Ekspor DIY Didominasi Tiga Negara ASEAN

Selasa, 27 Desember 2016 - 14:08 WIB
Ekspor DIY Didominasi...
Ekspor DIY Didominasi Tiga Negara ASEAN
A A A
YOGYAKARTA - Ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan dalam beberapa bulan terakhir, khususnya menuju kawasan ASEAN. Tekanan pelemahan ekonomi global yang terjadi belakangan tidak membuat eksportir kehilangan semangat.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY, Bambang Kristiono mengungkapkan, ASEAN masih menjadi tujuan ekspor barang-barang yang berasal dari DIY. Tiga besar negara tujuan ekspor di kawasan ASEAN adalah Singapura dengan total nilai ekspor mencapai USD1.095.914 atau sebesar 64,40 % dan ekspor kedua ke Negara Vietnam dengan jumlah mencapai USD224.507 atau sebesar 13,19.

"Negara ketiga terbesar adalah Malaysia dengan total nilai USD174.742 atau 10,27 %," papar Bambang Kristiono, Selasa (27/12/2016).

Total nilai ekspor barang D.I. Yogyakarta bulan Oktober 2016 mencapai USD1.701.636. Total nilai ekspor ke kawasan ASEAN selama Oktober 2016 tersebut mengalami kenaikan sebesar 97,39% dibanding bulan September 2016 yang sebesar USS 862.072. Kenaikan tersebut disebabkan lonjakan nilai ekspor ke Singapura sebesar 80,11%, Vietnam sebesar 83,78%, dan Malaysia sebesar 264,39%.

Sementara secara kumulatif Year On Year (yoy) dari Januari hingga Oktober 2016 dibanding Januari-Oktober 2015 nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 14,20 %. Penurunan tersebut disebabkan nilai ekspor ke Singapura turun sebesar 22,92 %; dan nilai ekspor ke Vietnam turun sebesar 19,63%.

Ekspor ke ASEAN merupakan bagian dari ekspor barang asal D.I. Yogyakarta yang dikirim lewat beberapa pelabuhan di Indonesia. BPS mencatat, ekspor bulan Oktober 2016 tercatat sebesar USD30.078.735. Nilai ekspor tersebut naik sebesar 26,11 % dibanding bulan sebelumnya yang sebesar USD23.850.424.

"Sementara dibanding tahun 2015 selama Januari-Oktober nilai ekspor turun sebesar 3,79 %,"terangnya.

Tiga besar negara tujuan utama ekspor barang D.I. Yogyakarta bulan Oktober 2016 adalah Amerika Serikat (AS) dengan total nilai ekspor mencapai USD11.454.549 atau sebanyak 38,08 % dari keseluruhan ekspor. Diikuti Jerman dengan total nilai USD2.590.467 atau 8,61% serta Jepang dengan total nilai USD2.258.421 atau 7,51%.

"Dari 10 besar negara tujuan ekspor, nilai ekspor terendah dikirim ke Kanada yakni senilai USD633.449 atau 2,11 %," tambahnya.

Ketua Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) DIY Timbul Raharja mengakui, pasar regional memang kini menjadi alternatif pemasaran produk mereka. Sebab, pasar Eropa dan juga Amerika Serikat belum sepenuhnya pulih akibat tekanan pelemahan ekonomi global. "Tahun 2016 yang kami harapkan menjadi pengungkit justru belum menunjukkan perbaikan," terangnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6405 seconds (0.1#10.140)