Sri Mulyani Pantau Dua Sisi Kebijakan Ekonomi AS

Jum'at, 13 Januari 2017 - 16:15 WIB
Sri Mulyani Pantau Dua...
Sri Mulyani Pantau Dua Sisi Kebijakan Ekonomi AS
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memprediksi, Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) ‎akan mengambil kebijakan yang dapat menetralisir kebijakan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang terlampau ekspansif. Di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump, AS nampaknya akan mengambil kebijakan yang ekspansif untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya.

‎Dalam pidatonya saat kampanye beberapa waktu lalu, Presiden terpilih AS Donald Trump selalu menyerukan kembalinya kedigdayaan Negeri Paman Sam -julukan AS-. Trump ingin menggenjot lapangan pekerjaan di negaranya demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi AS.

Jika nantinya Trump benar-benar merealisasikan janji kampanyenya untuk menggenjot lapangan pekerjaan demi pertumbuhan ekonomi,‎ Sri Mulyani menilai, AS akan menggunakan seluruh instrumen fiskalnya untuk mewujudkan hal tersebut. Namun, hal tersebut juga berarti kebijakan moneternya akan menetralisir dan mengimbangi kebijakan fiskalnya tersebut.

"‎Pesannya adalah bahwa dari sisi domestik, mereka akan menggunakan keseluruhan instrumen fiskalnya untuk ekspansi. Tapi berarti kebijakan moneternya akan menetralisir," katanya di Gedung Kemenko bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Sebab, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, melihat data tenaga kerja dan kapasitas produksinya saat ini, maka jika terus digenjot ekspektasi terhadap inflasi akan meningkat tajam.‎ Oleh karena itu, untuk mengantisipasinya maka kebijakan moneter harus menetralisir.

"‎Kalau itu terjadi, ya kita akan lihat antisipasinya. Kalau growthnya positif tapi dari monetary policy dan dari sisi trade policy-nya negatif maka nett effect-nya ke dunia juga akan kita lihat," imbuh dia.

Menurutnya, kalau pertumbuhan ekonomi AS akan meningkat karena berbagai kebijakan ekspansif yang dilakukan, maka ‎hal tersebut akan memengaruhi seluruh pertumbuhan ekonomi dunia. "Namun di sisi lain kalau dikombinasikan dengan kebijakan yang sifatnya proteksionis, maka nanti akan menimbulkan pengaruh yang tidak positif juga pada dunia. Jadi lihat bagaimana nett effectnya lah di antara dua sisi policy-nya pemerintah AS," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0986 seconds (0.1#10.140)