Pertamina Siap Laksanakan Distribusi Tertutup Elpiji 3 Kg
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Pertamina (Persero) siap melaksanakan distribusi tertutup gas elpiji 3 kilogram (kg). Namun, mereka menginginkan adanya landasan hukum yang jelas untuk pelaksanaan distribusi tertutup dari gas bersubsidi ini.
Pertamina meminta agar regulasi dan mekanisme distribusi dari gas melon tersebut yang membuat bukan mereka. General Manager PT Pertamina MOR IV, Kusnendar mengatakan, Pertamina selalu siap untuk melaksanakan apa yang diamanahkan pemerintah terkait dengan energi, termasuk penerapan distribusi tertutup elpiji 3 kg.
Hal tersebut dikarenakan Pertamina hanya sebagai pelaksana atau kepanjangan tangan dari pemerintah. "Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kami siap untuk melaksanakan semua kebijakan dari pemerintah," kata dia.
Menurutnya, untuk melaksanakan distribusi tertutup tersebut tidak serta merta langsung diterapkan. Karena, biasanya harus melalui sebuah uji coba terlebih dahulu.
Pihaknya sudah pernah melakukan uji coba penerapan distribusi tertutup di luar Jawa Tengah dan DIY. Namun, sampai saat ini evaluasi dari penerapan distribusi tertutup tersebut belum ditindaklanjuti.
Kusnendar menambahkan, sebelum melaksanakan distribusi tertutup elpiji 3 kg ini memang harus ada kejelasan dari definisi tertutup tersebut. Karena distribusi tertutup bisa menimbulkan tafsir yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Dia mengatakan, jika ingin menerapkan distribusi tertutup tersebut, memang harus ada perangkatnya terlebih dahulu. Jika perangkat sudah ada, maka akan ada uji coba terlebih dahulu di masyarakat.
Uji coba ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar pro dan kontra yang terjadi di masyarakat terkait perubahan sistem distribusi gas melon ini. Jangan sampai, perubahan sistem tersebut akan menimbulkan gejolak di masyarakat karena belum terbiasa. "Sosialisasi juga diperlukan jauh hari sebelum kebijakan diterapkan," ucapnya.
Dia memahami keinginan pemerintah yang menghendaki agar subsidi mereka tepat sasaran. Di samping itu, penerapan subsidi menurutnya bisa dilaksanakan dengan berbagai macam cara di antaranya dengan menaikkan harga jual dari elpiji 3 kg seandainya akan ada pengurangan subsidi.
Karena, lanjut Kusnendar, jika mengurangi jumlah volume elipji yang beredar di masyarakat, dia mengkhawatirkan akan terjadi kegaduhan di masyarakat.
Branch Manager Marketing PT Pertamina Area Yogyakarta dan Surakarta Doddy Prasetya mengatakan, saat ini pasokan gas elpiji bersubsidi sudah lancer dan harganya sudah stabil.
Pihaknya mengakui, beberapa waktu lalu terjadi peningkatan permintaan karena masyarakat banyak melaksanakan hajatan. Peningkatan permintaan tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menaikkan harga seenaknya.
"Tetapi itu tidak akan terjadi lagi, kami akan memasok berapapun kebutuhan masyarakat," ujar Doddy.
Pertamina meminta agar regulasi dan mekanisme distribusi dari gas melon tersebut yang membuat bukan mereka. General Manager PT Pertamina MOR IV, Kusnendar mengatakan, Pertamina selalu siap untuk melaksanakan apa yang diamanahkan pemerintah terkait dengan energi, termasuk penerapan distribusi tertutup elpiji 3 kg.
Hal tersebut dikarenakan Pertamina hanya sebagai pelaksana atau kepanjangan tangan dari pemerintah. "Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kami siap untuk melaksanakan semua kebijakan dari pemerintah," kata dia.
Menurutnya, untuk melaksanakan distribusi tertutup tersebut tidak serta merta langsung diterapkan. Karena, biasanya harus melalui sebuah uji coba terlebih dahulu.
Pihaknya sudah pernah melakukan uji coba penerapan distribusi tertutup di luar Jawa Tengah dan DIY. Namun, sampai saat ini evaluasi dari penerapan distribusi tertutup tersebut belum ditindaklanjuti.
Kusnendar menambahkan, sebelum melaksanakan distribusi tertutup elpiji 3 kg ini memang harus ada kejelasan dari definisi tertutup tersebut. Karena distribusi tertutup bisa menimbulkan tafsir yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
Dia mengatakan, jika ingin menerapkan distribusi tertutup tersebut, memang harus ada perangkatnya terlebih dahulu. Jika perangkat sudah ada, maka akan ada uji coba terlebih dahulu di masyarakat.
Uji coba ini diperlukan untuk mengetahui seberapa besar pro dan kontra yang terjadi di masyarakat terkait perubahan sistem distribusi gas melon ini. Jangan sampai, perubahan sistem tersebut akan menimbulkan gejolak di masyarakat karena belum terbiasa. "Sosialisasi juga diperlukan jauh hari sebelum kebijakan diterapkan," ucapnya.
Dia memahami keinginan pemerintah yang menghendaki agar subsidi mereka tepat sasaran. Di samping itu, penerapan subsidi menurutnya bisa dilaksanakan dengan berbagai macam cara di antaranya dengan menaikkan harga jual dari elpiji 3 kg seandainya akan ada pengurangan subsidi.
Karena, lanjut Kusnendar, jika mengurangi jumlah volume elipji yang beredar di masyarakat, dia mengkhawatirkan akan terjadi kegaduhan di masyarakat.
Branch Manager Marketing PT Pertamina Area Yogyakarta dan Surakarta Doddy Prasetya mengatakan, saat ini pasokan gas elpiji bersubsidi sudah lancer dan harganya sudah stabil.
Pihaknya mengakui, beberapa waktu lalu terjadi peningkatan permintaan karena masyarakat banyak melaksanakan hajatan. Peningkatan permintaan tersebut dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menaikkan harga seenaknya.
"Tetapi itu tidak akan terjadi lagi, kami akan memasok berapapun kebutuhan masyarakat," ujar Doddy.
(izz)