JP Morgan Sempat Turunkan Rating RI karena Ikuti Keinginan AS
A
A
A
JAKARTA - JP Morgan Chase Bank NA yang sempat menurunkan rating Indonesia dari overweight ke underweight (rendah) disebut karena mengikuti keinginan pasar Amerika Serikat (AS). Namun, saat ini sudah kembali naik ke peringkat netral.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan, Indonesia sudah sangat transparan tapi ada keinginan lain dari JP Morgan. Bank asal AS ini dinilai terdesak mengikuti kemauan pasar di Negeri Paman Sam.
"Indonesia sangat transparan, kondisi kita di mana tapi keinginan mereka menerima keinginan reaksi pasar di AS. Anda akan lihat reaksi tersebut bulan pertama (2017) optimistis, sebelumnya kecemasan lebih kuat," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, JP Morgan tidak bisa terlalu lama karena faktor Presiden Donald Trump. Sehingga, rating Indonesia kembali dinaikkan pekan ini.
"Di bulan pertama Anda alami permasalahan, indeks (rating) alami perbaikan. Mereka cemas apa yang akan terjadi dekat ini dengan inagurasi Trump," kata Sri.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh dipengaruhi reaksi pasar yang bergantung pada informasi dari pihak tertentu. Paling penting, bagaimana melihat situasi sebenarnya terkait perekonomian nasional.
"Reaksi dan sentimen pasar berbeda, kita enggak boleh dipengaruhi reaksi pasar. Kita lihat gejala apa yang paling mendasar, itu yang kita lakukan di Indonesia mengingat ekonomi global di AS, di dunia, AS negara terbesar dan akan sangat pengaruhi hubungan politik dan ekonomi," ujarnya.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyebutkan, Indonesia sudah sangat transparan tapi ada keinginan lain dari JP Morgan. Bank asal AS ini dinilai terdesak mengikuti kemauan pasar di Negeri Paman Sam.
"Indonesia sangat transparan, kondisi kita di mana tapi keinginan mereka menerima keinginan reaksi pasar di AS. Anda akan lihat reaksi tersebut bulan pertama (2017) optimistis, sebelumnya kecemasan lebih kuat," ujarnya di Jakarta, Selasa (17/1/2017).
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia ini menjelaskan, JP Morgan tidak bisa terlalu lama karena faktor Presiden Donald Trump. Sehingga, rating Indonesia kembali dinaikkan pekan ini.
"Di bulan pertama Anda alami permasalahan, indeks (rating) alami perbaikan. Mereka cemas apa yang akan terjadi dekat ini dengan inagurasi Trump," kata Sri.
Menurutnya, Indonesia tidak boleh dipengaruhi reaksi pasar yang bergantung pada informasi dari pihak tertentu. Paling penting, bagaimana melihat situasi sebenarnya terkait perekonomian nasional.
"Reaksi dan sentimen pasar berbeda, kita enggak boleh dipengaruhi reaksi pasar. Kita lihat gejala apa yang paling mendasar, itu yang kita lakukan di Indonesia mengingat ekonomi global di AS, di dunia, AS negara terbesar dan akan sangat pengaruhi hubungan politik dan ekonomi," ujarnya.
(izz)