DIY Pasar Potensial Terbesar Kedua Produk Olahan Ikan
A
A
A
YOGYAKARTA - Salah satu produsen produk olahan ikan, CV Anugerah Artha Abadi mulai membidik Gunungkidul sebagai pasar produk-produk mereka. Setelah memasarkan produk olahan ikan mereka di wilayah DIY, mulai sepekan ini melebarkan sayap ke Gunungkidul.
Dari hasil penjualan mereka selama sepekan di Gunungkidul, ternyata di luar dugaan. Supervisor Marketing CV Anugerah Artha Abadi Sony Susanto mengungkapkan, CV Anugerah Artha Abadi yang berpusat di Surabaya ini melirik Yogyakarta sebagai tempat pemasaran produk mereka.
Produk olahan ikan seperti sosis, bakso ataupun yang lainnya keluaran dari mereka diterima dengan baik di pasar Yogyakarta. "10 tahun ini produk kami terutama yang low segmen diterima baik di Yogyakarta," tuturnya, Minggu (13/11/2016).
Soni mengatakan, sebenarnya perusahaan tempatnya bekerja pada awalnya hanya memproduksi filet ikan dan di ekspor ke berbagai Negara. Namun dalam 10 tahun terakhir, mereka mengembangkan produk olahan dari ikan yang dijual dingin (frozen Food).
Melalui brand Go, produk pertama mereka adalah menyasar low segmen dengan produk yang harganya standar dan dipasarkan melalui pasar-pasar tradisional.
Kini, mereka mulai mengeluarkan produk sejenis yang menyasar ke segmen premium, Manna. Berbeda dengan produk low segmen, untuk produk premium tersebut mereka pasarkan melalui swalayan-swalayan dan minimarket.
Belasan swalayan terutama di Kota Yogyakarta telah mereka sasar dengan produk-produk premium. Dan mulai pekan lalu, mereka melebarkan sayap membidik pasar Gunungkidul yang dianggap potensial untuk produk olahan ikan ini.
Hasilnya, memang cukup menggembirakan, melalui pembukaan gerai di sebuah swalayan yang baru saja dibuka di kawasan Kecamatan Patuk, penjualan mereka di Gunungkidul terhitung sangat bagus. "Ini tertinggi di Indonesia, untuk kelas swalayan lho," ucapnya.
Hasil ini memang di luar dugaan mereka sebelumnya karena produk Go dan Manna dapat terserap dengan baik di Gunungkidul. Padahal, Gunungkidul sebelumnya dipandang sebelah mata karena termasuk daerah tertinggal di DIY jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain.
Namun, ternyata respon masyarakat sangat baik. Pihaknya berambisi akan terus berusaha mengembangkan area penjualan mereka ke seluruh Indonesia. Saat ini produk mereka telah merambah hingga ke Kalimantan, Lombok, Bali dan pulau-pulau lain.
Penetrasi produk mereka cukup bagus terutama di Jawa Timur dan Madura. Yogyakarta menjadi kota kedua terbanyak penyumbang penjualan mereka. "Kami sebentar lagi akan mengeluarkan produk untuk kelas high premium," paparnya.
Supervisor Swalayan Sambipitu, Dima mengungkapkan, pihaknya sengaja menggandeng produsen Frozen Food karena ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda di Gunungkidul.
Selama ini penjualan Frozen Food memang didominasi di perkotaan saja, dan belum banyak yang menyasar ke daerah-daerah terpencil. "Kami mencoba mengemas sesuatu yang berbeda," tandas dia.
Dari hasil penjualan mereka selama sepekan di Gunungkidul, ternyata di luar dugaan. Supervisor Marketing CV Anugerah Artha Abadi Sony Susanto mengungkapkan, CV Anugerah Artha Abadi yang berpusat di Surabaya ini melirik Yogyakarta sebagai tempat pemasaran produk mereka.
Produk olahan ikan seperti sosis, bakso ataupun yang lainnya keluaran dari mereka diterima dengan baik di pasar Yogyakarta. "10 tahun ini produk kami terutama yang low segmen diterima baik di Yogyakarta," tuturnya, Minggu (13/11/2016).
Soni mengatakan, sebenarnya perusahaan tempatnya bekerja pada awalnya hanya memproduksi filet ikan dan di ekspor ke berbagai Negara. Namun dalam 10 tahun terakhir, mereka mengembangkan produk olahan dari ikan yang dijual dingin (frozen Food).
Melalui brand Go, produk pertama mereka adalah menyasar low segmen dengan produk yang harganya standar dan dipasarkan melalui pasar-pasar tradisional.
Kini, mereka mulai mengeluarkan produk sejenis yang menyasar ke segmen premium, Manna. Berbeda dengan produk low segmen, untuk produk premium tersebut mereka pasarkan melalui swalayan-swalayan dan minimarket.
Belasan swalayan terutama di Kota Yogyakarta telah mereka sasar dengan produk-produk premium. Dan mulai pekan lalu, mereka melebarkan sayap membidik pasar Gunungkidul yang dianggap potensial untuk produk olahan ikan ini.
Hasilnya, memang cukup menggembirakan, melalui pembukaan gerai di sebuah swalayan yang baru saja dibuka di kawasan Kecamatan Patuk, penjualan mereka di Gunungkidul terhitung sangat bagus. "Ini tertinggi di Indonesia, untuk kelas swalayan lho," ucapnya.
Hasil ini memang di luar dugaan mereka sebelumnya karena produk Go dan Manna dapat terserap dengan baik di Gunungkidul. Padahal, Gunungkidul sebelumnya dipandang sebelah mata karena termasuk daerah tertinggal di DIY jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota lain.
Namun, ternyata respon masyarakat sangat baik. Pihaknya berambisi akan terus berusaha mengembangkan area penjualan mereka ke seluruh Indonesia. Saat ini produk mereka telah merambah hingga ke Kalimantan, Lombok, Bali dan pulau-pulau lain.
Penetrasi produk mereka cukup bagus terutama di Jawa Timur dan Madura. Yogyakarta menjadi kota kedua terbanyak penyumbang penjualan mereka. "Kami sebentar lagi akan mengeluarkan produk untuk kelas high premium," paparnya.
Supervisor Swalayan Sambipitu, Dima mengungkapkan, pihaknya sengaja menggandeng produsen Frozen Food karena ingin menghadirkan sesuatu yang berbeda di Gunungkidul.
Selama ini penjualan Frozen Food memang didominasi di perkotaan saja, dan belum banyak yang menyasar ke daerah-daerah terpencil. "Kami mencoba mengemas sesuatu yang berbeda," tandas dia.
(izz)