Indonesia Negara Kaya Sumber Pangan
A
A
A
MINAHASA - Indonesia sebagai negara besar dan kaya dengan sumber daya alam seharusnya dapat meningkatkan kemandirian pangan. Namun, pada kenyataannya negeri ini banyak mengimpor bahan pangan dari luar negeri.
Hal ini menjadi perhatian serius ahli pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ahmad Sulaeman dalam acara Jelajah Gizi 2016 di Minahasa, yang diselenggarakan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), Jumat (18/11/2016). Dia menyebutkan, sejumlah negara saat ini sudah mengkampanyekan kemandirian pangan. Di mana kebutuhan pangan harus terpenuhi oleh kemampuan produksi sendiri.
Dia mencontohkan keanekaragaman sumber pangan di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut). Keragaman yang dimiliki daerah ini menjadi cerminan kekayaan sumber pangan di Indonesia.
"Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam, termasuk keunikan dan kebiasaan yang dimiliki setiap daerah khususnya dalam mengonsumsi makanan, sehingga penduduk Indonesia tidak difokuskan pada satu jenis makanan yang harus dikonsumsi dan mempunyai banyak sekali pilihan," katanya.
Terletak di antara Laut Sulawesi dan Teluk Tomini, Minahasa menyimpan potensi dan kekayaan laut seperti ikan tuna, layang, tongkol, cakalang, nener bandeng, cumi-cumi, kepiting, udang, kerapu, dan sebagainya (Dinas Kelautan, 2000).
Minahasa juga kaya akan perairan air tawar yang menghasilkan sumber protein. Sebagai contoh adalah Ikan Nike yang bisa didapatkan di Danau Tondano, danau terbesar di Sulawesi Utara yang diapit oleh banyak pegunungan. Ikan tersebut mempunyai kandungan asam-asam amino esensial yang baik bagi tubuh.
Berdasarkan Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Minahasa (2015) yang diluncurkan oleh Badan Pusat Statistik Minahasa, selama 5 tahun terakhir sebelum 2015, 70% lebih penduduk Minahasa tidak mengalami keluhan kesehatan. Hasil tersebut tidak lepas dari kecukupan gizi masyarakat Minahasa yang cukup baik yang diperoleh dari kandungan makanan lokal.
“Penduduk Minahasa bisa mempunyai kualitas hidup yang baik berkat kekayaan sumber pangan mereka yang sangat baik kandungan nutrisinya. Minahasa itu kaya akan buah-buahan, sayur-mayur, ikan yang sangat beragam, dan ini kombinasi yang sungguh baik untuk pemenuhan gizi. Maka dari itu tidaklah mengherankan bahwa penduduk Minahasa tidak mengalami keluhan kesehatan yang signifikan,” lanjut Profesor Ahmad Sulaeman.
Hal ini menjadi perhatian serius ahli pangan dan gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ahmad Sulaeman dalam acara Jelajah Gizi 2016 di Minahasa, yang diselenggarakan PT Sarihusada Generasi Mahardhika (Sarihusada), Jumat (18/11/2016). Dia menyebutkan, sejumlah negara saat ini sudah mengkampanyekan kemandirian pangan. Di mana kebutuhan pangan harus terpenuhi oleh kemampuan produksi sendiri.
Dia mencontohkan keanekaragaman sumber pangan di Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut). Keragaman yang dimiliki daerah ini menjadi cerminan kekayaan sumber pangan di Indonesia.
"Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam, termasuk keunikan dan kebiasaan yang dimiliki setiap daerah khususnya dalam mengonsumsi makanan, sehingga penduduk Indonesia tidak difokuskan pada satu jenis makanan yang harus dikonsumsi dan mempunyai banyak sekali pilihan," katanya.
Terletak di antara Laut Sulawesi dan Teluk Tomini, Minahasa menyimpan potensi dan kekayaan laut seperti ikan tuna, layang, tongkol, cakalang, nener bandeng, cumi-cumi, kepiting, udang, kerapu, dan sebagainya (Dinas Kelautan, 2000).
Minahasa juga kaya akan perairan air tawar yang menghasilkan sumber protein. Sebagai contoh adalah Ikan Nike yang bisa didapatkan di Danau Tondano, danau terbesar di Sulawesi Utara yang diapit oleh banyak pegunungan. Ikan tersebut mempunyai kandungan asam-asam amino esensial yang baik bagi tubuh.
Berdasarkan Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Minahasa (2015) yang diluncurkan oleh Badan Pusat Statistik Minahasa, selama 5 tahun terakhir sebelum 2015, 70% lebih penduduk Minahasa tidak mengalami keluhan kesehatan. Hasil tersebut tidak lepas dari kecukupan gizi masyarakat Minahasa yang cukup baik yang diperoleh dari kandungan makanan lokal.
“Penduduk Minahasa bisa mempunyai kualitas hidup yang baik berkat kekayaan sumber pangan mereka yang sangat baik kandungan nutrisinya. Minahasa itu kaya akan buah-buahan, sayur-mayur, ikan yang sangat beragam, dan ini kombinasi yang sungguh baik untuk pemenuhan gizi. Maka dari itu tidaklah mengherankan bahwa penduduk Minahasa tidak mengalami keluhan kesehatan yang signifikan,” lanjut Profesor Ahmad Sulaeman.
(dmd)