PLN Lanjutkan 11 Proyek Listrik Mangkrak dengan Pembangkit Baru

Rabu, 23 November 2016 - 16:46 WIB
PLN Lanjutkan 11 Proyek...
PLN Lanjutkan 11 Proyek Listrik Mangkrak dengan Pembangkit Baru
A A A
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menegaskan komitmen untuk melanjutkan sebagian besar dari 34 pembangunan proyek pembangkit listrik yang mangkrak. Proyek tersebut diteruskan sesuai dengan kondisi proyek di lapangan.

(Baca Juga: Seskab Ungkap 12 Proyek Listrik Mangkrak Ditutup)

Berdasarkan hasil identifikasi PLN terdapat 17 proyek tetap dilanjutkan, 6 proyek diputus kontrak kemudian diambil alih PLN dan 11 proyek diterminasi dilanjutkan dengan pembangunan pembangkit baru yang lebih cepat pembangunannya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) disertai perluasan jaringan transmisi dan gardu induk.

“Sebelas proyek diterminasi akan dilanjutkan dengan mengganti pembangkit lain, disesuaikan dengan kondisi geografis di lapangan. Sesuai identifikasi di lapangan, ada yang tanahnya bergambut, berbentuk patahan sehingga tidak cocok jika dibangun PLTU,” ujar Kepala Satuan Komunikasi PLN I Made Suprateka saat konferensi pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Menurutnya sejumlah proyek bermasalah tersebut sebagian besar merupakan pembangkit listrik tenaga uap dengan total kapasitas mencapai dengan total kapasitas 627,8 megawatt. Sementara untuk 11 proyek yang akan diganti dengan pembangkit lain berkapasitas 147 MW tersebar di sejumlah daerah seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua dengan total investasi sekitar Rp2,3 triliun.

Sementara secara keseluruhan total investasi 34 proyek pembangkit listrik bermasalah tersebut mencapai Rp11,3 triliun. “Tapi jangan berasumsi jika total kontrak merupakan total biaya proyek tersebut merupakan bagian dari kerugian negara. Dari keseluruhan investasi belum semua uang keluar atau masih dalam bentuk rencana investasi dengan latar belakang yang berbeda-beda,” paparnya.

Dia mencontohkan, di Sumatera setelah diidentifikasi PLN, terdapat tiga proyek mangkrak belum ada progres pembangunannya karena terganjal izin lahan. Kemudian, di Kalimantan terdapat tiga proyek listrik bermasalah karena terkendala keuangan.

Berdasarkan konsolidasi data PLN dari keseluruhan atau 34 proyek, progresnya rata-rata di bawah 50% dengan berbagai latar belakang masalah. Bahkan, ada juga masalah pengembang belum bisa melakukan financial close karena tidak ada perbankan yang support.

“Sebagian proyek yang diterminasi kemudian dilanjutkan dengan mengganti pembangkit lain progresnya masih belum terlihat. Sejumlah 11 proyek itu ada lima yang masih berbentuk tanah belum ada rupiah yang muncul kecuali untuk mengurus izin tanah saja,” jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1352 seconds (0.1#10.140)