Jokowi Tegaskan KIK Harus Sejahterakan Masyarakat Kendal

Senin, 14 November 2016 - 22:56 WIB
Jokowi Tegaskan KIK Harus Sejahterakan Masyarakat Kendal
Jokowi Tegaskan KIK Harus Sejahterakan Masyarakat Kendal
A A A
KENDAL - Presiden Joko Widodo mengatakan Kawasan Industri Kendal (KIK) sebagai ikon baru kerja sama Indonesia dengan Singapura, harus membawa kesejahteraan kepada masyarakat Kendal di Jawa Tengah.

"KIK sudah ditetapkan sebagai kawasan industri prioritas. Indonesia telah mengambil kebijakan untuk mendorong investasi pengembangan kawasan industri, dengan cara menghilangkan hambatan dalam pembangunan proyek," katanya dalam peresmian KIK di wilayah Jalur Pantura Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal, Senin (14/11/2016) petang.

Jokowi menambahkan, akan mendukung KIK dengan memberikan solusi atas pembangunan infrastruktur tersebut dengan penyediaan lahan. Menurutnya, dua hal tersebut merupakan kunci dari penciptaan kawasan industri yang baik.

"Untuk mendukung KIK ini, pemerintah akan terus menjamin tersedianya lima infrastruktur, yakni transportasi, energi listrik dan gas, sumber daya air dan sanitasi, serta SDM dan teknologi," sambungnya.

Menurut Kepala Negara, pembangunan dan penataan infrastruktur akan mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah dan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar. Sehingga pihaknya mengaku juga akan terus mendorong pembangunan koridor tol Pemalang-Batang-Semarang.

"Sehingga investor tidak perlu ragu berinvestasi di KIK, baik dibidang fashion, furnitur, makanan, manifaktur, smart industri maupun investasi lainnya. Namun saya meminta komitmen kepada para investor, agar keberadaan KIK harus membawa manfaat bagi rakyat, terutama masyarakat Kendal dan Jawa Tengah," tandasnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengapreasi diresmikan dan mulai beropreasinya KIK. Sebab merupakan salah satu kawasan strategis nasional. "KIK memiliki keunggulan kompetitif dan komparatif, lokasinya sangat stategis. Dekat dengan pelabuhan dan bandara internasional Ahmad Yani yang awal 2018 juga akan segera selesai dibangun," katanya.

Ganjar mengaku mendukung penuh keberadaan KIK tersebut. Salah satunya yakn ketersediaan tenaga kerja. Pihaknya siap menyediakan tenaga kerja sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan. Dan tentu melalui BLK (balai latihan kerja). Jateng, kata dia, merupakan propinsi vokasi yang siap sediakan tenaga kerja terdidik dan terampil.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya akan memberikan dukungan lain berupa pelayanan perijinan satu atap. Sehingga, perijinan bisa lebih mudah, murah dan cepat. Hal ini menjadi bagian reformasi birokrasi dalam rangka membuka peluang investasi. (Baca: Investasi Singapura di Indonesia Capai USD7,1 Miliar)

Jawa Tengah sendiri memiliki kawasan industri seluas 31.474,04 hektar yang tersebar di sejumlah kabupaten dan kota. Delapan kawasan industri diantaranya sudah beroperasi. Data Pemprov Jawa Tengah, dari delapan itu, realisasi investasi pada triwulan III 2016 sudah mencapai Rp20,74 triliun. Capaian itu terdiri dari penanaman modal asing Rp10, 84 triliun, dengan jumlah 695 proyek dan menyerap 82.253 tenaga kerja. Sedangkan penanaman modal dalam negeri Rp9,9 triliun dengan 682 proyek dan menyerap 33.078 tenaga kerja.

Ganjar menargetkan pada tahun depan, realisasi investasi di Jateng sebesar Rp 30,25 triliun. Untuk itu diperlukan kerja keras seluruh pihak untuk meraih target itu. "Saya mengajak seluruh pihak agar ciptakan iklim investasi yang lebih kondusif dan terbuka. Sehingga bisa dongkrak perekonomian dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya, serta bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya," harapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Jababeka, SD Darmono, mengatakan, Jababeka merupakan pionir dalam pengembangan kawasan industri modern. Sejumlah projek kawasan industri dari Jababeka yakni di Cikarang, Morotai, Tanjung Lesung, Singapura, Cina, dan Vietnam.

"Kami mendukung pemerintah dengan mengkonfersikan lahan-lahan terlantar dan tidak produktif dengan membangunnya menjadi kawasan industri kelas dunia dengan teknologi mutakhir dan memfasilitasi produksi yang efisien dan berbiaya rendah," katanya.

Selain itu, lanjut dia, Jababeka menyediakan pelayanan one stop service. Sehingga menjamin kelancaran perijinan, kepastian hukum dan kenyamanan bagi investor. Penataan lingkungan yang asri, menciptakan lapangan kerja dengan membangun pusat pelatihan kerja, sarana tempat tinggal dengan sentra pendidikan dan kesehatannya.

Ia menjelaskan, saat ini terdapat lebih dari 20 perusahaan yang menempati lahan seluas 32 hektar. Selain itu juga sudah ada prospek investor yang dalam proses perundingan. "Kami yakin dalam tiga sampai lima tahun kedepan, fase pertama seluas 860 hektar akan habis terhuni. Selain itu juga menyerap minimum 500 ribu tenaga kerja dari industri manufaktur. Kami juga ada klaster khusus UKM. Ini sudah kami rancang 10 tahun lalu bersama pemerintah melalui Kementrian perindustrian dan Pemkab Kendal," jelasnya.

Pihaknya menambahkan, investasi fase pertama diperkirakan akan dihuni 300 pabrik dengan nilai USD10 miliar atau Rp130 triliun. Sedangkan rencana perluasan mencapai 2.700 hektar. Nantinya akan dilengkapi dengan sejumlah fasilitas, perumahan, perdagangan, pendidikan, kesehatan, hiburan dan lainnya. Sehingga menjadi kota mandiri yang mendongkrak ekonomi Jateng dan menaikkan daya saing industri nasional.

Dalam kesempatan itu, Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, menyambut baik kerjasama kedua negara tersebut. Diharapkan, kerjasama tersebut menguntungkan kedua belah pihak. "Sebelumnya sudah pernah kerja sama. Harapannya tidak hanya di KIK saja, tapi kerja sama serupa di wilayah lain," ujarnya.

Peresmian KIK dihadiri Presiden Joko Widodo dan ibu negara Iriana Joko Widodo, PM Singapura Lee Hsien Longg bersama istri, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan istrinya Atiqoh Ganjar Pranowo, sejumlah menteri Kabinet Kerja, Bupati Kendal Mirna Anisa, para investor dan ratusan tamu undangan lainnya. Usai meresmikan KIK, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Long bersama rombongan sempat berkeliling meninjau pembangunan sejumlah perusahaan di KIK.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6977 seconds (0.1#10.140)