IHSG Memerah Sendirian di Tengah Lompatan Bursa Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir melemah ke zona merah saat mayoritas bursa utama Asia melompat lebih tinggi.Tercatat harga saham Tanah Air menyusut sebesar 7,60 poin atau 0,14% ke level 5.265,37.
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG menguat 1,65 poin atau 0,03% ke level 5.271,31 dan pada sesi I bertambah 39,33 poin atau setara dengan 0,75% ke level 5.233,64. Sedangkan pada perdagangan kemarin, bursa saham dalam negeri berakhir menghijau ke level 5.272,96 atau 4,66 poin atau 0,09%.
Sektor saham pada perdagangan hari ini mayoritas masih berada dalam zona merah dipimpin kejatuhan sektor aneka industri yang berkurang 1,14% diikuti infrastruktur yang turun 0.95%. Sementara, sektor keuangan menjadi satu-satunya yang menguat dengan tambahan 0,54%.
Di sisi lain nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,83 triliun dengan 9,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp328,4 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,02 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,69 triliun. Tercatat 128 saham menguat, 201 melemah dan 97 stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bertambah Rp500 menjadi Rp15.200, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) naik Rp450 menjadi Rp2.700, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) meningkat Rp375 menjadi Rp7.875.
Sementara saham-saham yang melemahnya yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp2.000 menjadi Rp65.450, PT Astra International Tbk (ASII) berkurang Rp75 menjadi Rp7.775 serta PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) turun Rp30 menjadi Rp1.760.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (7/11/2016) pasar saham Asia secara keseluruhan berakhir lebih tinggi ketika indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang meningkat sebesar 0,25%. Sedangkan indeks Nikkei Jepang menguat didukung lonjakan saham SoftBank setelah mengumumkan bakal berinvestasi di AS dan bakal membuka puluhan ribu lowongan kerja baru.
Bursa saham Australia tengah pekan ini berakhir naik 0,7%, meskipun data ekonomi di kuartal tiga tidak sebaik perkiraan. Di Hong Kong, indeks Hang Seng mencetak hasil positif dengan tambahan 125,77 poin atau 0,55% ke level 22.800,92 untuk mengiringi lonjakan di daratan China ketika indeks Shang ditutup pada level 3.222,24 dengan kenaikan 0,71% atau 22.59.
Adapun indeks Kospi, Korea Selatan juga sukses bertahan di zona atau meningkat 2,03% atau setara dengan 0,10% ke level 1.991,89. Penguatan lainnya juga terlihat pada indeks Straits Time ke level 2.960,43 atau 11.31 poin yang setara dengan 0.38%.
Ketidakpastian politik pada beberapa negara seperti pengumuman mundurnya Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Renzi, usai kalah dalam referendum dinilai pengamat sedikit banyak memberikan sentimen negatif. "Politik tetap memiliki potensi risiko. Tapi mungkin ada kesadaran dari Presiden dan parlemen untuk menunda lebih dulu," ucap Ekonom Senior Dai-ichi Life Research Institute Toru Nishihama
Pada sesi pembukaan perdagangan tadi pagi IHSG menguat 1,65 poin atau 0,03% ke level 5.271,31 dan pada sesi I bertambah 39,33 poin atau setara dengan 0,75% ke level 5.233,64. Sedangkan pada perdagangan kemarin, bursa saham dalam negeri berakhir menghijau ke level 5.272,96 atau 4,66 poin atau 0,09%.
Sektor saham pada perdagangan hari ini mayoritas masih berada dalam zona merah dipimpin kejatuhan sektor aneka industri yang berkurang 1,14% diikuti infrastruktur yang turun 0.95%. Sementara, sektor keuangan menjadi satu-satunya yang menguat dengan tambahan 0,54%.
Di sisi lain nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp6,83 triliun dengan 9,48 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp328,4 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,02 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,69 triliun. Tercatat 128 saham menguat, 201 melemah dan 97 stagnan.
Beberapa saham-saham yang menguat di antaranya PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) bertambah Rp500 menjadi Rp15.200, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) naik Rp450 menjadi Rp2.700, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) meningkat Rp375 menjadi Rp7.875.
Sementara saham-saham yang melemahnya yakni PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) menyusut Rp2.000 menjadi Rp65.450, PT Astra International Tbk (ASII) berkurang Rp75 menjadi Rp7.775 serta PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) turun Rp30 menjadi Rp1.760.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (7/11/2016) pasar saham Asia secara keseluruhan berakhir lebih tinggi ketika indeks MSCI untuk saham Asia-Pasifik di luar Jepang meningkat sebesar 0,25%. Sedangkan indeks Nikkei Jepang menguat didukung lonjakan saham SoftBank setelah mengumumkan bakal berinvestasi di AS dan bakal membuka puluhan ribu lowongan kerja baru.
Bursa saham Australia tengah pekan ini berakhir naik 0,7%, meskipun data ekonomi di kuartal tiga tidak sebaik perkiraan. Di Hong Kong, indeks Hang Seng mencetak hasil positif dengan tambahan 125,77 poin atau 0,55% ke level 22.800,92 untuk mengiringi lonjakan di daratan China ketika indeks Shang ditutup pada level 3.222,24 dengan kenaikan 0,71% atau 22.59.
Adapun indeks Kospi, Korea Selatan juga sukses bertahan di zona atau meningkat 2,03% atau setara dengan 0,10% ke level 1.991,89. Penguatan lainnya juga terlihat pada indeks Straits Time ke level 2.960,43 atau 11.31 poin yang setara dengan 0.38%.
Ketidakpastian politik pada beberapa negara seperti pengumuman mundurnya Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Renzi, usai kalah dalam referendum dinilai pengamat sedikit banyak memberikan sentimen negatif. "Politik tetap memiliki potensi risiko. Tapi mungkin ada kesadaran dari Presiden dan parlemen untuk menunda lebih dulu," ucap Ekonom Senior Dai-ichi Life Research Institute Toru Nishihama
(akr)