IHSG Pulang Layu 28,89 Poin di Hari Valentine

Selasa, 14 Februari 2017 - 16:31 WIB
IHSG Pulang Layu 28,89...
IHSG Pulang Layu 28,89 Poin di Hari Valentine
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan Selasa (14/2/2017) berakhir layu 28,89 poin atau 0,53% ke level 5.380,67.

Pada awal perdagangan, IHSG dibuka melemah 0,13% atau 6,99 poin di level 5.402,56. Dan sepanjang hari ini, indeks diperdagangkan di kisaran 5.370,49-5.409,36.

Dari 446 saham yang diperdagangkan, 210 tertekan, 127 naik, dan 109 stagnan. Semua sektor saham berakhir negatif, dengan sektor industri dasar memimpin pelemahan -1,27%, disusul sektor perdagangan yang turun 0,93%.

Nilai transaksi saham mencapai Rp7,67 triliun dari 18,36 miliar saham yang diperdagangkan. Transaksi bersih asing minus Rp359,16 miliar dengan aksi jual asing Rp2,61 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,25 triliun.

Melemahnya IHSG seiring dengan bursa Asia. Pasar Asia pada Selasa (14/2/2017) juga ditutup layu karena investor "sedang kasmaran" dengan agenda ekonomi Donald Trump dan rencana pidato Gubernur The Fed Janet Yellen di Kongres pada pekan depan.

CNBC, Selasa menulis Yellen akan melakukan rapat dengar pendapat dengan Parlemen di Washington, terkait rencana The Fed menghadapi kondisi perekonomian global dan caranya mendorong deregulasi keuangan seperti yang dicanangkan Donald Trump.

Perhatian investor ini membuat bursa Asia melayu. Indeks ASX 200 Australia ditutup turun 0,09% atau 5,44 poin ke 5.755,24. Indeks Nikkei 225 Jepang turun 1,13% atau 220,17 poin ke posisi 19.238,98.

Saham China daratan berakhir agak datar, setelah data menunjukkan bahwa harga konsumen China naik 2,5% pada Januari ketimbang tahun lalu. Hal ini membantu bursa China bisa menahan dari keterpersokan. Indeks Shanghai pun ditutup hampir flat pada 3.218,38 dan Shenzen berubah ke 1.9264,32. Sementara Hang Seng Hong Kong juga berakhir datar sore ini.

Kospi Korea Selatan ditutup turun 0,2% atau 4 poin di 2.074,57, imbas dari berlarut-larutnya skandal politik dalam negeri yang melibatkan mantan Presiden Park Geun-hye.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0855 seconds (0.1#10.140)