak lepas dari terbitnya Perpers No 4/2016, sehingga infrastruktur ketenagalistrikan tersebut cepat terselesaikan.

"Diakui atau tidak ada persoalan lahan, persoalan sosial dan teknis konstruksi. Ini yang selama ini menjadi tantangan kita membangun infrastruktur kelistrikan. Tapi sekarang sudah selesai dan mampu memperkuat sistem kelistrikan Jawa-Bali," ujarnya.

General Manajer Unit Induk Pembangunan Bagan Jawa Bagian Barat Robert A Purba menambahkan, jalur transmisi 500 KV tambahan dua sirkit Suralaya-Balaraja digunakan untuk menyalurkan daya listrik dari delapan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berkapasitas 4 x400 MW.

Selain itu, juga digunakan menyalurkan daya listrik dari swasta (Indonesia Power Producer/IPP) yang dikembangkan oleh PT Listrik Banten Energi berkapasitas 600 MW.

"Tingkat kandungan lokal pembangunan jaringan transmisinya mencapai 95%, sedangkan 5% isolator dari impor," kata Robert.

Selanjutnya, kata dia, PLN ke depan akan membangun SUTET dua sirkit untuk mendukung program pembangkit listrik 35.000 ME dari PLTU Jawa 7 dan PLTU Jawa 5 masing-masing berkapasitas 2000 MW.

"Jaringan transmisi ini akan ditarik dari Suralaya menelusuri pantai utara Jawa ke arah Lontar dan di teruskan ke Jakarta," pungkasnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7544 seconds (0.1#10.140)