Harga Minyak Dunia Melompat 2% Menjelang Pertemuan OPEC
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah dunia pada hari terakhir perdagangan ditutup naik lebih dari 2% seiring harapan pada pertemuan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akhir pekan ini untuk memperlihatkan konsistensi kebijakan pengurangan produksi kepada dunia. Meski begitu aktivitas terbatas pengeboran Amerika Serikat (AS) sejauh ini masih menunjukkan peningkatan.
Dilansir Reuters, Sabtau (21/1/2017) anggota OPEC serta beberapa negara lainnya termasuk Rusia bakal menggelar pertemuan di Wina akhir pekan ini. Salah satu fokus pembahasan yakni soal menetapkan mekanisme serta memverifikasi sesuai dengan kesepakatan untuk memangkas sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal OPEC.
Sementara Menteri energi Arab Saudi mengatakan sudah ada pengurangan 1,5 juta bpd di pasar Internasional. "Pasar minyak dunia bergerak lebih tinggi dalam perdagangan kemarin. Kondisi ini menghasilkan efek positof terkait berapa banyak pasokan minyak produsen. Pada pertemuan di Wina akan diperiksa semuanya oleh OPEC dan wakil-wakil negara non-OPEC," ucap spesialis energi dari Citi Futures Tim Evans.
Tercatat harga minyak mentah Brent mengakhiri sesi dengan kenaikan USD1,33 atau 2,5% ke level USD55,49 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup dengan tambahan USD1,05 atau 2% menjadi USD52,42 per barel.
Di sisi lain para analis menerangkan pembengkakan stok minyak di AS serta penambahan produksi bisa mengancam keseimbangan. "Guna menjaga keseimbangan, maka pasar minyak harus dipulihkan Perjanjian perlu dijalankan dengan benar selama periode yang disepakati. Hal ini terutama juga berlaku pada AS mengingat peningkatan produksi minyak mereka," tegas Commerzbank.
Dilansir Reuters, Sabtau (21/1/2017) anggota OPEC serta beberapa negara lainnya termasuk Rusia bakal menggelar pertemuan di Wina akhir pekan ini. Salah satu fokus pembahasan yakni soal menetapkan mekanisme serta memverifikasi sesuai dengan kesepakatan untuk memangkas sebesar 1,8 juta barel per hari (bpd) seperti yang dikatakan Sekretaris Jenderal OPEC.
Sementara Menteri energi Arab Saudi mengatakan sudah ada pengurangan 1,5 juta bpd di pasar Internasional. "Pasar minyak dunia bergerak lebih tinggi dalam perdagangan kemarin. Kondisi ini menghasilkan efek positof terkait berapa banyak pasokan minyak produsen. Pada pertemuan di Wina akan diperiksa semuanya oleh OPEC dan wakil-wakil negara non-OPEC," ucap spesialis energi dari Citi Futures Tim Evans.
Tercatat harga minyak mentah Brent mengakhiri sesi dengan kenaikan USD1,33 atau 2,5% ke level USD55,49 per barel. Sedangkan minyak mentah berjangka AS untuk pengiriman Februari ditutup dengan tambahan USD1,05 atau 2% menjadi USD52,42 per barel.
Di sisi lain para analis menerangkan pembengkakan stok minyak di AS serta penambahan produksi bisa mengancam keseimbangan. "Guna menjaga keseimbangan, maka pasar minyak harus dipulihkan Perjanjian perlu dijalankan dengan benar selama periode yang disepakati. Hal ini terutama juga berlaku pada AS mengingat peningkatan produksi minyak mereka," tegas Commerzbank.
(akr)