Menteri Susi Tolak Tambang dan Pengerukan Pasir di Kawasan Ini
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyoroti kelestarian laut di Maluku. Dia mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk konsisten menjaga kelestarian laut dengan tidak memberikan izin tambang dan pengerukan pasir di wilayah kaya ikan.
"Say no untuk tambang, say no untuk pengerukan pasir, say no untuk kapal-kapal asing, itu harus in line. Percuma saja kalau pemerintah pusat sudah larang, tapi pemerintah daerahnya mengizinkan. Perikanan bisa mati. Bersyukur di Morella (Maluku), pariwisata dan perikanan jadi pemasukan utama," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/12/2016).
Terkait industri perikanan di Maluku, masih terdapat keluhan dari masyarakat, antara lain kurangnya pembeli dan cold storage. Susi pun berharap hal ini dapat teratasi dengan bantuan kerja sama dari masyarakat setempat.
Susi menilai hal yang paling mendesak yakni agar pembeli datang ke Maluku. "Yang urgent kita harus lakukan adalah pembeli datang ke Maluku. Ayo orang Ambon, orang Maluku bergerak dan bekerja sama untuk membangun pabrik,” ungkap Susi.
Dia menjelaskan rencana pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yang menjadi fokus utama KKP dalam pembangunan di sektor kelautan dan perikanan. Susi berharap pemerintah Maluku dapat bekerja sama dengan KKP dalam merancang hal-hal yang diinginkan ke depan.
“Saya ingin pemerintah membangun 12 SKPT. Saya terus memprioritaskan Maluku menjadi nomor 1 dalam hal aliran anggaran dari prioritas ini. Hal yang belum match, saya harapkan pemerintah Maluku bisa duduk bersama Dirjen KKP untuk merancang hal yang akan kita lakukan,” kata Susi.
Di hadapan para mahasiswa Universitas Pattimura, Susi pada kesempatan itu mengungkapkan rencana pemerintah membuka pintu gerbang timur Indonesia untuk lebih membangun Indonesia secara keseluruhan.
“Kita akan buka pintu gerbang Saumlaki. Garuda akan terbang Saumlaki-Darwin-Kupang-Darwin yang akan dioperasikan paling lambat awal kuartal. Saya harap apa yang saya inginkan di sini juga diimbangi oleh daerah. Indonesia sentralnya di banyak titik dan saya harapkan setiap titik bisa membangun daerahnya sendiri,” tandasnya.
"Say no untuk tambang, say no untuk pengerukan pasir, say no untuk kapal-kapal asing, itu harus in line. Percuma saja kalau pemerintah pusat sudah larang, tapi pemerintah daerahnya mengizinkan. Perikanan bisa mati. Bersyukur di Morella (Maluku), pariwisata dan perikanan jadi pemasukan utama," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (17/12/2016).
Terkait industri perikanan di Maluku, masih terdapat keluhan dari masyarakat, antara lain kurangnya pembeli dan cold storage. Susi pun berharap hal ini dapat teratasi dengan bantuan kerja sama dari masyarakat setempat.
Susi menilai hal yang paling mendesak yakni agar pembeli datang ke Maluku. "Yang urgent kita harus lakukan adalah pembeli datang ke Maluku. Ayo orang Ambon, orang Maluku bergerak dan bekerja sama untuk membangun pabrik,” ungkap Susi.
Dia menjelaskan rencana pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) yang menjadi fokus utama KKP dalam pembangunan di sektor kelautan dan perikanan. Susi berharap pemerintah Maluku dapat bekerja sama dengan KKP dalam merancang hal-hal yang diinginkan ke depan.
“Saya ingin pemerintah membangun 12 SKPT. Saya terus memprioritaskan Maluku menjadi nomor 1 dalam hal aliran anggaran dari prioritas ini. Hal yang belum match, saya harapkan pemerintah Maluku bisa duduk bersama Dirjen KKP untuk merancang hal yang akan kita lakukan,” kata Susi.
Di hadapan para mahasiswa Universitas Pattimura, Susi pada kesempatan itu mengungkapkan rencana pemerintah membuka pintu gerbang timur Indonesia untuk lebih membangun Indonesia secara keseluruhan.
“Kita akan buka pintu gerbang Saumlaki. Garuda akan terbang Saumlaki-Darwin-Kupang-Darwin yang akan dioperasikan paling lambat awal kuartal. Saya harap apa yang saya inginkan di sini juga diimbangi oleh daerah. Indonesia sentralnya di banyak titik dan saya harapkan setiap titik bisa membangun daerahnya sendiri,” tandasnya.
(dmd)