Rupiah Diramal Punya Kesempatan Tetap Terapresiasi
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diperkirakan masih mempunyai kesempatan untuk tetap terapresiasi. Analis Senior Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menerangkan penguatan mata uang Garuda pada perdagangan hari ini bakal turut terbantukan kenaikan euro setelah Menteri Keuangan Jerman menyampaikan bahwa nilai tukar EUR dianggap rendah bagi ekonomi Jerman.
"Sebelumnya kami sampaikan dengan melemahnya laju USD, harapan kami masih sama dimana diharapkan laju penguatan rupiah dapat terjaga. Adanya sinyal penguatan dapat memberikan ruang bagi Rupiah untuk kembali melanjutkan penguatan," terangnya di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Sementara itu menurutnya rilis GDP yang di bawah estimasi tampaknya tidak menghalangi laju IHSG untuk berada di zona hijau melanjutkan penguatan sebelumnya. Masih cenderung melemahnya laju USD sebagai imbas dari variatifnya rilis data-data AS sebelumnya dimana kenaikan manufacturing dan nonfarm payrolls AS diimbangi penurunan ISM non manufacturing business activity, ISM non-manufacturing PMI dan ISM non manufacturing new orders jadi peluang untuk rupiah.
Dia menambahkan jika rilis data-data ekonomi dapat direspons baik. Diperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.375/USD dan resisten Rp13.305. Dengan asumsi dan harapan bahwa nilai tukar USD masih akan cenderung melemah karena kondisi internal AS maka laju Rupiah dapat mengambil kesempatan tersebut untuk kembali menguat.
"Adanya sinyal dan tren penguatan Rupiah dapat memberikan ruang bagi Rupiah untuk kembali melanjutkan penguatan dan meninggalkan fase sideways nya. Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.392/USD dan resisten Rp13.309/USD," paparnya.
"Sebelumnya kami sampaikan dengan melemahnya laju USD, harapan kami masih sama dimana diharapkan laju penguatan rupiah dapat terjaga. Adanya sinyal penguatan dapat memberikan ruang bagi Rupiah untuk kembali melanjutkan penguatan," terangnya di Jakarta, Selasa (7/2/2017).
Sementara itu menurutnya rilis GDP yang di bawah estimasi tampaknya tidak menghalangi laju IHSG untuk berada di zona hijau melanjutkan penguatan sebelumnya. Masih cenderung melemahnya laju USD sebagai imbas dari variatifnya rilis data-data AS sebelumnya dimana kenaikan manufacturing dan nonfarm payrolls AS diimbangi penurunan ISM non manufacturing business activity, ISM non-manufacturing PMI dan ISM non manufacturing new orders jadi peluang untuk rupiah.
Dia menambahkan jika rilis data-data ekonomi dapat direspons baik. Diperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.375/USD dan resisten Rp13.305. Dengan asumsi dan harapan bahwa nilai tukar USD masih akan cenderung melemah karena kondisi internal AS maka laju Rupiah dapat mengambil kesempatan tersebut untuk kembali menguat.
"Adanya sinyal dan tren penguatan Rupiah dapat memberikan ruang bagi Rupiah untuk kembali melanjutkan penguatan dan meninggalkan fase sideways nya. Diperkirakan Rupiah akan bergerak dengan kisaran pada kisaran support Rp13.392/USD dan resisten Rp13.309/USD," paparnya.
(akr)