Intiland Kembangkan Proyek Terbaru di Kota Pahlawan
A
A
A
JAKARTA - Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya (Jawa Timur) memiliki potensi bisnis yang besar. Badan Pusat Statistik melansir pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada triwulan III 2016 tumbuh 5,61%, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu 5,53%. Potensi ini tentu akan memberi keuntungan bagi para pengembang properti, termasuk PT Intiland Development Tbk (kode emiten: DILD).
Intiland pun terus memperkuat posisinya di pasar properti Surabaya melalui pengembangan proyek-proyek anyar maupun yang sudah berjalan. Di wilayah Surabaya dan sekitarnya, Intiland saat ini mengembangkan sejumlah proyek baru di sejumlah segmen, yaitu The Rosebay, Graha Golf, Praxis, Spazio Tower, dan Graha Natura.
Dan sepanjang tahun 2016 ini, Intiland meluncurkan dua proyek baru: The Rosebay di kawasan Graha Famili dan Edenia, pengembangan tahap II dari Graha Natura. Kedua proyek ini mendapat antusiasme dari pasar dengan total pencapaian nilai pendapatan penjualan sebesar Rp527 miliar (hingga akhir September 2016). Nilai demikian setara dengan 37,4% dari total marketing sales Perseroan pada periode tersebut yang sebesar Rp1,4 triliun.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland, Sinarto Dharmawan, mengatakan bahwa sepanjang 2016, pasar properti secara umum di Surabaya menghadapi kondisi cukup berat, sebagaimana kota-kota lain di Indonesia. Jumlah permintaan pasar properti, khususnya komersial dan perkantoran mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, Sinarto optimistis pasar properti di Surabaya kembali bergeliat, terutama terhadap permintaan produk-produk berkualitas. Kendati kondisi pasar properti kurang kondusif, Intiland masih berhasil mempertahankan kinerja penjualan, khususnya dari proyek-proyek yang baru diluncurkan, seperti The Rosebay dan Edenia.
"Dua proyek pengembangan baru ini menjadi kontributor marketing sales terbesar, sehingga menunjukkan daya beli pasar di Surabaya masih cukup kuat. Produk-produk hunian seperti perumahan dan apartemen ternyata masih diserap konsumen. Jadi meski kondisi pasar kurang baik, namun masyarakat tetap membutuhkan produk-produk hunian yang baik untuk tempat tinggal maupun tujuan investasi," kata Sinarto dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Sabtu (10/12/2016).
The Rosebay merupakan pengembangan hunian vertikal dengan ketinggan bervariasi, mulai empat hingga delapan lantai dengan jumlah unit terbatas, hanya 229 unit. Perbedaan ketinggian ini memberikan pemandangan lanskap yang beragam dan menyatu dengan lingkungan sekitar yang sangat dekat dengan fasilitas lapangan golf di kawasan Graha Famili, Surabaya.
The Rosebay hanya menyediakan dua tipe unit, yaitu tipe dua kamar tidur dan tiga kamar tidur. Setiap unitnya memiliki luasan mulai dari 73 meter persegi hingga 143 meter persegi. Harga jual rata-rata The Rosebay adalah Rp31,2 juta per meter persegi. Sejak diluncurkan pada triwulan I 2016, sudah lebih dari 50% berhasil dipasarkan dan memberikan kontribusi Rp227 miliar per akhir triwulan III tahun ini.
Selain The Rosebay, Perseroan juga sukses memasarkan Edenia, klaster kawasan hunian yang menjadi bagian dari pengembangan Graha Natura tahap II. Sejak diluncurkan pada awal tahun, produk ini mendapat sambutanbaik dari masyarakat. Klaster Edenia Graha Natura menyediakan 200 unit rumah tipe dua lantai yang terbagi menjadi beberapa tipe dengan luas lahan mulai dari 90 hingga 144 meter persegi dan 74 hingga 149 meter persegi untuk luas bangunan. Dari penjualan produk baru ini, Graha Natura memberikan kontribusi marketing sales per triwulan tahun ini sebesar Rp300 miliar.
