Pemberi Pinjaman Top Rusia Meninggalkan Uni Eropa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sberbank, bank dan jasa keuangan yang mayoritas dimiliki Rusia telah merampungkan penjualan anak perusahaannya di Austria. Pemberi pinjaman terbesar Rusia, Sber telah menyelesaikan penarikan dirinya dari pasar perbankan Uni Eropa .
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui situs resmi perusahaan, pihak bank memastikan telah menyelesaikan kesepakatan penjualan anak perusahaannya di Austria, Sber Vermögensverwaltungs AG di Abwicklung yang merupakan cabang terakhir bank yang beroperasi di blok tersebut.
Sber mencatat bahwa mereka telah mengikuti semua aturan serta memperoleh semua persetujuan yang diperlukan untuk mensahkan penjualan. Tetapi seperti dilansir RT, pihak bank masih merahasiakan seputar nilai kesepakatan.
Unit bank di Austria tersebut akan diambil alih oleh perusahaan lokal yang dikendalikan oleh pengusaha Stefan Zöchling.
"Penjualan anak perusahaan kami di Austria kepada investor asing didorong oleh situasi global saat ini. Kami puas dengan ketentuan kesepakatan," ungkap Alexander Vedyakhin, selaku deputi chairman Sber dalam sebuah pernyataan resmi.
Sementara itu terkait dengan rencana bank selanjutnya, Ia menambahkan bakal fokus pada pengembangan layanan keuangannya di Rusia dan ke pasar negara-negara yang "ramah". Istilah ini mengacu pada negara-negara yang tidak memberikan sanksi kepada Rusia sehubungan dengan situasi antara Moskow dan Kiev.
Sber sempat mengumumkan rencana untuk melakukan divestasi dari pasar Uni Eropa pada tahun lalu. Kebijakan ini diambil menyusul sanksi yang dihadapinya tak lama setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
Sber beroperasi di wilayah tersebut melalui Sberbank Europe AG, memiliki cabang di delapan negara Uni Eropa dan melayani sekitar 715.000 klien. Pada akhir tahun 2020, total asetnya di blok tersebut bernilai hingga USD14,2 miliar.
Akhir tahun lalu, Sber melaporkan bahwa perusahaan menelan kerugian 143,3 miliar rubel atau USD1,7 miliar, akibat dari penghentian operasional dan penjualan anak usaha mereka di Uni Eropa.
Baca Juga
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis melalui situs resmi perusahaan, pihak bank memastikan telah menyelesaikan kesepakatan penjualan anak perusahaannya di Austria, Sber Vermögensverwaltungs AG di Abwicklung yang merupakan cabang terakhir bank yang beroperasi di blok tersebut.
Sber mencatat bahwa mereka telah mengikuti semua aturan serta memperoleh semua persetujuan yang diperlukan untuk mensahkan penjualan. Tetapi seperti dilansir RT, pihak bank masih merahasiakan seputar nilai kesepakatan.
Unit bank di Austria tersebut akan diambil alih oleh perusahaan lokal yang dikendalikan oleh pengusaha Stefan Zöchling.
"Penjualan anak perusahaan kami di Austria kepada investor asing didorong oleh situasi global saat ini. Kami puas dengan ketentuan kesepakatan," ungkap Alexander Vedyakhin, selaku deputi chairman Sber dalam sebuah pernyataan resmi.
Sementara itu terkait dengan rencana bank selanjutnya, Ia menambahkan bakal fokus pada pengembangan layanan keuangannya di Rusia dan ke pasar negara-negara yang "ramah". Istilah ini mengacu pada negara-negara yang tidak memberikan sanksi kepada Rusia sehubungan dengan situasi antara Moskow dan Kiev.
Sber sempat mengumumkan rencana untuk melakukan divestasi dari pasar Uni Eropa pada tahun lalu. Kebijakan ini diambil menyusul sanksi yang dihadapinya tak lama setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.
Sber beroperasi di wilayah tersebut melalui Sberbank Europe AG, memiliki cabang di delapan negara Uni Eropa dan melayani sekitar 715.000 klien. Pada akhir tahun 2020, total asetnya di blok tersebut bernilai hingga USD14,2 miliar.
Akhir tahun lalu, Sber melaporkan bahwa perusahaan menelan kerugian 143,3 miliar rubel atau USD1,7 miliar, akibat dari penghentian operasional dan penjualan anak usaha mereka di Uni Eropa.
(akr)