10.000 Ton Beras DIY Dikirim ke Luar Daerah
A
A
A
YOGYAKARTA - Perusahan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun ini mampu mengirim 10.000 ton beras ke tiga daerah. Setelah hampir enam tahun terakhir selalu mengalami kekurangan beras, kini DIY mampu mengirim beras ke luar daerah.
Kepala Divre Bulog DIY Miftahul Adha mengatakan, tahun ini Bulog berhasil menunjukkan kinerja yang cukup membanggakan. Pihaknya mampu menyerap beras dari para petani melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah.
Tahun ini, dia menerangkan berhasil menyerap beras dari petani sebanyak 60.000 ton. "Melampaui target sebelumnya, target kami hanya sekitar 55.000 ton," tutur Miftahul.
Tercatat serapan Bulog pada tahun ini mencapai 108%, melebihi target yang ditetapkan sebelumnya. Sentra-sentra beras yang ada di DIY mengalami peningkatan produktivitas yang cukup besar, meskipun selalu diterpa dengan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi perumahan.
Dia mengungkapkan, sentra pertanian yang mampu memproduksi beras dengan cukup bagus dari lima kabupaten kota memang hanya empat kabupaten yang menghasilkan beras. Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul mampu memasok beras ke Perum Bulog cukup banyak.
Selama ini, Sleman masih mendominasi pasokan beras ke Perum Bulog Divre karena setidaknya ada 41% beras yang berhasil diserap Bulog berasal dari wilayah utara DIY ini. Selanjutnya, 31 % pasokan beras ke Bulog berasal dari Kabupaten Bantul disusul Kulonprogo sebanyak 19,5% dan Gunungkidul mencapai 8,7%.
"Kota Madya Yogyakarta tidak ada lahan pertanian, sehingga tidak ada beras yang diserap dari daerah tersebut,"terangnya.
Dengan serapan yang cukup baik tersebut, stok beras di wilayah ini mengalami surplus yang cukup besar. Bulog menjamin, cadangan pangan di DIY akan bertahan hingga 6-7 bulan mendatang. Bahkan karena berlebih, mereka berhasil memasok beras ke Divre di luar Pulau Jawa.
Tiga Divre atau daerah yang berhasil dipasok oleh Bulog DIY di antaranya adalah Sumatera Utara (Sumut), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Pulau Bali. Bulog DIY telah memasok beras sebanyak 5.000 ton ke Kalimantan Barat. Sementara ke Sumatera Utara sebesar 3.000 ton. "Kalau ke Pulau Bali hanya 2.000 ton saja," ungkapnya.
Kepala Divisi Pemasaran Bulog DIY Mulyanto mengatakan, tahun ini Bulog DIY juga berhasil menyalurkan beras miskin (raskin) sesuai dengan Pagu yang harus dibebankan kepada mereka. Bulog mencatat, selama setahun mereka berhasil menyalurkan raskin sebanyak 51.910 ton beras miskin ke seluruh rumah tangga sasaran (RTS) di DIY.
"Tahun depan kami belum mendapatkan berapa pagu yang harus disalurkan," ujarnya.
Kepala Divre Bulog DIY Miftahul Adha mengatakan, tahun ini Bulog berhasil menunjukkan kinerja yang cukup membanggakan. Pihaknya mampu menyerap beras dari para petani melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya oleh pemerintah.
Tahun ini, dia menerangkan berhasil menyerap beras dari petani sebanyak 60.000 ton. "Melampaui target sebelumnya, target kami hanya sekitar 55.000 ton," tutur Miftahul.
Tercatat serapan Bulog pada tahun ini mencapai 108%, melebihi target yang ditetapkan sebelumnya. Sentra-sentra beras yang ada di DIY mengalami peningkatan produktivitas yang cukup besar, meskipun selalu diterpa dengan alih fungsi lahan dari pertanian menjadi perumahan.
Dia mengungkapkan, sentra pertanian yang mampu memproduksi beras dengan cukup bagus dari lima kabupaten kota memang hanya empat kabupaten yang menghasilkan beras. Sleman, Bantul, Kulon Progo dan Gunungkidul mampu memasok beras ke Perum Bulog cukup banyak.
Selama ini, Sleman masih mendominasi pasokan beras ke Perum Bulog Divre karena setidaknya ada 41% beras yang berhasil diserap Bulog berasal dari wilayah utara DIY ini. Selanjutnya, 31 % pasokan beras ke Bulog berasal dari Kabupaten Bantul disusul Kulonprogo sebanyak 19,5% dan Gunungkidul mencapai 8,7%.
"Kota Madya Yogyakarta tidak ada lahan pertanian, sehingga tidak ada beras yang diserap dari daerah tersebut,"terangnya.
Dengan serapan yang cukup baik tersebut, stok beras di wilayah ini mengalami surplus yang cukup besar. Bulog menjamin, cadangan pangan di DIY akan bertahan hingga 6-7 bulan mendatang. Bahkan karena berlebih, mereka berhasil memasok beras ke Divre di luar Pulau Jawa.
Tiga Divre atau daerah yang berhasil dipasok oleh Bulog DIY di antaranya adalah Sumatera Utara (Sumut), Kalimantan Barat (Kalbar) dan Pulau Bali. Bulog DIY telah memasok beras sebanyak 5.000 ton ke Kalimantan Barat. Sementara ke Sumatera Utara sebesar 3.000 ton. "Kalau ke Pulau Bali hanya 2.000 ton saja," ungkapnya.
Kepala Divisi Pemasaran Bulog DIY Mulyanto mengatakan, tahun ini Bulog DIY juga berhasil menyalurkan beras miskin (raskin) sesuai dengan Pagu yang harus dibebankan kepada mereka. Bulog mencatat, selama setahun mereka berhasil menyalurkan raskin sebanyak 51.910 ton beras miskin ke seluruh rumah tangga sasaran (RTS) di DIY.
"Tahun depan kami belum mendapatkan berapa pagu yang harus disalurkan," ujarnya.
(akr)