Ekonomi Uni Eropa Tumbuh 1,7%, Tertinggi Sejak 2008

Rabu, 01 Februari 2017 - 00:10 WIB
Ekonomi Uni Eropa Tumbuh...
Ekonomi Uni Eropa Tumbuh 1,7%, Tertinggi Sejak 2008
A A A
FRANKFURT - Pejabat Uni Eropa memberitakan kabar baik pada Selasa (31/1/2017), di tengah kekhawatiran meningkatnya populisme yang mengancam disentegrasi Uni Eropa. Menurut pejabat Uni Eropa bahwa pertumbuhan ekonomi Uni Eropa meningkat dari tahun sebelumnya, inflasi juga lebih kuat dari perkiraan, dan tingkat pengangguran menurun.

Mengutip dari CNBC, Selasa (31/1), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Uni Eropa yang terdiri dari 19 negara anggota, pada kuartal IV 2016 naik 0,5% dibandingkan kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi kawasan Euro tumbuh 1,7%.

Laju pertumbuhan 1,7% tersebut merupakan yang tertinggi untuk pertama kalinya, sejak krisis keuangan global tahun 2008. Dan PDB Uni Eropa ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat tahun 2016, yang hanya 1,6% atau yang terlemah sejak 2011.

Menurut Eurostat, kantor statistik Uni Eropa, bahwa tingkat inflasi pada Januari ini diproyeksikan meningkat ke posisi 1,8%. Lebih tinggi 1,1% dari tingkat inflasi bulan Desember kemarin. Kenaikan ini disebabkan harga minyak yang mulai beranjak tinggi. Meski demikian, European Central Bank (ECB) menempatkan inflasi tetap di bawah 2%.

Jumlah pengangguran di kawasan Uni Eropa juga berkurang. Angka pengangguran Desember 2016 mencapai 9,6%, lebih rendah dari bulan November 2016 sebanyak 9,7% dan lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2015 sebesar 10,5%. Angka 9,6% ini membuat tingkat pengangguran di Uni Eropa merupakan yang terendah sejak Mei 2009.

Adapun untuk negara-negara anggota, Jerman dan Republik Ceko berada di daftar tingkat pengangguran terendah, dengan angka 3,9% dan 3,5%. Sedangkan Yunani menjadi negara anggota Uni Eropa dengan tingkat pengangguran tertinggi, lebih dari 20%.

Claus Vistesen, kepala ekonom zona Euro di Pantheon Macroeconomics mengatakan dalam sebuah pernyataan: “Pasar tenaga kerja di Uni Eropa terus membaik tetapi kesenjangan ekonomi antara satu negara dengan negara lain masih signifikan”.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1083 seconds (0.1#10.140)