Indonesia Masih Terjebak di Negara Berpendapatan Menengah

Sabtu, 19 November 2016 - 18:36 WIB
Indonesia Masih Terjebak...
Indonesia Masih Terjebak di Negara Berpendapatan Menengah
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, bahwa Indonesia saat ini masih terjebak di posisi negara berpendapatan menengah (middle income trapped).

Saat ini pendapatan per kapita masyarakat Indonesia per tahun sekitar USD4.000 atau setara Rp53,4 juta (estimasi kurs Rp13.355/USD). Sehingga cita-cita untuk keluar dari middle income trapped masih sangatlah jauh.

Dia mengatakan, dari seluruh negara yang masuk deretan pendapatan per kapita rendah, hanya sekitar 12 negara yang mampu keluar dan lompat masuk ke kelompok negara berpendapatan tinggi. Ke-12 negara tersebut di antaranya Singapura, Korea Selatan, Israel dan Irlandia.

"‎Mereka (12 negara) mampu meningkatkan dari pendapatan per kapitanya dari middle menjadi upper," katanya dalam Rakernas Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).

Menteri Keuangan Terbaik 2006 versi Majalah Euromoney ini menyebutkan, level pendapatan per kapita untuk negara dengan pendapatan tinggi adalah sekitar USD18.000. Bahkan negara seperti Brazil dan Meksiko pun belum mampu keluar dari middle income trapped karena pendapatannya masih di bawah itu.

"Even Brazil, Meksiko yang (pendapatan per kapitanya) sudah USD9.000 sampai USD10.000, itu mereka masih terperangkap di tengah. Karena high income level itu sekarang bisa mendekati USD18.000," imbuh dia.

Namun demikian, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, Indonesia tetap diuntungkan karena terlambat masuk ke jajaran negara berpenghasilan tinggi. Karena dengan begitu, Indonesia bisa belajar dari negara yang telah lebih dulu berusaha keluar dari jebakan tersebut.

"Indonesia tentu dalam hal ini dengan income per kapita mendekati USD4.000 atau tergantung kita menghitung purchasing poverty-nya, masih cukup lama perjalanannya. Tapi karena kita ada dalam yang datang belakangan, kita bisa belajar dari mereka yang gagal dan berhasil," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8227 seconds (0.1#10.140)