Selain kedua proyek tersebut, Intiland sedang mengembangkan sejumlah proyek skala besar dan jangka panjang di Kota Pahlawan. Diantaranya pengembangan mixed-use dan high rise Praxis di central business district (CBD) Surabaya. Praxis terdiri dari sejumlah fungsi seperti apartemen (28 lantai), hotel bertaraf internasional (18 lantai), perkantoran dan ritel (5 lantai). Praxis masih dalam tahap pembangunan konstruksi yang telah mencapai lantai 18.
Proyek lainnya adalah kondominium Graha Golf yang diluncurkan pada medio 2015. Tahap pertama yang diluncurkan terdiri dari dua tower dan telah terjual 87%. Graha Golf telah memulai tahap pembangunan fondasi struktur utama. Graha Golf meliputi lima tower kondominium, satu tower apartemen service, dan fasilitas ritel pendukung. Dikembangkan sebagai kawasan hunian modern bertemakan golf, Graha Golf menawarkan banyak keunggulan dari sisi konsep, fungsi, maupun fasilitas sesuai kebutuhan.
Pengembangan dari proyek-proyek di Surabaya memberikan kontribusi signifikan pada marketing sales Perseroan. Selama periode sembilan bulan 2016, proyek-proyek di Surabaya memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp724 miliar atau 51,4% dari total pencapaian Perseroan.
Sinarto mengungkapkan Perseroan akan berfokus pada pengembangan segmen mixed-use dan high rise untuk rencana pengembangan berikutnya. Pengembangan vertikal dan terpadu menjadi jawaban atas keterbatasan dan makin mahalnya harga lahan, serta dapat menjadi jawaban kebutuhan masyarakat urban yang makin efisien.
“Konsep pengembangan terpadu menawarkan solusi bagi kehidupan masyarakat urban seperti Kota Surabaya dengan aktivitas yang terus meningkat,” tambahnya. Perseroan berencana meluncurkan sebuah pengembangan kawasan mixed-use dan high rise terpadu di kawasan Surabaya Barat pada tahun depan.
Intiland pun terus memperkuat posisinya di pasar properti Surabaya melalui pengembangan proyek-proyek anyar maupun yang sudah berjalan. Di wilayah Surabaya dan sekitarnya, Intiland saat ini mengembangkan sejumlah proyek baru di sejumlah segmen, yaitu The Rosebay, Graha Golf, Praxis, Spazio Tower, dan Graha Natura.
Dan sepanjang tahun 2016 ini, Intiland meluncurkan dua proyek baru: The Rosebay di kawasan Graha Famili dan Edenia, pengembangan tahap II dari Graha Natura. Kedua proyek ini mendapat antusiasme dari pasar dengan total pencapaian nilai pendapatan penjualan sebesar Rp527 miliar (hingga akhir September 2016). Nilai demikian setara dengan 37,4% dari total marketing sales Perseroan pada periode tersebut yang sebesar Rp1,4 triliun.
Wakil Presiden Direktur dan Chief Operating Officer Intiland, Sinarto Dharmawan, mengatakan bahwa sepanjang 2016, pasar properti secara umum di Surabaya menghadapi kondisi cukup berat, sebagaimana kota-kota lain di Indonesia. Jumlah permintaan pasar properti, khususnya komersial dan perkantoran mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Meski demikian, Sinarto optimistis pasar properti di Surabaya kembali bergeliat, terutama terhadap permintaan produk-produk berkualitas. Kendati kondisi pasar properti kurang kondusif, Intiland masih berhasil mempertahankan kinerja penjualan, khususnya dari proyek-proyek yang baru diluncurkan, seperti The Rosebay dan Edenia.
