Pasar Minyak Dunia Gelisah Jelang Pertemuan OPEC di Wina

Rabu, 30 November 2016 - 08:42 WIB
Pasar Minyak Dunia Gelisah...
Pasar Minyak Dunia Gelisah Jelang Pertemuan OPEC di Wina
A A A
VIENNA - Pasar minyak dunia pada hari ini gelisah menjelang pertemuan OPEC dengan anggota kartel produsen mencoba untuk membicarakan pemotongan produksi untuk mengekang kelebihan pasokan karena harga minyak saat ini lebih rendah 50% sejak 2014.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (30/11/2016), harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD45,38 per barel pada pukul 00.19 GMT, naik 35% dari posisi sebelumnya.

Sementara, perdagangan minyak brent belum dibuka. Namun, pada penutupan kemarin harga minyak brent turun lebih dari 4% mendekati level USD46 per barel, setelah adanya komentar dari Indonesia dan Iran.

Para pedagang mengatakan bahwa pasar sangat gugup, dan harga bisa goyah tergantung pada perkembangan di Organisasi pertemuan Negara Pengekspor Minyak di Wina. Penurunan harga minyak pada penutupan kemarin akibat adanya ketidasepakatan antara Arab Saudi, Iran dan Irak mengenai rincian dari penurunan produksi yang direncanakan.

"Pada saat ini, kesepakatan untuk membatasi produksi minyak tampak suram dan harga minyak mencerminkan pandangan itu," kata Fawad Razaqzada, analis di broker Forex.com.

Iran dan Irak menolak adanya tekanan dari Arab Saudi untuk mengurangi produksi minyak, sehingga sulit bagi OPEC untuk mencapai kesepakatan untuk membatasi produksi.

Pada hari ini, ketegangan meningkat setelah Iran menulis surat kepada OPEC yang mengatakan bahwa pihaknya ingin Arab Saudi untuk mengurangi produksi sebanyak 1 juta barel per hari (bph), sumber OPEC yang melihat surat itu menyampaikannya kepada Reuters.

Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh kepada wartawan saat tiba di markas OPEC di Wina mengatakan bahwa negaranya tidak siap untuk mengurangi produksi. "Kami akan meninggalkan tingkat produksi (di mana) kami memutuskan di Aljazair," ujarnya.

OPEC, yang menyumbang sepertiga dari produksi minyak dunia membuat perjanjian awal di Algiers pada September untuk produksi sekitar 32,5-33.000.000 bph versus saat 33.640.000 barel per hari untuk menopang harga.

Pada saat itu, OPEC mengatakan akan membebaskan Iran, Libya dan Nigeria dari kesepakatan produksi mereka.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0174 seconds (0.1#10.140)