IATA Optimistis Tahun Depan Semakin Positif
A
A
A
JAKARTA - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA) optimistis pada tahun akan semakin positif atau jauh lebih baik dari 2016. Hal ini tak lepas dari nature of bisnis IATA yang bergerak di jasa penerbangan udara carter, terutama bisnis oil dan gas maupun pertambangan.
"Jadi, yang bersifat nonreguler dengan membaiknya harga komoditas di kuartal VI/2016 ini kami optimistis sudah terjadi perubauan terhadap permintaan pada penerbangan carter," ujar Wakil Presiden Direktur IATA A Wishnu Handoyono usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di MNC Finance Center Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Dia mengungkapkan, pada kuartal VI tahun ini ada beberapa tender untuk oil dan gas. Hal tersebut menjadi peluang sangat bagus bagi IATA untuk ikut berpartisipasi.
"Dengan melihat rencana pemerintah untuk membuka eksplorasi baru, kita yakin permintaan jasa pelayanan penerbangan carter akan semakin baik karena sejak 2014-2015 ada penurunan harga minyak yang sangat ekstrem tapi Alhamdulillah hari ini ada kecenderungan harga minyak yang membaik," imbuhnya.
Wishnu menilai kondisi tersebut juga menjadi kesempatan baik untuk industri migas dalam negeri agar mampu meningkatkan lagi potensinya. "Saya kira itu oportunity untuk kembali normal, saya kira itu kesempatan paling bagus untuk bangkit lagi industri migas kita," ujar dia.
"Jadi, yang bersifat nonreguler dengan membaiknya harga komoditas di kuartal VI/2016 ini kami optimistis sudah terjadi perubauan terhadap permintaan pada penerbangan carter," ujar Wakil Presiden Direktur IATA A Wishnu Handoyono usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di MNC Finance Center Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Dia mengungkapkan, pada kuartal VI tahun ini ada beberapa tender untuk oil dan gas. Hal tersebut menjadi peluang sangat bagus bagi IATA untuk ikut berpartisipasi.
"Dengan melihat rencana pemerintah untuk membuka eksplorasi baru, kita yakin permintaan jasa pelayanan penerbangan carter akan semakin baik karena sejak 2014-2015 ada penurunan harga minyak yang sangat ekstrem tapi Alhamdulillah hari ini ada kecenderungan harga minyak yang membaik," imbuhnya.
Wishnu menilai kondisi tersebut juga menjadi kesempatan baik untuk industri migas dalam negeri agar mampu meningkatkan lagi potensinya. "Saya kira itu oportunity untuk kembali normal, saya kira itu kesempatan paling bagus untuk bangkit lagi industri migas kita," ujar dia.
(izz)