Kuala Tanjung Belum Siap, Priok Jadi Pelabuhan Internasional

Senin, 30 Januari 2017 - 12:24 WIB
Kuala Tanjung Belum Siap, Priok Jadi Pelabuhan Internasional
Kuala Tanjung Belum Siap, Priok Jadi Pelabuhan Internasional
A A A
JAKARTA - Kementerian Koordinator (Kemenko) bidang Kemaritiman mengubah rencana untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara sebagai hub internasional. Pasalnya, hingga saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung belum rampung, sementara hub internasional sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di mata negara lain.

Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Elvyn G Masassya mengungkapkan, pemerintah telah memutuskan untuk menunjuk Pelabuhan Tanjung Priok sebagai hub internasional. Namun ditegaskannya, hal tersebut tidak berarti Pelabuhan Kuala Tanjung dan Belitung batal menjadi hub internasional.

"Intinya adalah menyamakan persepsi dari seluruh instansi terkait termasuk juga dihadiri oleh gubernur untuk bagaimana memahami secara lebih benar tentang penunjukan Tanjung Priok sebagai hub internasional," katanya usai menghadiri rapat di Kantor Kemenko bidang Kemaritiman, Jakarta, Senin (30/1/2017).

Menurutnya, penunjukan Tanjung Priok sebagai hub internasional bersifat temporer. Namun, tidak menutup kemungkinan peruntukannya sebagai hub internasional akan berlanjut seterusnya.

"Bisa seterusnya (Tanjung Priok jadi hub internasional). Tapi ini tidak berarti Kuala Tanjung dan Bitung dicabut. Tidak. Ini dalam masa temporer agar kita bersaing secara internasional dan memanfaatkan infrastruktur, fasilitas yang sudah memadai di Tanjung Priok," imbuh dia.

Mantan Bos BPJS Ketenagakerjaan ini menambahkan, penunjukkan Tanjung Priok sebagai hub internasional karena melihat kapasitas dan peralatan yang dimiliki telah mumpuni untuk dijadikan penghubung peredaran barang dari Indonesia ke luar negeri.

"Kuala Tanjung dan Bitung itu hakikatnya tetap sebagai hub. Tapi implementasinya, Kuala Tanjung kan masih dibangun. Sementara masih belum selesai, Tanjung Priok ini bisa diperankan sebagai hub saat ini. Karena memiliki kapasitas, kedalaman, peralatan, dan juga hubungan dengan para pemilik barang dan shipping line," tegasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7493 seconds (0.1#10.140)