IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed
IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini akan bergerak mixed bertahan di atas support MA25 dan lower bollinger bands dengan range pergerakan 5.210-5.304.
Lanjar mengatakan, secara teknikal meski ditutup melemah, pola candlestick yang terjadi pada IHSG di perdagangan hari ini membentuk pola bullish counter attack.
"Setelah whipsaw tepat di support pergerakan rata-rata 25 hari dan lower bollinger bands," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Meskipun demikian, kata dia, tekanan jual masih menghantui melihat posisi indikator stochastic yang menekan dari area jenuh beli atau overbought.
Sementara, IHSG kemarin ditutup melemah tipis -8,45 poin sebesar -0,16% di level 4.254,36 dengan indeks sektor pertanian yang naik 0,82%. Data ekonomi pada hari ini seperti data aktifitas ekspor YoY yang naik signifikan di level 21,34% dari 4,60% periode sebelumnya
Aktifitas impor YoY naik 9,88% dari 3,27% periode sebelumnya dan penjualan mobil YoY naik menjadi 14,9% akhir tahun cukup membuat investor domestik optimis terhadap kondisi kemampuan ekonomi Indonesia.
"Di saat investor domestik cukup optimis investor asing justru memperlebar capital out flow dengan tercatat net sell Rp632,74 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya ANTM, BSDE, LSIP, MAPI, dan UNVR.
Lanjar mengatakan, secara teknikal meski ditutup melemah, pola candlestick yang terjadi pada IHSG di perdagangan hari ini membentuk pola bullish counter attack.
"Setelah whipsaw tepat di support pergerakan rata-rata 25 hari dan lower bollinger bands," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/12/2016).
Meskipun demikian, kata dia, tekanan jual masih menghantui melihat posisi indikator stochastic yang menekan dari area jenuh beli atau overbought.
Sementara, IHSG kemarin ditutup melemah tipis -8,45 poin sebesar -0,16% di level 4.254,36 dengan indeks sektor pertanian yang naik 0,82%. Data ekonomi pada hari ini seperti data aktifitas ekspor YoY yang naik signifikan di level 21,34% dari 4,60% periode sebelumnya
Aktifitas impor YoY naik 9,88% dari 3,27% periode sebelumnya dan penjualan mobil YoY naik menjadi 14,9% akhir tahun cukup membuat investor domestik optimis terhadap kondisi kemampuan ekonomi Indonesia.
"Di saat investor domestik cukup optimis investor asing justru memperlebar capital out flow dengan tercatat net sell Rp632,74 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya ANTM, BSDE, LSIP, MAPI, dan UNVR.
(ven)
Explore More