IHSG Diprediksi Berpeluang Menguat
IHSG Diprediksi Berpeluang Menguat
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini peluang bergerak kembali menguat cukup tertahan dengan range pergerakan 5.255-5.390.
Lanjar mengatakan, IHSG terkonsolidasi secara teknikal tepat pada support MA50 di kisaran level 5.255. Sehingga IHSG akan mencoba kembali menguji resistance dan upper bollinger bands jika terus kuat di atas MA50.
"Indikator stocashtic memberikan signal bearish yang telah berada di level overbought dengan pergerakan flat RSI yang membuat momentum IHSG terlihat terkonsolidasi," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin berbalik menguat 25,21 poin menjelang akhir sesi kedua sebesar 0,48% di level 5.301,18 dengan volume perdagangan yang moderat. Indeks sektor properti dan konsumer menjadi penggerak optimisme IHSG dengan naik hampir 2% pada perdagangan hari ini.
Tingkat inflasi di Indonesia yang tergolong terkendali, di bawah ekspektasi sebesar 3,02% dari 3,58% dengan meningkatnya kunjungan wisatawan di angka 18,32% dari 15,62% menjadi salah satu faktor pendorong.
"Meskipun investor asing tercatat net sell sebesar Rp334,52 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya GIAA, GJTL, BJTM, BRPT, ELSA, LPCK, PNLF, PWON, dan TBLA.
Lanjar mengatakan, IHSG terkonsolidasi secara teknikal tepat pada support MA50 di kisaran level 5.255. Sehingga IHSG akan mencoba kembali menguji resistance dan upper bollinger bands jika terus kuat di atas MA50.
"Indikator stocashtic memberikan signal bearish yang telah berada di level overbought dengan pergerakan flat RSI yang membuat momentum IHSG terlihat terkonsolidasi," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin berbalik menguat 25,21 poin menjelang akhir sesi kedua sebesar 0,48% di level 5.301,18 dengan volume perdagangan yang moderat. Indeks sektor properti dan konsumer menjadi penggerak optimisme IHSG dengan naik hampir 2% pada perdagangan hari ini.
Tingkat inflasi di Indonesia yang tergolong terkendali, di bawah ekspektasi sebesar 3,02% dari 3,58% dengan meningkatnya kunjungan wisatawan di angka 18,32% dari 15,62% menjadi salah satu faktor pendorong.
"Meskipun investor asing tercatat net sell sebesar Rp334,52 miliar," pungkasnya.
Saham-saham yang dapat diperhatikan diantaranya GIAA, GJTL, BJTM, BRPT, ELSA, LPCK, PNLF, PWON, dan TBLA.
(ven)
Explore More