IHSG Hari Ini Diperkirakan Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak cenderung mixed tertekan dengan range pergerakan 5.248-5.315.
Lanjar mengatakan, meski terdapat penguatan pada IHSG di perdagangan hari ini, secara teknikal pola candlestick yang terbentuk justru cenderung negatif dengan pola bearish counter attack yang tepat terlihat tertahan pada upper bollinger bands.
"Indikator Stochastic secara pergerakan cenderung positif namun secara momentum terlihat menekan flat pada middle oscillator," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup menguat tertahan 1,69 poin sebesar 0,03% di level 5.293,78 dengan total volume perdagangan yang tinggi. Saham-saham small cap terlihat laris diperdagangkan pada hari ini, dimana saham-saham Bakrie Group menduduki peringkat atas dalam volume pasca saham BUMI ditetapkan likuid dan masuk ke dalam Indeks LQ45.
Indeks sektor industri dasar memimpin penguatan dengan menguat 1,59%, sedangkan indeks sektor keuangan melemah paling dalam di sebesar -0,42%. Pertumbuhan pinjaman yang diperkirakan turun menjadi 8,2% dari 8,5% menjadi faktor utamanya.
"Investor asing pun mulai melakukan aksi beli bersih sebesar Rp388,11 miliar yang merupakan aksi capital inflow terbesar di tahun 2017," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan di antaranya INCO, INTP, KLBF, PGAS, dan SCMA.
Lanjar mengatakan, meski terdapat penguatan pada IHSG di perdagangan hari ini, secara teknikal pola candlestick yang terbentuk justru cenderung negatif dengan pola bearish counter attack yang tepat terlihat tertahan pada upper bollinger bands.
"Indikator Stochastic secara pergerakan cenderung positif namun secara momentum terlihat menekan flat pada middle oscillator," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin ditutup menguat tertahan 1,69 poin sebesar 0,03% di level 5.293,78 dengan total volume perdagangan yang tinggi. Saham-saham small cap terlihat laris diperdagangkan pada hari ini, dimana saham-saham Bakrie Group menduduki peringkat atas dalam volume pasca saham BUMI ditetapkan likuid dan masuk ke dalam Indeks LQ45.
Indeks sektor industri dasar memimpin penguatan dengan menguat 1,59%, sedangkan indeks sektor keuangan melemah paling dalam di sebesar -0,42%. Pertumbuhan pinjaman yang diperkirakan turun menjadi 8,2% dari 8,5% menjadi faktor utamanya.
"Investor asing pun mulai melakukan aksi beli bersih sebesar Rp388,11 miliar yang merupakan aksi capital inflow terbesar di tahun 2017," pungkasnya.
Saham-saham yang masih dapat diperhatikan di antaranya INCO, INTP, KLBF, PGAS, dan SCMA.
(ven)