Mandiri Salurkan Kredit Infrastruktur Rp57,3 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp57,3 triliun atau 54,8% dari total komitmen yang telah diberikan sebesar Rp104,6 triliun. Hal ini untuk memperkuat konektivitas dan infrastruktur.
Kredit itu disalurkan untuk pembiayaan jalan tol sebesar Rp14,5 triliun, pembangkit listrik Rp39,3 triliun, transportasi (bandar udara, pelabuhan, dan kereta api) sebesar Rp38,2 triliun, dan telekomunikasi sebesar Rp12,6 triliun.
"Kami ingin terus merealisasikan peran sebagai agen pembangunan melalui pembiayaan yang berkualitas dan bisa memberikan dampak signifikan pada penguatan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Kartika menjelaskan, perseroan terus mencatat pertumbuhan positif pada seluruh segmen bisnis, dimana kenaikan terbesar secara nominal terjadi pada segmen corporate banking, yakni Rp31,5 triliun menjadi Rp230,3 triliun. Dan secara persentase terjadi pada segmen micro banking, yakni 19,1% menjadi Rp50,7 triliun.
Bank Mandiri, kata dia, juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sepanjang tahun lalu, perseroan menyalurkan KUR sebesar Rp13,3 triliun, atau 101% dari target awal kepada 303.720 debitur.
"Secara kumulatif, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp35 triliun sejak pertama kali kepada 770.643 debitur di seluruh Indonesia," pungkasnya.
Kredit itu disalurkan untuk pembiayaan jalan tol sebesar Rp14,5 triliun, pembangkit listrik Rp39,3 triliun, transportasi (bandar udara, pelabuhan, dan kereta api) sebesar Rp38,2 triliun, dan telekomunikasi sebesar Rp12,6 triliun.
"Kami ingin terus merealisasikan peran sebagai agen pembangunan melalui pembiayaan yang berkualitas dan bisa memberikan dampak signifikan pada penguatan ekonomi nasional dan kesejahteraan masyarakat," kata Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo di Jakarta, Selasa (14/2/2017).
Kartika menjelaskan, perseroan terus mencatat pertumbuhan positif pada seluruh segmen bisnis, dimana kenaikan terbesar secara nominal terjadi pada segmen corporate banking, yakni Rp31,5 triliun menjadi Rp230,3 triliun. Dan secara persentase terjadi pada segmen micro banking, yakni 19,1% menjadi Rp50,7 triliun.
Bank Mandiri, kata dia, juga turut menyalurkan pembiayaan khusus dengan skema penjaminan pemerintah, yaitu melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sepanjang tahun lalu, perseroan menyalurkan KUR sebesar Rp13,3 triliun, atau 101% dari target awal kepada 303.720 debitur.
"Secara kumulatif, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp35 triliun sejak pertama kali kepada 770.643 debitur di seluruh Indonesia," pungkasnya.
(ven)