Subsidi Listrik 900 VA Akan Dialihkan ke 7 Juta Rumah
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan mencabut subsidi listrik yang tidak tepat sasaran pada awal tahun depan bagi pelanggan 900 volt ampere (VA). Jumlah pelanggan yang sudah tidak dapat menikmati subsidi listrik sebanyak 18,9 juta kepala keluarga.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, subsidi listrik yang tidak tepat tersebut akan dialihkan ke tujuh juta kepala keluarga yang belum mendapat listrik. Sesuai UU, masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi hanya masyarakat tidak mampu.
"Artinya masih ada sekitar tujuh juta kepala keluarga yang belum terlistriki. Kalau kali empat orang dalam satu keluarga berarti hampir 28 juta belum mendapatkan listrik," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Sebanyak 28 juta masyarakat yang belum dapat listrik akan menjadi fokus pemerintah dalam membangun infrastruktur kelistrikan ke depan. Langkah ini untuk mengejar target rasio elektrifikasi pada 2019 sebesar 98%.
"Dana yang diambil dari penghematan subsidi tidak tepat sasaran itu akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur listrik jaringan bagi masyarakat yang belum mendapat listrik," kata Jarman.
Pengalihan ke rumah yang belum dapat listrik itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan subsidi tepat sasaran kepada pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA yang termasuk dalam rumah tangga miskin.
Berdasarkan Data Terpadu Penanganan Program Fakir Miskin yang ditetapkan Kementerian Sosial dan Tim Nasional Pecepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dari total 23 juta pelanggan rumah tangga daya 900 VA, hanya 4,1 juta yang layak diberikan subsidi.
"Menteri ESDM telah menerbitkan Permen penyesuaian tarif Permen 28/2016 dan Permen 29/2016 tentang subsidi tepat sasaran," pungkasnya.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, subsidi listrik yang tidak tepat tersebut akan dialihkan ke tujuh juta kepala keluarga yang belum mendapat listrik. Sesuai UU, masyarakat yang berhak mendapatkan subsidi hanya masyarakat tidak mampu.
"Artinya masih ada sekitar tujuh juta kepala keluarga yang belum terlistriki. Kalau kali empat orang dalam satu keluarga berarti hampir 28 juta belum mendapatkan listrik," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/11/2016).
Sebanyak 28 juta masyarakat yang belum dapat listrik akan menjadi fokus pemerintah dalam membangun infrastruktur kelistrikan ke depan. Langkah ini untuk mengejar target rasio elektrifikasi pada 2019 sebesar 98%.
"Dana yang diambil dari penghematan subsidi tidak tepat sasaran itu akan digunakan untuk pengembangan infrastruktur listrik jaringan bagi masyarakat yang belum mendapat listrik," kata Jarman.
Pengalihan ke rumah yang belum dapat listrik itu, kata dia, bertujuan untuk memberikan subsidi tepat sasaran kepada pelanggan dengan daya 450 VA dan 900 VA yang termasuk dalam rumah tangga miskin.
Berdasarkan Data Terpadu Penanganan Program Fakir Miskin yang ditetapkan Kementerian Sosial dan Tim Nasional Pecepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dari total 23 juta pelanggan rumah tangga daya 900 VA, hanya 4,1 juta yang layak diberikan subsidi.
"Menteri ESDM telah menerbitkan Permen penyesuaian tarif Permen 28/2016 dan Permen 29/2016 tentang subsidi tepat sasaran," pungkasnya.
(izz)