IHSG Dibuka Menguat Buntuti Bursa Saham Asia
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka akhirnya menghijau setelah kemarin betah berada di wilayah negatif. IHSG hari ini dibuka naik 17,51 poin atau 0,34% ke level 5.179,99 pada saat bursa saham Asia dibuka menguat.
Pada perdagangan kemarin pasar saham Tanah Air ditutup kembali mengalami pelemahan cukup dalam hingga sebesar 29,44 poin atau 0,57% ke level Rp5.162,48.
Sektor saham di dalam negeri mayoritas menguat dengan sektor aneka industri yang mengalami penguatan tertinggi sebesar 1,12%. Sementara, sektor yang melemah di yaitu konsumer yang melemah 0,26%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp24 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp6,70 miliar dengan aksi jual asing Rp13,17 miliar dan aksi beli sebesar Rp19,87 miliar. Tercatat sebanyak 26 saham menguat, 9 saham melemah dan 10 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp400 menjadi Rp21.100, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp225 menjadi Rp14.700, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp200 menjadi Rp11.425.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di awal pembukaan yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp975 menjadi Rp62.000, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp225 menjadi Rp15.300, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp125 menjadi Rp7.500.
Dilansir CNBC, Rabu (21/12/2016), bursa saham Asia dibuka menguat, setelah Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup mencapai rekor tertinggi. Di Jepang, Indeks Nikkei 225 dibuka naik 0,34%.
Di Australia, Indeks ASX 200 naik 0,55% dipimpin penguatan sektor material yang naik 1,06% dan sektor energi naik 0,59%. Saham Bellamy Australia ditangguhkan selama sepekan terakhir, karena perusahaan meminta suspensi untuk memperpanjang selama tiga pekan, di tengah pembicaraan dengan pemasok utama dan produsen. Saham Bellamy terakhir diperdagangkan di level 6,68 dolar Australia (USD4,86) per saham.
"Fakta bahwa situasi ini telah berlangsung begitu lama dan negosiasi dengan pemasok sedang dilakukan menunjukkan bahwa mungkin ada masalah materi dengan perusahaan," kata Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets.
Sementara, di Korea Selatan Indeks Kospi juga tercatat naik 0,45%. "Ini hari yang baik untuk menjadi banteng ekuitas. Namun, itu melambat lebih tinggi dibanding dengan ledakan permintaan dan kita melihat banyak pasar yang cukup tenang," ujar Angus Nicholson, kepala analis pasar di spreadbettor IG.
Saham blue-chip di indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,46% ke level 19.974,62, hanya 25 poin dari level tertinggi di angka 20.000. Indeks S & P 500 berakhir naik 0,36% di level 2,270.76, dan Indeks komposit Nasdaq naik 0,49% ke level 5.483,94 dan mencapai sesi tertinggi sepanjang masa.
Pada perdagangan kemarin pasar saham Tanah Air ditutup kembali mengalami pelemahan cukup dalam hingga sebesar 29,44 poin atau 0,57% ke level Rp5.162,48.
Sektor saham di dalam negeri mayoritas menguat dengan sektor aneka industri yang mengalami penguatan tertinggi sebesar 1,12%. Sementara, sektor yang melemah di yaitu konsumer yang melemah 0,26%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp24 miliar dengan 6 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp6,70 miliar dengan aksi jual asing Rp13,17 miliar dan aksi beli sebesar Rp19,87 miliar. Tercatat sebanyak 26 saham menguat, 9 saham melemah dan 10 saham stagnan.
Beberapa saham yang menguat di antaranya, PT United Tractors Tbk (UNTR) naik Rp400 menjadi Rp21.100, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik Rp225 menjadi Rp14.700, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) naik Rp200 menjadi Rp11.425.
Sementara, beberapa saham yang tercatat melemah di awal pembukaan yaitu PT Gudang Garam Tbk (GGRM) turun Rp975 menjadi Rp62.000, PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) turun Rp225 menjadi Rp15.300, dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) turun Rp125 menjadi Rp7.500.
Dilansir CNBC, Rabu (21/12/2016), bursa saham Asia dibuka menguat, setelah Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup mencapai rekor tertinggi. Di Jepang, Indeks Nikkei 225 dibuka naik 0,34%.
Di Australia, Indeks ASX 200 naik 0,55% dipimpin penguatan sektor material yang naik 1,06% dan sektor energi naik 0,59%. Saham Bellamy Australia ditangguhkan selama sepekan terakhir, karena perusahaan meminta suspensi untuk memperpanjang selama tiga pekan, di tengah pembicaraan dengan pemasok utama dan produsen. Saham Bellamy terakhir diperdagangkan di level 6,68 dolar Australia (USD4,86) per saham.
"Fakta bahwa situasi ini telah berlangsung begitu lama dan negosiasi dengan pemasok sedang dilakukan menunjukkan bahwa mungkin ada masalah materi dengan perusahaan," kata Ric Spooner, kepala analis pasar di CMC Markets.
Sementara, di Korea Selatan Indeks Kospi juga tercatat naik 0,45%. "Ini hari yang baik untuk menjadi banteng ekuitas. Namun, itu melambat lebih tinggi dibanding dengan ledakan permintaan dan kita melihat banyak pasar yang cukup tenang," ujar Angus Nicholson, kepala analis pasar di spreadbettor IG.
Saham blue-chip di indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 0,46% ke level 19.974,62, hanya 25 poin dari level tertinggi di angka 20.000. Indeks S & P 500 berakhir naik 0,36% di level 2,270.76, dan Indeks komposit Nasdaq naik 0,49% ke level 5.483,94 dan mencapai sesi tertinggi sepanjang masa.
(izz)