Besok, Groundbreaking Bandara Baru Yogyakarta
A
A
A
YOGYAKARTA - Groundbreaking bandara baru, New Yogyakarta International Airport (NYIA) akan dilaksanakan besok. Sejumlah pihak sangat berharap pembangunan bandara baru di Kulonprogo, Yogyakarta ini membawa dampak positif bagi pembangunan perekonomian di Yogyakarta.
Tokoh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga adik raja Yogyakarta, GBPH Prabukusumo ketika berbicara di depan para banker saat grand opening Kantor Cabang MNC Bank Yogyakarta yang baru mengungkapkan, bandara baru, NYIA menjadi tonggak baru bagi DIY.
Harapannya mampu menjadi pengungkit perekonomian di wilayah ini. Berbagai sektor ekonomi dapat ditingkatkan dengan keberadaan bandara baru ini. "NYIA diharapkan mampu menambah lagi tingkat pertumbuhan ekonomi di DIY," tuturnya di Yogyakarta, Kamis (26/1/2017).
Adik dari Sultan ini menuturkan, dia sebenarnya sudah pernah mengusulkan untuk pembangunan bandara di Kulonprogo pada 1983. Karena saat itu, dia melihat ada keterbatasan ruang gerak sektor pembangunan di DIY ketika bandara masih menggunakan bandara saat ini, Bandara Adisutjipto.
Sebab, Bandara Adisutjipto berada di pusat kota dan juga merupakan bandara sipil militer. Karena di pusat kota, maka ada batasan tertentu ketika akan melakukan pembangunan infrastruktut. Contoh yang paling sering menjadi kendala adalah batasan tinggi maksimal dari pembangunan gedung.
Contohnya, ketika kantor ataupun apartemen yang ingin berkembang tentu akan membangun gedung yang cukup tinggi sekitar 30 lantai. Tetapi karena adanya bandara tersebut, pada 1983 batas maksimal dari gedung tingginya hanya 4 lantai.
Meskipun saat ini tinggi maksimum sudah ditambah, tetapi tetap saja menjadi batasan. "Tentu ini membatasi pembangunan infrastruktur," ucapnya.
Tokoh masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang juga adik raja Yogyakarta, GBPH Prabukusumo ketika berbicara di depan para banker saat grand opening Kantor Cabang MNC Bank Yogyakarta yang baru mengungkapkan, bandara baru, NYIA menjadi tonggak baru bagi DIY.
Harapannya mampu menjadi pengungkit perekonomian di wilayah ini. Berbagai sektor ekonomi dapat ditingkatkan dengan keberadaan bandara baru ini. "NYIA diharapkan mampu menambah lagi tingkat pertumbuhan ekonomi di DIY," tuturnya di Yogyakarta, Kamis (26/1/2017).
Adik dari Sultan ini menuturkan, dia sebenarnya sudah pernah mengusulkan untuk pembangunan bandara di Kulonprogo pada 1983. Karena saat itu, dia melihat ada keterbatasan ruang gerak sektor pembangunan di DIY ketika bandara masih menggunakan bandara saat ini, Bandara Adisutjipto.
Sebab, Bandara Adisutjipto berada di pusat kota dan juga merupakan bandara sipil militer. Karena di pusat kota, maka ada batasan tertentu ketika akan melakukan pembangunan infrastruktut. Contoh yang paling sering menjadi kendala adalah batasan tinggi maksimal dari pembangunan gedung.
Contohnya, ketika kantor ataupun apartemen yang ingin berkembang tentu akan membangun gedung yang cukup tinggi sekitar 30 lantai. Tetapi karena adanya bandara tersebut, pada 1983 batas maksimal dari gedung tingginya hanya 4 lantai.
Meskipun saat ini tinggi maksimum sudah ditambah, tetapi tetap saja menjadi batasan. "Tentu ini membatasi pembangunan infrastruktur," ucapnya.
(izz)