SBXBank Luncurkan Aplikasi Transfer Uang Intra Jaringan Global
A
A
A
JAKARTA - Lembaga keuangan asal British Virgin Island yang berbasis di London, SBXBank, memperkenalkan aplikasi telepon pintar yang dapat mengirimkan dan menerima uang dalam jaringan tanpa intervensi dari bank, institusi finansial dan pemerintah manapun. Aplikasi berbasis teknologi block chain itu dirilis pertama kali di Amerika Serikat (AS) dan kini telah memasuki pasaran Inggris.
Chief Operating Officer SBXBank Amerika Utara Bruce Avallanet mengungkapkan, AS merupakan pasar yang sangat potensial karena memiliki aktivitas pengiriman sumber terbesar di dunia.
"Masuknya SBXBank ke dalam pasar AS menjadi langkah penting untuk merealisasikan visi global kami. Ke depan, kami mengincar penguasaan pasar di lebih dari 70 negara di dunia,” kata Avallanet dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/12/2016)
Avallanet menjelaskan, aplikasi yang diperkenalkan tersebut mengusung sistem yang serupa dengan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp dan Skype yang telah mempermudah komunikasi dengan siapapun di seluruh dunia.
"Visi kami adalah untuk pertama kalinya membuat pengiriman uang secara instan dan aman antara dua telepon pintar, baik dengan rekening bank atau tidak, menjadi nyata dimanapun dengan mata uang ataupun operator telepon genggam apapun," jelasnya.
Avallanet melanjutkan, aplikasi SBXBank ini sendiri merupakan jaringan pengiriman uang secara intra jaringan global (peer-to-peer), dimana pelanggan bisa menyimpan dana di dalam ponselnya. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengirimkan dana tersebut secara aman kepada siapa saja yang juga telah mengunduh aplikasi SBXBank.
"Oleh karena itu, biaya pengiriman uang juga minim, bahkan seringkali di bawah sistem konvensional transaksi uang antarnegara melalui bank atau Western Union," katanya.
Menurutnya, nasabah juga dapat memanfaatkan fasilitas SBXcoin saat berbelanja dengan potongan harga yang menarik di merchant terpilih. Nasabah juga akan mendapatkan tambahan diskon 10% jika berbelanja di merchant yang juga menggunakan SBXcoin. "Artinya nasabah dan merchant akan diuntungkan jika menggunakan SBXcoin," tuturnya.
Avallent mengatakan, proses pengiriman dana dengan aplikasi SBXBank ini juga melibatkan pihak ketiga yang akan menjadi teller bagi pengirim dan penerima dana. Teller ini adalah seseorang atau toko yang telah bermitra dengan SBXBank untuk menerima dan mendigitalisasi mata uang lokal atau mengkonversikan mata uang digital ke mata uang lokal.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika nasabah A ingin mengirimkan sejumlah dana ke nasabah B yang tinggal di negara yang berbeda dan menggunakan mata uang yang berbeda, maka nasabah A tinggal mencari teller SBXBank terdekat dengan cara seperti dalam aplikasi Uber.
Lalu, teller akan meminta A untuk mengirim sejumlah dana via rekening bank. Teller akan mengirimkan mata uang digital SBXcoin dengan nilai yang sama kepada B. Namun demikian, A juga dapat menyimpan SBXcoin dalam perangkat digitalnya untuk kemudian mengirimnya melalui aplikasi SBXBank ke B. Selanjutnya, nasabah B akan mencari teller SBXBank di lokasinya untuk menukarkan SBXcoin yang diperolehnya dengan mata uang lokal. "Teller akan mendapatkan komisi atas jasanya dari nasabah pengirim dan nasabah pengguna," katanya.
Dalam bertransaksi dengan aplikasi SBXBank, Avallent menuturkan, nasabah juga akan dibebaskan dari biaya transaksi dari fluktuasi nilai tukar SBXcoin ke dolar AS atau mata uang lokal lainnya
Ke depan, tambah Avallent, pihaknya akan membutuhkan tenaga teller dalam jumlah yang sangat besar untuk mengembangkan layanan ini secara global. Karena keberadaan teller yang mudah diakses sangat penting untuk menguasai pasar di sebuah negara.
