PNM Siap Tingkatkan Penyaluran Dana ke Nasabah Prasejahtera
A
A
A
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani atau PNM optimistis dapat meningkatkan penyaluran dana ke masyarakat kecil. PNM menargetkan dapat menyalurkan Rp4 triliun untuk Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dan Rp4,7 triliun untuk program Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM).
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan, sepanjang 2016 berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp700 miliar kepada 430 ribu pelaku usaha mikro kecil dari kalangan ibu rumah tangga prasejahtera produktif dalam program Mekaar.
"Kami mampu melampaui target yang diberikan untuk Mekaar sebanyak 400 ribu ibu rumah tangga. Sedangkan target PNM di 2017 untuk nasabah Mekaar hingga 2 juta orang. Ibu-ibu rumah tangga tersebut merupakan tulang punggung keluarganya," kata Parman saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sementara untuk program ULaMM pihaknya menargetkan dapat menyalurkan dana hingga Rp4,7 triliun. Pertumbuhan ini disebutnya bisa tercapai mengingat masih banyaknya masyarakat prasejahtera yang tersebar di Jawa, Sumatera, NTB, dan NTT.
"Fokusnya di kawasan padat penduduk seperti Jawa lalu Sumatera. Namun 2017 kami ingin masuk ke kawasan Timur Indonesia seperti NTB dan NTT. Masing-masing daerah memiliki karakter yang berbeda-beda," ujarnya.
Dari sisi kinerja operasional, sepanjang 2016 PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada sektor UMKM hingga Rp5,45 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 1,5% dibanding target yang ditetapkan pada awal 2016 sebesar Rp5,37 triliun.
Sementara laba tumbuh 13,7% dari 2015 sebesar Rp64,2 miliar menjadi Rp73 miliar pada 2016. Total aset mencapai Rp7,4 triliun di 2016, atau melonjak 23% dari 2015. Sedangkan nilai ekuitas tercatat Rp1,78 triliun atau naik dari posisi ekuitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,72 triliun.
PNM telah memiliki jaringan layanan PNM ULaMM dan Mekaar melalui 1.110 kantor cabang seluruh Indonesia lebih di 4.000 kecamatan. Sejak awal beroperasi hingga akhir Desember 2016, ULaMM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,02 triliun kepada 4.083.331 para pelaku UMK.
PNM merupakan Lembaga Keuangan Khusus bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin pengusaha baru dari kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) yang tangguh, mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja, berdasarkan kelayakan usaha serta prinsip ekonomi pasar.
Selain penguatan permodalan, PNM memberikan penguatan dari sisi manajemen sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Secara strategis, PNM memberikan solusi finansial maupun non finansial bagi sektor UMKM.
Mekaar yang difokuskan bagi kaum ibu-ibu rumah tangga produktif ini mengawali pada Januari 2016 dengan hanya satu cabang dengan satu wilayah usaha di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Hingga akhir Desember 2016 PNM Mekaar telah memiliki 372 kantor cabang serta mengkoordinir 1.244 Kecamatan di seluruh Indonesia hingga pelosok desa.
Pada 2017 perseroan melakukan perluasan kantor ULaMM menjadi 1.800 kantor. Saat ini kantor ULaMM sudah berada di 33 provinsi. Mayoritas beberapa wilayah, mulai dari Sabang sampai Merauke, sudah masuk dalam wilayah bisnis PNM.
Hanya saja beberapa wilayah seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat akan diperluas dan diperkuat menjadi sasaran pengembangan bisnis Mekaar.
Direktur Utama PNM Parman Nataatmadja mengatakan, sepanjang 2016 berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp700 miliar kepada 430 ribu pelaku usaha mikro kecil dari kalangan ibu rumah tangga prasejahtera produktif dalam program Mekaar.
"Kami mampu melampaui target yang diberikan untuk Mekaar sebanyak 400 ribu ibu rumah tangga. Sedangkan target PNM di 2017 untuk nasabah Mekaar hingga 2 juta orang. Ibu-ibu rumah tangga tersebut merupakan tulang punggung keluarganya," kata Parman saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sementara untuk program ULaMM pihaknya menargetkan dapat menyalurkan dana hingga Rp4,7 triliun. Pertumbuhan ini disebutnya bisa tercapai mengingat masih banyaknya masyarakat prasejahtera yang tersebar di Jawa, Sumatera, NTB, dan NTT.
"Fokusnya di kawasan padat penduduk seperti Jawa lalu Sumatera. Namun 2017 kami ingin masuk ke kawasan Timur Indonesia seperti NTB dan NTT. Masing-masing daerah memiliki karakter yang berbeda-beda," ujarnya.
Dari sisi kinerja operasional, sepanjang 2016 PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada sektor UMKM hingga Rp5,45 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 1,5% dibanding target yang ditetapkan pada awal 2016 sebesar Rp5,37 triliun.
Sementara laba tumbuh 13,7% dari 2015 sebesar Rp64,2 miliar menjadi Rp73 miliar pada 2016. Total aset mencapai Rp7,4 triliun di 2016, atau melonjak 23% dari 2015. Sedangkan nilai ekuitas tercatat Rp1,78 triliun atau naik dari posisi ekuitas per 31 Desember 2015 sebesar Rp1,72 triliun.
PNM telah memiliki jaringan layanan PNM ULaMM dan Mekaar melalui 1.110 kantor cabang seluruh Indonesia lebih di 4.000 kecamatan. Sejak awal beroperasi hingga akhir Desember 2016, ULaMM telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp26,02 triliun kepada 4.083.331 para pelaku UMK.
PNM merupakan Lembaga Keuangan Khusus bertujuan untuk menciptakan sebanyak mungkin pengusaha baru dari kalangan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK) yang tangguh, mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja, berdasarkan kelayakan usaha serta prinsip ekonomi pasar.
Selain penguatan permodalan, PNM memberikan penguatan dari sisi manajemen sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Secara strategis, PNM memberikan solusi finansial maupun non finansial bagi sektor UMKM.
Mekaar yang difokuskan bagi kaum ibu-ibu rumah tangga produktif ini mengawali pada Januari 2016 dengan hanya satu cabang dengan satu wilayah usaha di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Hingga akhir Desember 2016 PNM Mekaar telah memiliki 372 kantor cabang serta mengkoordinir 1.244 Kecamatan di seluruh Indonesia hingga pelosok desa.
Pada 2017 perseroan melakukan perluasan kantor ULaMM menjadi 1.800 kantor. Saat ini kantor ULaMM sudah berada di 33 provinsi. Mayoritas beberapa wilayah, mulai dari Sabang sampai Merauke, sudah masuk dalam wilayah bisnis PNM.
Hanya saja beberapa wilayah seperti Kalimantan, Nusa Tenggara Timur (NTT), Papua dan Papua Barat akan diperluas dan diperkuat menjadi sasaran pengembangan bisnis Mekaar.
(izz)