Perekonomian Indonesia Berpotensi Membaik di 2017
A
A
A
JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan, perekonomian Indonesia akan mulai membaik pada 2017. Dia menilai Indonesia dapat mengantisipasi gejolak ekonomi global, meski perekonomian di Tanah Air sulit bergerak kenbali hingga mencapai level 6%.
"Temanya ekonomi, kalau bicara ekonomi makro di Indonesia judulnya enggak positif karena perlambatan ekonomi global," ujarnya dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) dengan tema 'Menghadapi Perlambatan Ekonomi Global dan Nasional' di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
(Baca Juga: Perlu Langkah Konkret Sikapi Perlambatan Ekonomi Global)
Membaiknya perekonomian nasional, kata dia, karena harga komoditas sudah merangkak naik. Selain itu daya beli masyarakat dinilai juga mulai membaik serta adanya peningkatan peringkat kemudahan bisnis Indonesia sebanyak 15 peringkat ke posisi 91 tahun ini menjadi sentimen positif.
"Ada Beberapa hal, satu spending belanja pemerintah, daya beli masyarakat membaik. Serta investasi dari dalam negeri dan luar negeri, east of doing business meningkat jadi peringkat 91," sambungnya.
Dia menambahkan tidak hanya Indonesia yang akan membaik perekonomiannya tahun depan. Amerika Serikat (AS) dan ekonomi dunia diyakini secara keseluruhan diperkirakan sudah mulai pulih kembali.
"Kalau kita lihat, angka pertumbuhan ekonomi 5%, ekonomi dunia itu tahun 2016 3,1%, Amerika Serikat 1,6%. IMF keluarkan report ekonomi dunia naik jadi 3,4%, Amerika naik jadi 2,2% apalagi dengan kebijakan protektif Trump," paparnya.
"Temanya ekonomi, kalau bicara ekonomi makro di Indonesia judulnya enggak positif karena perlambatan ekonomi global," ujarnya dalam Seminar Nasional yang digelar oleh Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) dengan tema 'Menghadapi Perlambatan Ekonomi Global dan Nasional' di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
(Baca Juga: Perlu Langkah Konkret Sikapi Perlambatan Ekonomi Global)
Membaiknya perekonomian nasional, kata dia, karena harga komoditas sudah merangkak naik. Selain itu daya beli masyarakat dinilai juga mulai membaik serta adanya peningkatan peringkat kemudahan bisnis Indonesia sebanyak 15 peringkat ke posisi 91 tahun ini menjadi sentimen positif.
"Ada Beberapa hal, satu spending belanja pemerintah, daya beli masyarakat membaik. Serta investasi dari dalam negeri dan luar negeri, east of doing business meningkat jadi peringkat 91," sambungnya.
Dia menambahkan tidak hanya Indonesia yang akan membaik perekonomiannya tahun depan. Amerika Serikat (AS) dan ekonomi dunia diyakini secara keseluruhan diperkirakan sudah mulai pulih kembali.
"Kalau kita lihat, angka pertumbuhan ekonomi 5%, ekonomi dunia itu tahun 2016 3,1%, Amerika Serikat 1,6%. IMF keluarkan report ekonomi dunia naik jadi 3,4%, Amerika naik jadi 2,2% apalagi dengan kebijakan protektif Trump," paparnya.
(akr)