Kadin Minta Posisi Dirut Pertamina Jangan Kelamaan Kosong

Senin, 13 Februari 2017 - 13:16 WIB
Kadin Minta Posisi Dirut...
Kadin Minta Posisi Dirut Pertamina Jangan Kelamaan Kosong
A A A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wilayah Indonesia Timur meminta PT Pertamina segera memiliki Direktur Utama (Dirut) definitif yang baru. Pasalnya, perusahaan pelat merah itu diberi banyak tugas oleh negara membangun proyek strategis berupa infrastruktur minyak, gas dan menjalankan public service obligation (PSO) di kawasan timur.

(Baca Juga: Dirut dan Wadirut Pertamina Dicopot)

"Lebih cepat lebih baik segera ada bos baru. Jangan kelamaan, agar hal-hal strategis yang harus diputus pimpinan perusahaan yang definitif tidak tertunda," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia Andi Rukman Karumpa di Jakarta, Senin (13/2/2017).

Menurutnya, Pertamina khususnya di KTI bertugas membangun sejumlah proyek besar infrastruktur migas. Tak hanya itu, Pertamina juga tengah menjalankan PSO kebijakan satu harga bahan bakar minyak (BBM) di Papua.

(Baca Juga: Yenni Andayani Diplot Jadi Plt Dirut Pertamina)

Bahkan, pemerintah tengah membahas untuk menambah 44 proyek strategis nasional (PSN) baru dengan nilai mencapai Rp1.098 triliun. Dengan tambahan ini, jumlah proyek yang masuk dalam PSN mencapai 231 proyek senilai Rp3.838 triliun.

Sebab itu, Andi berharap Pertamina yang juga menjadi mitra usaha dari pengusaha di KTI segera memiliki pimpinan definitif. "Tentu ini kan akan melibatkan state entreprise sekelas Pertamina," kata Andi.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Pertamina (Persero) memutusan memberhentikan Dirut Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang dari jabatannya. Kemudian, pemegang saham menunjuk Yenni Andayani sebagai Plt Direktur Utama Pertamina.

Yenni saat ini juga menjabat Direktur Energi Baru Terbarukan (EBT) Pertamina. Andi berharap Dirut Pertamina yang baru nantinya memiliki komitmen yang kuat untuk membantu pemerintah membangun infrastruktur energi di KTI.

"KTI itu punya bahan baku industri yang melimpah, tapi lemahnya di pasokan energi. Sebab tidak ada infrastruktur energinya. Kita ingin Pertamina komit di sana nanti," pungkas dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6113 seconds (0.1#10.140)