Investasi Singapura di Indonesia Capai USD7,1 Miliar
A
A
A
SEMARANG - Hubungan Indonesia dan Singapura terjalin sejak berdirinya ASEAN pada 1967. Seiring perjalanan, hubungan perdagangan kedua negara terus meningkat. Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong dalam peresmian Kawasan Industri Kendal mengingatkan kembali pentingnya hubungan kedua negara.
Jokowi mengatakan sepanjang Januari-September 2016, jumlah investasi Singapura di Indonesia mencapai USD7,1 miliar atau setara Rp96 triliun (estimasi kurs Rp13.533/USD). Jumlah tersebut meningkat 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dan Jokowi menyebut Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah, sebagai ikon hubungan bilateral kedua negara. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyuguhkan beragam kekayaan budaya, seperti tarian tradisional, gamelan, dan barongsai.
"Pertemuan ini untuk terus melakukan kerja sama ekonomi. Singapura adalah salah satu mitra utama dalam perdagangan dan investasi," ucap Jokowi di Wisma Perdamaian, Semarang, Senin (14/11/2016).
Kepala Negara mengatakan, adanya Kawasan Industri Kendal Park By The Bay ini, membuat posisi investasi Singapura semakin besar dan menjadi ikon baru dalam hubungan kerja sama kedua negara. Kedepan, investasi Singapura diharapkan lebih meningkat. "Harapannya, investasi ini terus meningkat termasuk di Batam dan Kendal. Di kendal, kawasan industri ni ikon baru hubungan bilateral Indonesia-Singapura," tegasnya.
Selain membahas kerja sama bidang ekonomi, pertemuan bilateral yang berlangsung sekira satu jam tersebut, juga membahas mengenai isu regional dan internasional, di antaranya terorisme serta masalah sengketa Laut China Selatan.
Adapun kesepakatan bersama yang ditandatangani kedua pihak, yaitu di bidang pariwisata ditandai penandatanganan bersama Menteri Pariwisata Arif Yahya dengan Menteri Pariwisata Singapura, disaksikan kedua pemimpin negara. "Penandatanganan ini diharapkan memperkuat kerja sama destinasi wisata baru di Indonesia," kata Jokowi.
Pada pertemuan itu, Jokowi didampingi sejumlah menteri, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menkopolhukam Wiranto. Kemudian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Thomas Lembong, Menristek Dikti M Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sementara itu, PM Singapura Lee Hsien Loong mengaku sangat senang atas sambutan yang diberikan Pemerintah Indonesia atas kedatangannya yang pertama kali di Semarang, Jawa Tengah. "Ini kali pertama saya ke Semarang dan Kendal. Kami sangat senang dengan proses penyambutan dan terima kasih untuk masyarakat dan pemerintah," katanya.
Lee mengatakan Indonesia adalah mitra Singapura. Adanya sejumlah kesepakatan bersama diharapkan dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia.
Usai melakukan pertemuan bilateral tersebut, PM Lee juga mencoba membatik. Jokowi mempersilahkan PM Lee untuk mencoba mempraktikkan membatik. Begitu juga Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang menemani isteri PM Singapura Ho Ching memegang sejumlah alat membatik serta kain yang sudah tersedia.
PM Singapura menjajal cara membatik tulis asal Grobogan. Sementara isterinya, Ho Ching mencoba langsung cara membuat batik Lasem, Rembang.
Jokowi mengatakan sepanjang Januari-September 2016, jumlah investasi Singapura di Indonesia mencapai USD7,1 miliar atau setara Rp96 triliun (estimasi kurs Rp13.533/USD). Jumlah tersebut meningkat 44% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dan Jokowi menyebut Kawasan Industri Kendal di Jawa Tengah, sebagai ikon hubungan bilateral kedua negara. Dalam pertemuan itu, Jokowi menyuguhkan beragam kekayaan budaya, seperti tarian tradisional, gamelan, dan barongsai.
"Pertemuan ini untuk terus melakukan kerja sama ekonomi. Singapura adalah salah satu mitra utama dalam perdagangan dan investasi," ucap Jokowi di Wisma Perdamaian, Semarang, Senin (14/11/2016).
Kepala Negara mengatakan, adanya Kawasan Industri Kendal Park By The Bay ini, membuat posisi investasi Singapura semakin besar dan menjadi ikon baru dalam hubungan kerja sama kedua negara. Kedepan, investasi Singapura diharapkan lebih meningkat. "Harapannya, investasi ini terus meningkat termasuk di Batam dan Kendal. Di kendal, kawasan industri ni ikon baru hubungan bilateral Indonesia-Singapura," tegasnya.
Selain membahas kerja sama bidang ekonomi, pertemuan bilateral yang berlangsung sekira satu jam tersebut, juga membahas mengenai isu regional dan internasional, di antaranya terorisme serta masalah sengketa Laut China Selatan.
Adapun kesepakatan bersama yang ditandatangani kedua pihak, yaitu di bidang pariwisata ditandai penandatanganan bersama Menteri Pariwisata Arif Yahya dengan Menteri Pariwisata Singapura, disaksikan kedua pemimpin negara. "Penandatanganan ini diharapkan memperkuat kerja sama destinasi wisata baru di Indonesia," kata Jokowi.
Pada pertemuan itu, Jokowi didampingi sejumlah menteri, diantaranya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menkopolhukam Wiranto. Kemudian Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, dan Kepala Badan Koordinator Penanaman Modal Thomas Lembong, Menristek Dikti M Nasir, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto, Menko Perekonomian Darmin Nasution dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sementara itu, PM Singapura Lee Hsien Loong mengaku sangat senang atas sambutan yang diberikan Pemerintah Indonesia atas kedatangannya yang pertama kali di Semarang, Jawa Tengah. "Ini kali pertama saya ke Semarang dan Kendal. Kami sangat senang dengan proses penyambutan dan terima kasih untuk masyarakat dan pemerintah," katanya.
Lee mengatakan Indonesia adalah mitra Singapura. Adanya sejumlah kesepakatan bersama diharapkan dapat berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia.
Usai melakukan pertemuan bilateral tersebut, PM Lee juga mencoba membatik. Jokowi mempersilahkan PM Lee untuk mencoba mempraktikkan membatik. Begitu juga Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang menemani isteri PM Singapura Ho Ching memegang sejumlah alat membatik serta kain yang sudah tersedia.
PM Singapura menjajal cara membatik tulis asal Grobogan. Sementara isterinya, Ho Ching mencoba langsung cara membuat batik Lasem, Rembang.
(ven)