"Dua proyek pengembangan baru ini menjadi kontributor marketing sales terbesar, sehingga menunjukkan daya beli pasar di Surabaya masih cukup kuat. Produk-produk hunian seperti perumahan dan apartemen ternyata masih diserap konsumen. Jadi meski kondisi pasar kurang baik, namun masyarakat tetap membutuhkan produk-produk hunian yang baik untuk tempat tinggal maupun tujuan investasi," kata Sinarto dalam keterangan yang diterima SINDOnews, Sabtu (10/12/2016).
The Rosebay merupakan pengembangan hunian vertikal dengan ketinggan bervariasi, mulai empat hingga delapan lantai dengan jumlah unit terbatas, hanya 229 unit. Perbedaan ketinggian ini memberikan pemandangan lanskap yang beragam dan menyatu dengan lingkungan sekitar yang sangat dekat dengan fasilitas lapangan golf di kawasan Graha Famili, Surabaya.
The Rosebay hanya menyediakan dua tipe unit, yaitu tipe dua kamar tidur dan tiga kamar tidur. Setiap unitnya memiliki luasan mulai dari 73 meter persegi hingga 143 meter persegi. Harga jual rata-rata The Rosebay adalah Rp31,2 juta per meter persegi. Sejak diluncurkan pada triwulan I 2016, sudah lebih dari 50% berhasil dipasarkan dan memberikan kontribusi Rp227 miliar per akhir triwulan III tahun ini.
Selain The Rosebay, Perseroan juga sukses memasarkan Edenia, klaster kawasan hunian yang menjadi bagian dari pengembangan Graha Natura tahap II. Sejak diluncurkan pada awal tahun, produk ini mendapat sambutanbaik dari masyarakat. Klaster Edenia Graha Natura menyediakan 200 unit rumah tipe dua lantai yang terbagi menjadi beberapa tipe dengan luas lahan mulai dari 90 hingga 144 meter persegi dan 74 hingga 149 meter persegi untuk luas bangunan. Dari penjualan produk baru ini, Graha Natura memberikan kontribusi marketing sales per triwulan tahun ini sebesar Rp300 miliar.
Selain kedua proyek tersebut, Intiland sedang mengembangkan sejumlah proyek skala besar dan jangka panjang di Kota Pahlawan. Diantaranya pengembangan mixed-use dan high rise Praxis di central business district (CBD) Surabaya. Praxis terdiri dari sejumlah fungsi seperti apartemen (28 lantai), hotel bertaraf internasional (18 lantai), perkantoran dan ritel (5 lantai). Praxis masih dalam tahap pembangunan konstruksi yang telah mencapai lantai 18.
Proyek lainnya adalah kondominium Graha Golf yang diluncurkan pada medio 2015. Tahap pertama yang diluncurkan terdiri dari dua tower dan telah terjual 87%. Graha Golf telah memulai tahap pembangunan fondasi struktur utama. Graha Golf meliputi lima tower kondominium, satu tower apartemen service, dan fasilitas ritel pendukung. Dikembangkan sebagai kawasan hunian modern bertemakan golf, Graha Golf menawarkan banyak keunggulan dari sisi konsep, fungsi, maupun fasilitas sesuai kebutuhan.
Pengembangan dari proyek-proyek di Surabaya memberikan kontribusi signifikan pada marketing sales Perseroan. Selama periode sembilan bulan 2016, proyek-proyek di Surabaya memberikan kontribusi marketing sales sebesar Rp724 miliar atau 51,4% dari total pencapaian Perseroan.
Sinarto mengungkapkan Perseroan akan berfokus pada pengembangan segmen mixed-use dan high rise untuk rencana pengembangan berikutnya. Pengembangan vertikal dan terpadu menjadi jawaban atas keterbatasan dan makin mahalnya harga lahan, serta dapat menjadi jawaban kebutuhan masyarakat urban yang makin efisien.
“Konsep pengembangan terpadu menawarkan solusi bagi kehidupan masyarakat urban seperti Kota Surabaya dengan aktivitas yang terus meningkat,” tambahnya. Perseroan berencana meluncurkan sebuah pengembangan kawasan mixed-use dan high rise terpadu di kawasan Surabaya Barat pada tahun depan.
(ven)