Pertamina Rangkul NU Kembangkan Ekonomi Umat Berbasis Energi
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) dan Nahdlatul Ulama (NU) menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) untuk pengembangan ekonomi umat berbasis energi.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, penandatanganan kesepahaman ini akan menjadi landasan kedua belah pihak untuk melaksanakan pengembangan ekonomi umat dalam pemanfaatan energi dan pengabdian masyarakat.
"Pergerakan ekonomi Pertamina cukup besar, mudah-mudahan apa yang ditandatangani ini akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat," katanya kepada sejumlah media di Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Dia juga menjelaskan, lingkup potensi kerja sama untuk nota kesepahaman ini berlaku selama lima tahun ke depan. Kerja sama keduanya meliputi pengembangan usaha niaga, investasi dan pembangunan pada sektor minyak dan gas (migas), pengembangan, investasi dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
"Kebijakan pemerintah sebagaimana BBM satu harga ini butuh jaringan distribusi yang luas, dan NU ada di nusantara akan menjadi kekuatan Pertamina sebagai jaringan distribusi," ujarnya.
Dwi mengakui, Pertamina membutuhkan peran serta swasta untuk dapat menyalurkan BBM ke seluruh pelosok Indonesia. Melalui kerja sama dengan NU ini, perseroan berharap jaringan distribusi infastruktur akan semakin luas.
"Kadang-kadang satu wilayah kabupaten hanya ada satu agen, pembukaan agen akan menjadi kunci untuk meningkatkan infrastruktur distribusi satu harga," harapnya.
Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan konservasi energi dan pengabdian masyarakat yang diorientasikan kepada peningkatan kualitas sumber daya manusa (SDM), lingkungan dan kemaslahatan umat.
"Mudah-mudahan kita bisa merealisasikannya, kita tidak mau hanya MoU tapi tidak ada realisasinya, dengan kompetensi yang cukup bisa dibina bersama," tandas dia.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, penandatanganan kesepahaman ini akan menjadi landasan kedua belah pihak untuk melaksanakan pengembangan ekonomi umat dalam pemanfaatan energi dan pengabdian masyarakat.
"Pergerakan ekonomi Pertamina cukup besar, mudah-mudahan apa yang ditandatangani ini akan memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat," katanya kepada sejumlah media di Jakarta, Rabu (4/1/2017).
Dia juga menjelaskan, lingkup potensi kerja sama untuk nota kesepahaman ini berlaku selama lima tahun ke depan. Kerja sama keduanya meliputi pengembangan usaha niaga, investasi dan pembangunan pada sektor minyak dan gas (migas), pengembangan, investasi dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan.
"Kebijakan pemerintah sebagaimana BBM satu harga ini butuh jaringan distribusi yang luas, dan NU ada di nusantara akan menjadi kekuatan Pertamina sebagai jaringan distribusi," ujarnya.
Dwi mengakui, Pertamina membutuhkan peran serta swasta untuk dapat menyalurkan BBM ke seluruh pelosok Indonesia. Melalui kerja sama dengan NU ini, perseroan berharap jaringan distribusi infastruktur akan semakin luas.
"Kadang-kadang satu wilayah kabupaten hanya ada satu agen, pembukaan agen akan menjadi kunci untuk meningkatkan infrastruktur distribusi satu harga," harapnya.
Selain itu, kerja sama ini diharapkan dapat meningkatkan konservasi energi dan pengabdian masyarakat yang diorientasikan kepada peningkatan kualitas sumber daya manusa (SDM), lingkungan dan kemaslahatan umat.
"Mudah-mudahan kita bisa merealisasikannya, kita tidak mau hanya MoU tapi tidak ada realisasinya, dengan kompetensi yang cukup bisa dibina bersama," tandas dia.
(izz)