Pertumbuhan Ekonomi Jepang Kuartal III Turun Tajam

Kamis, 08 Desember 2016 - 20:42 WIB
Pertumbuhan Ekonomi...
Pertumbuhan Ekonomi Jepang Kuartal III Turun Tajam
A A A
TOKYO - Pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal III 2016 turun tajam dari perkiraan. Melansir dari BBC, Kamis (8/12/2016), ekonomi Jepang sepanjang Juli-September 2016 hanya tumbuh 1,3%. Pertumbuhan ini lebih rendah dari perkiraan sebelumnya, yaitu 2,2%.

Kantor Kabinet Jepang juga mengabarkan bahwa belanja modal turun 0,4% pada kuartal III ini. Namun belanja konsumen meningkat seiring dengan membaiknya sentimen di sektor jasa.

“Belanja modal dan belanja konsumen adalah mesin kembar permintaan domestik. Dan saya tidak yakin bahwa keduanya akan pulih kuat,” ujar ekonom senior di Mizuho Securities, Norio Miyagawa, seperti dilansir CNBC, Kamis (8/12/2016).

Meski demikian, ekonom optimistis bahwa ekspor Jepang akan mengambil bagian di masa depan, menyusul kenaikan nilai dolar AS sejak pemilihan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat.

“Dengan dolar yang lebih kuat maka potensi permintaan lebih tinggi di AS. Perusahaan akan ke perencanaan investasi mereka, yang akan mengisi missing link dalam pemulihan Jepang saat ini,” terang Martin Schulze dari Fujitsu Research Institute di Tokyo.

Selama beberapa tahun ini, ekonomi Jepang telah berjuang keras sehingga memunculkan pertanyaan mengenai strategi Perdana Menteri Shinzo Abe dalam menggairahkan kembali ekonomi Jepang.

Abe yang menjabat sejak 26 Desember 2012, meluncurkan program pertumbuhan ekonomi yang meliputi tiga unsur utama. Pertama, memompa lebih banyak uang ke dalam perekonomian. Hal ini ditandai dengan pemberian paket stimulus sebesar ¥7,5 triliun. Kedua, meningkatkan belanja pemerintah dan terakhir pemangkasan birokrasi.

Namun beberapa analis mengatakan masih terlalu dini untuk melihat keberhasilan kebijakan Abe, yang telah dijuluki dengan istilah Abenomics.

Kepala Eksekutif dari Motley Fool Singapura, David Kuo mengatakan, meski pertumbuhan ekonomi Jepang pada kuartal III mengecewakan namun adanya Presiden baru AS, dolar yang lebih tinggi, dan yen yang lebih rendah bisa membuat semua yang dibutuhkan untuk ekonomi Jepang kembali seimbang.
(ven)
Berita Terkait
Dalam Sekejap, 1.000...
Dalam Sekejap, 1.000 Lebih Perusahaan di Jepang Bangkrut
Dampak Inflasi Global...
Dampak Inflasi Global Merembes ke Ekonomi Jepang, Investor Cemas
Resesi, Jepang Tak Lagi...
Resesi, Jepang Tak Lagi Jadi Negara Ekonomi Terbesar Ketiga di Dunia
Ekonomi Tumbang, Jepang...
Ekonomi Tumbang, Jepang Pesimistis Pemulihan Bakal Berjalan Cepat
Terjun ke Jurang Resesi,...
Terjun ke Jurang Resesi, Aktivitas Pabrik di Jepang Semakin Memburuk
Inflasi Jepang Tembus...
Inflasi Jepang Tembus 4%, Pecah Rekor Pertama Sejak 1981
Berita Terkini
Kejar Pertumbuhan Ekonomi...
Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8% Butuh Konektivitas Andal
1 jam yang lalu
Dampak Perang Dagang,...
Dampak Perang Dagang, DPR Dorong Impor Gas Penuhi Kebutuhan Industri
2 jam yang lalu
3 Fakta Menarik Singapore...
3 Fakta Menarik Singapore Airlines, Beri Bonus Fantastis 8 Kali Gaji dalam Setahun
4 jam yang lalu
Benahi Truk ODOL, Aptrindo:...
Benahi Truk ODOL, Aptrindo: Jangan Sampai Omon-omon, Harus Ada Roadmap Jelas
4 jam yang lalu
Sanksi AS Gagal Runtuhkan...
Sanksi AS Gagal Runtuhkan Moskow, Rusia Catat Pertumbuhan Ekonomi 4,1%
5 jam yang lalu
Scooter Prix dan Pertamina...
Scooter Prix dan Pertamina Mandalika Racing Series Bisa Menjadi Katalisator Ekonomi
5 jam yang lalu
Infografis
Megawati Hangestri Diminati...
Megawati Hangestri Diminati Klub Jepang, Turki, dan Indonesia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved