Ekonom: Gerakan Belanja di Warung Harus Menjadi Gerakan Sosial

Minggu, 18 Desember 2016 - 01:01 WIB
Ekonom: Gerakan Belanja di Warung Harus Menjadi Gerakan Sosial
Ekonom: Gerakan Belanja di Warung Harus Menjadi Gerakan Sosial
A A A
JAKARTA - Maraknya mini market di beberapa daerah di Tanah Air, berdampak pada matinya pelaku usaha kecil. Realitas tersebut seperti gurita mencengkeram ekonomi masyarakat lemah. Karena itu, diperlukan payung hukum pelaku sektor informal yang semakin melemah.

Pengamat ekonomi Adi Wibowo mengatakan, keberadaan warung kecil adalah urat nadi ekonomi rakyat. Para tetangga kita yang punya warung pada zaman dulu adalah para pemilik modal kecil, memberikan utang kebutuhan pokok para tetangganya yang dibayar saat gaji dibayar mingguan. Mereka adalah penggerak ekonomi rakyat.

"Mereka urat nadi ekonomi kerakyatan karena lahir dari modal kecil rakyat untuk bertahan hidup dari impitan tuntutan kehidupan yang makin keras,sementara regulasi makin lama makin tidak berpihak pada pemilik modal kecil," kata dia di Jakarta, Sabtu (17/12/2016).

Dikatakan Adi, hari ini memang kalau menyaksikan kenyataan pahit struktur ekonomi pasar yang timpang khususnya pemilik modal lemah dengan pemodal kuat. Ketimpangan tersebut, kata dia, dibutuhkan kehadiran pemerintah lewat kebijakan yang meminimalisasi ketimpangan dengaan secara proaktif memperbaiki kebijakan dan melakukan pengkondisian regulatif yang memadahi dan memberikan pembekalan manajerial pada usaha-usaha kecil.

Keberadaan warung kecil supaya eksis, menurut Adi, harus dibarengi dengan kesadaran membantu dengan berbelanja ke warung. Langkah itu adalah sebuah gerakan membangun kesadaran.

"Gerakan belanja di warung ini memang mestinya kita dukung menjadi gerakan sosial. Persoalan tata kelola warung yang selama ini ada memang harus menjadi perhatian khusus," tegasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7504 seconds (0.1#10.140)