Mandiri Optimistis Kredit Infrastruktur Tembus Rp100 Triliun

Selasa, 22 November 2016 - 04:09 WIB
Mandiri Optimistis Kredit...
Mandiri Optimistis Kredit Infrastruktur Tembus Rp100 Triliun
A A A
JAKARTA - Bank Mandiri memperkirakan total penyaluran kredit untuk sektor infrastruktur bisa mencapai Rp100 triliun tahun ini. Nilai ini diyakini tercapai karena pencapaian kredit infrastruktur hingga kuartal III/2016 telah mencapai Rp96,9 triliun.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, penyaluran kredit infrastruktur disalurkan untuk segmen korporasi dan KUR. Pertumbuhan kredit infrastruktur tahun ini diakui cukup signifikan mengingat Pemerintah Jokowi memiliki banyak daftar proyek yang menjadi prioritas dan direncanakan sejak dua tahun lalu.

“Pertumbuhan hingga kuartal 3 tahun ini sudah 53,7%. Angka ini tinggi wajar karena memang masih di awal, berikutnya pertumbuhan tidak akan setinggi ini lagi. Namun secara volume tahun depan diusahakan sama dengan tahun ini,” ujar Rohan saat dihubungi di Jakarta.

Hingga kuartal tiga 2016 tercatat total kredit korporasi mencapai Rp212,4 triliun dan terdapat Rp96,9 triliun pembiayaan kredit mengalir untuk infrastruktur. Kredit tersebut terbagi atas Rp15,4 triliun untuk jalan tol, Rp32,1 triliun untuk tenaga listrik, Rp37,1 triliun untuk transportasi (bandar udara, pelabuhan dan kereta api), serta Rp 12,4 triliun untuk telekomunikasi.

“Proyek tol merupakan sektor yang paling menantang karena pembebasan lahan yang bisa membuat molor target waktu. Tahun depan kami perkirakan masih bisa menggenjot sektor perkebunan seperti kelapa sawit karena harganya sudah mulai membaik. Selain itu juga kita kejar sektor padat karya yang positif untuk pembangunan,” ujarnya.

Bank Mandiri juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sejak pertama diperkenalkan hingga akhir September 2015, jumlah nasabah KUR Bank Mandiri tercatat sebanyak lebih dari 692,0 ribu nasabah dengan limit sebesar Rp37,7 triliun.

Adapun penyaluran KUR pada periode Januari-September 2016 mencapai Rp 8,8 triliun atau 68,0% dari target penyaluran di tahun 2016 sebesar Rp 13 triliun. Sebelumnya perseroan mencatat pertumbuhan kredit secara tahunan sebesar 11,5% di akhir September 2016 menjadi Rp625,1 triliun dari Rp560,6 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari capaian tersebut, portofolio kredit produktif perseroan tercatat sebesar Rp481,4 triliun, atau 85,9% dari total kredit Bank Mandiri (bank only), meningkat Rp 48,2 triliun atau tumbuh 11,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, terutama didorong pertumbuhan Kredit Modal Kerja yang meningkat Rp 38,1 triliun atau tumbuh 14,0% menjadi Rp309,4 triliun.

Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan pihaknya menjaga konsistensi dalam mendukung pembangunan nasional, dia menambahkan, perseroan juga memutuskan untuk meningkatkan biaya pencadangan sebesar Rp8,5 triliun menjadi Rp15,9 pada September 2016 sebagai bentuk antisipasi.

“Kenaikan biaya Pencadangan itu memang menekan laba bersih kami menjadi Rp 12,0 triliun, atau turun 17,6% dari September tahun lalu. Meski turun, penurunan laba bersih di triwulan III/2016 lebih baik dibandingkan triwulan II/2016 yang turun 28,7%. Hal ini menunjukkan sinyal positif perbaikan kinerja kedepan. Kami optimistis dapat segera kembali ke jalur positif dalam kinerja keuangan perseroan seiring proyeksi perbaikan ekonomi pada tahun depan,” ungkap Kartika beberapa waktu lalu.

Sedangkan jika tidak memperhitungkan biaya pencadangan, maka Pre-Provision Operating Profit(PPOP) perseroan mencapai Rp31,9 triliun atau secara tahunan tumbuh 16,4%, yang menunjukkan operasional Perseroan yang masih cukup solid. Selain itu, pada periode yang sama, Perseroan juga telah berhasil menurunkan beban bunga sebesar 9,7% secara tahunan karena meningkatnya komposisi dana murah, serta melakukan efisiensi operasional sehingga menurunkan rasio biaya atas pendapatan (CIR) dari 43,1% menjadi 42,8 %.

Kepercayaan masyarakat kepada Bank Mandiri juga terus tumbuh yang ditunjukkan dengan naiknya penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi Rp690,5 triliun pada September 2016 dari Rp654,6 triliun pada tahun sebelumnya. Dari pencapaian tersebut, total dana murah (giro dan tabungan) yang berhasil dikumpulkan Bank Mandiri mencapai Rp437,3 triliun, yang terutama didorong oleh peningkatan tabungan sebesar Rp26,7 triliun menjadi Rp274,2 triliun.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pengumpulan dana masyarakat melalui peningkatan kenyamanan bertransaksi, Bank Mandiri terus mengembangkan jaringan kantor cabang, jaringan elektronik, maupun jaringan layanan lainnya. Hingga September 2016, Bank Mandiri telah menambah 125 unit kantor cabang menjadi 2.505 unit, memasang 120 unit ATM menjadi 17.461 unit, serta penambahan 225 unit jaringan bisnis mikro sehingga menjadi 2.236 unit.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8076 seconds (0.1#10.140)