"Sebuah revolusi telah dimulai. SBXbank secara keseluruhan berbasis teknologi mata uang crypto. Oleh karena itu, juga dapat meningkatkan penambang Bitcoin yang mendapatkan biaya transaksi kecil dari memverifikasi dan mendokumentasikan setiap transaksi Bitcoin dalam buku besar Blockchain," tutupnya.
Chief Operating Officer SBXBank Amerika Utara Bruce Avallanet mengungkapkan, AS merupakan pasar yang sangat potensial karena memiliki aktivitas pengiriman sumber terbesar di dunia.
"Masuknya SBXBank ke dalam pasar AS menjadi langkah penting untuk merealisasikan visi global kami. Ke depan, kami mengincar penguasaan pasar di lebih dari 70 negara di dunia,” kata Avallanet dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (6/12/2016)
Avallanet menjelaskan, aplikasi yang diperkenalkan tersebut mengusung sistem yang serupa dengan aplikasi pengiriman pesan WhatsApp dan Skype yang telah mempermudah komunikasi dengan siapapun di seluruh dunia.
"Visi kami adalah untuk pertama kalinya membuat pengiriman uang secara instan dan aman antara dua telepon pintar, baik dengan rekening bank atau tidak, menjadi nyata dimanapun dengan mata uang ataupun operator telepon genggam apapun," jelasnya.
Avallanet melanjutkan, aplikasi SBXBank ini sendiri merupakan jaringan pengiriman uang secara intra jaringan global (peer-to-peer), dimana pelanggan bisa menyimpan dana di dalam ponselnya. Dengan aplikasi ini, pengguna dapat mengirimkan dana tersebut secara aman kepada siapa saja yang juga telah mengunduh aplikasi SBXBank.
"Oleh karena itu, biaya pengiriman uang juga minim, bahkan seringkali di bawah sistem konvensional transaksi uang antarnegara melalui bank atau Western Union," katanya.
Menurutnya, nasabah juga dapat memanfaatkan fasilitas SBXcoin saat berbelanja dengan potongan harga yang menarik di merchant terpilih. Nasabah juga akan mendapatkan tambahan diskon 10% jika berbelanja di merchant yang juga menggunakan SBXcoin. "Artinya nasabah dan merchant akan diuntungkan jika menggunakan SBXcoin," tuturnya.
Avallent mengatakan, proses pengiriman dana dengan aplikasi SBXBank ini juga melibatkan pihak ketiga yang akan menjadi teller bagi pengirim dan penerima dana. Teller ini adalah seseorang atau toko yang telah bermitra dengan SBXBank untuk menerima dan mendigitalisasi mata uang lokal atau mengkonversikan mata uang digital ke mata uang lokal.
Lebih lanjut ia menjelaskan, jika nasabah A ingin mengirimkan sejumlah dana ke nasabah B yang tinggal di negara yang berbeda dan menggunakan mata uang yang berbeda, maka nasabah A tinggal mencari teller SBXBank terdekat dengan cara seperti dalam aplikasi Uber.
Lalu, teller akan meminta A untuk mengirim sejumlah dana via rekening bank. Teller akan mengirimkan mata uang digital SBXcoin dengan nilai yang sama kepada B. Namun demikian, A juga dapat menyimpan SBXcoin dalam perangkat digitalnya untuk kemudian mengirimnya melalui aplikasi SBXBank ke B. Selanjutnya, nasabah B akan mencari teller SBXBank di lokasinya untuk menukarkan SBXcoin yang diperolehnya dengan mata uang lokal. "Teller akan mendapatkan komisi atas jasanya dari nasabah pengirim dan nasabah pengguna," katanya.
Dalam bertransaksi dengan aplikasi SBXBank, Avallent menuturkan, nasabah juga akan dibebaskan dari biaya transaksi dari fluktuasi nilai tukar SBXcoin ke dolar AS atau mata uang lokal lainnya
Ke depan, tambah Avallent, pihaknya akan membutuhkan tenaga teller dalam jumlah yang sangat besar untuk mengembangkan layanan ini secara global. Karena keberadaan teller yang mudah diakses sangat penting untuk menguasai pasar di sebuah negara.
"Sebuah revolusi telah dimulai. SBXbank secara keseluruhan berbasis teknologi mata uang crypto. Oleh karena itu, juga dapat meningkatkan penambang Bitcoin yang mendapatkan biaya transaksi kecil dari memverifikasi dan mendokumentasikan setiap transaksi Bitcoin dalam buku besar Blockchain," tutupnya.
(ven)