Tinggalkan Cantrang, KKP Sebut Nelayan Bisa Lebih Sejahtera

Minggu, 29 Januari 2017 - 11:01 WIB
Tinggalkan Cantrang, KKP Sebut Nelayan Bisa Lebih Sejahtera
Tinggalkan Cantrang, KKP Sebut Nelayan Bisa Lebih Sejahtera
A A A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengemukakan dengan meninggalkan alat tangkap cantrang nelayan akan hidup lebih sejahtera. Di mana ekosistem laut lebih dapat terjaga sehingga produksi ikan berlimpah dan tetap lestari.

Kepala Pusat Pelatihan Kelautan dan Perikanan Mulyoto mengatakan, dalam upaya tersebut pihaknya tidak hanya memberikan pelatihan penggantian alat tangkap di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Tegal, Jawa Tengah, tapi juga memberikan bantuan penggantian alat tangkap cantrang ke gillnet millennium kepada ratusan nelayan.

“Ini komitmen KKP untuk mendampingi nelayan agar sepenuhnya bisa beralih dari cantrang, sehingga nantinya nelayan bisa sejahtera karena stok ikan di laut meningkat,” ujarnya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (29/1/2017).

Walikota Tegal Siti Masitha menyebutkan, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan harapan yang baru, agar nelayan dapat memenuhi kebutuhan kehidupannya.

Dia menyampaikan, sebetulnya nelayan di Tegal tidak berkeberatan untuk mengganti alat tangkap cantrang. Hanya saja, tidak semua mendapat bantuan alat tangkap pengganti, sehingga mereka masih harus menyesuaikan dan mencari cara.

“Kami siap mendukung kebijakan KKP dan nelayan Tegal juga tidak berkeberatan mengganti alat tangkap karena ini juga untuk kebaikan mereka nantinya untuk menjaga kelestarian ikan. Hanya memang, memerlukan waktu dan penyesuaian untuk peralihan alat tangkap ini,” kata Siti.

Di sisi lain, ketika diminta keterangan saat pelatihan, Supani nelayan asal Batang, Jawa Tengah mengatakan, sudah dua tahun terakhir memang asal tangkapan kami menurun. Diperkirakan mungkin karena penggunaan cantrang.

"Kami mengerti maksud pemerintah untuk mengganti alat tangkap biar ikannya banyak. Karena itu, kami mau mengganti alat tangkap yang lebih ramah lingkungan," tandasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8485 seconds (0.1#10.140)