Tender PLTGU Jawa 1 Didorong Berlanjut Tanpa Pembatalan

Minggu, 08 Januari 2017 - 10:05 WIB
Tender PLTGU Jawa 1 Didorong Berlanjut Tanpa Pembatalan
Tender PLTGU Jawa 1 Didorong Berlanjut Tanpa Pembatalan
A A A
JAKARTA - Proses tender Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 1 didorong terus berlanjut hingga ke pembangunan, tanpa adanya pembatalan dari PT PLN (Persero). Sebelumnya dikabarkan ada pembatalan tender pembangunan PLTU Jawa 1, setelah konsorsium Pertamina-Marubeni-Sojitz digadang-gadang akan memenangkan tender proyek pembangkit tersebut.

(Baca Juga: Peringkat Pertama Tender Ditentukan, PLTGU Jawa 1 Siap Dibangun)

Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) Yusri Usman mengatakan, jika informasi tersebut benar maka aparat penegak hukum mesti segera turun tangan menyelidiki penyimpangan tender tersebut.

“Ini sudah tidak benar. Harga jual listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina sudah cukup murah dibandingkan peserta tender lainnya. KPK atau Bareskrim Mabes Polri mesti usut hal itu jika benar tender dibatalkan,” kata dia di Jakarta, Minggu (8/1/2017)

Lebih lanjut dia berharap pembatalan tender tidak terjadi seperti kasus tender PLTU Jawa 5. Pasalnya, dari sisi harga dan kompentesi, konsorsium Pertamina diyakini sangat layak ditunjuk sebagai pemenang, meskipun diawal proses tender terkesan ada upaya untuk menyingkirkan konsorsium Pertamina.

“Ini proyek negara. Jangan hanya karena kepentingan golongan maka proyek ini dikorbankan. Efek dominonya akan panjang jika tender dibatalkan dan dilakukan penunjukan langsung,” paparnya.

Seperti diketahui dalam tender PLTGU Jawa 1, konsorsium bertarung dengan Mitsubishi Corp-JERA-PT Rukun Raharja Tbk-PT Pembangkitan Jawa Bali dan konsorsium PT Adaro Energi Tbk-Sembcorp Utilities PTY Ltd. Kemudian, konsorsium PT Medco Power Generation Indonesia-PT Medco Power Indonesia-Kepco-dan Nebras Power.

Sebagai informasi, berdasarkan keterangan yang dihimpun, harga listrik yang ditawarkan konsorsium Pertamina ke PLN untuk proyek PLTGU Jawa I konon ‘hanya’ USD 0,055 per kWh. Harga tersebut relatif lebih murah disbanding peserta tender lainnya.

Sementara konsorsium Adaro menawar USD0,064 per kWh, dan konsorsium Mitsubishi menawarkan USD0,065 per kWh. PLTU Jawa 1 akan dibangun dengan kapasitas 2 x 800 megawatt (MW) dengan nilai investasi ditaksir mencapai USD2 miliar atau sekitar Rp26 triliun.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6181 seconds (0.1#10.140)