Pemerintah Didorong Kembangkan Energi dari Jarak Pagar

Selasa, 07 Februari 2017 - 05:40 WIB
Pemerintah Didorong...
Pemerintah Didorong Kembangkan Energi dari Jarak Pagar
A A A
JAKARTA - Pemerintah didorong memanfaatkan lahan kritis untuk mengembangkan tanaman jarak pagar sebagai sumber energi alternatif pencampuran biodiesel ke dalam solar. Hal itu selaras dengan kebijakan pemerintah mengurangi konsumsi bahan bakar minyak di dalam negeri.

“Tanaman jarak pagar mempunyai manfaat besar mengurangi konsumsi BBM di dalam negeri. Seperti minyak sawit dapat diubah menjadi biodiesel,” ujar Direktur Eksekutif Center for Information and Development Studies Rudi Wahyono saat diskusi terkait terkait penyerapan bahan bakar nabati (BBN) di Sarinah, Jakarta, Senin (6/2/2017).

Menurut dia, tanaman jarak pagar merupakan salah satu tumbuhan yang dapat digunakan untuk menghasilkan sumber energi alternatif. Adapun sumber energi yang dihasilkan dari tanaman ini berupa biodiesel berguna untuk menggantikan fungsi solar dalam mesin diesel.

“Potensi energi terbesar tanaman ini terdapat pada buah yang terdiri dari biji dan cangkang. Pada inti biji ini dapat diubah menjadi bahan bakar nabati untuk membuat biodiesel,” jelasnya.

Dia menjelaskan, BBN yang dihasilkan dari biji jarak pagar termasuk dalam minyak lemak (fatty oil). Minyak ini berwujud cairan bening berwarna kuning dan tidak menjadi keruh meski disimpan dalam waktu yang lama.

BBN dari jarak pagar, lanjutnya, dapat digunakan untuk berbagai keperluan, diantaranya melalui catalytic cracking akan dihasilkan gasoline, kerosin dan diesel yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Namun pihaknya menyebut perlu keahlian khusus untuk mengembangkan jarak pagar sebagai biodiesel karena beracun.

“Jika pemerintah serius, efeknya akan menciptakan lapangan kerja baru. Hasilnya juga lebih bagus daripada minyak sawit. Selain itu juga ramah lingkungan,” ucapnya.

Ia pun berharap potensi ini dapat dikembangkan pemerintah secara serius. Pemanfaatan lahan kritis dapat mensinergikan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Pemanfaatan kembali lahan-lahan kritis juga dipastikan memberi dampak positif bagi lingkungan karena membentuk suatu sumber penghasil gas oksigen dan mengurangi pencemaran gas rumah kaca.

Pada kesempatan sama, Sekretaris Dewan Komisaris Pertamina Geothermal Andianto Hidayat mengatakan, saat ini Pertamina baru menyerap campuran solar dari BBN berbahan sawit yang telah diatur pemerintah. Kewajiban pencampuran biodiesel ke dalam solar diatur dalam Peraturan Menteri ESDM No. 29 tahun 2015 tentang Penyediaan dan Pemanfaatan Bahan Bakar Nabati (biofuel) Jenis Biofiel dalam Kerangka Pembiayaan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit.

“Saat ini, kami baru bisa membeli dari badan usaha yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Kami belum tahu apakah sudah ada penyedia dari jarak pagar,” ucapnya.

Berdasarkan data pemerintah, realisasi penyaluran biodiesel untuk dicampur dengan solar dalam program B20 pada 2016 sebanyak 2,7 juta kiloliter. Kebijakan pencampuran biodiesel ini mampu meghemat devisa USD1,1 miliar.
(ven)
Berita Terkait
5 Langkah Pengembangan...
5 Langkah Pengembangan Bahan Bakar Nabati Jadi Strategi Ketahanan Energi Nasional
Hasilkan Energi Ramah...
Hasilkan Energi Ramah Lingkungan, Legislator Ungkap Urgensi Bangun Pabrik Bioethanol
Avtur Berbahan Minyak...
Avtur Berbahan Minyak Sawit Bukan Upaya Sehari, Ini Prosesnya
Resmi, Harga BBN Bioetanol...
Resmi, Harga BBN Bioetanol Naik Jadi Rp14.528 per Liter
Harga Biodiesel di Desember...
Harga Biodiesel di Desember Naik Menjadi Rp9.505/liter
Mendorong Pengembangan...
Mendorong Pengembangan Bioethanol dari Sumber Selain Tebu
Berita Terkini
Senator AS Minta Trump...
Senator AS Minta Trump Diselidiki Atas Dugaan Insider Trading
3 jam yang lalu
Penjualan Emas Melesat,...
Penjualan Emas Melesat, Hartadinata Abadi Cetak Kenaikan Laba 44,60% di 2024
3 jam yang lalu
AS-China Perang Dagang,...
AS-China Perang Dagang, Prabowo: Indonesia Netral dan Siap Jadi Jembatan
4 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Lebaran...
Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, AHY Sebut Dinamika Wajar
5 jam yang lalu
Inspiratif! UMKM Songket...
Inspiratif! UMKM Songket Binaan BRI Ukir Prestasi di Pasar Global
6 jam yang lalu
Jumlah Pemudik Tahun...
Jumlah Pemudik Tahun Ini Hanya 154 Juta, Turun 4,69 Persen dari 2024
6 jam yang lalu
Infografis
AS Tepis Bisa Matikan...
AS Tepis Bisa Matikan Jet Tempur Siluman F-35 dari Jarak Jauh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved