Rupiah Pulang Gagal Memanfaatkan Berhentinya Laju USD
A
A
A
JAKARTA - Setelah berlari selama 11 hari, laju dolar Amerika Serikat (USD) akhirnya terhenti. Namun pelemahan ini gagal dimanfaatkan oleh rupiah yang berakhir nyaris melemah pada perdagangan Kamis (16/2/2017). Mengutip dari data Yahoo Finance, rupiah pada hari ini berakhir menguat 19 poin atau 0,14% ke level Rp13.307 per USD.
Sebelumnya, rupiah dibuka melemah 2 poin ke level Rp13.328 per USD. Dan sepanjang hari ini, mata uang NKRI bergerak di kisaran Rp13.293-Rp13.333 per USD.
Sementara itu, rupiah di indeks Bloomberg pada hari ini melemah 5 poin atau 0,04% ke level Rp13.322 per USD. Rupiah pada pembukaan Kamis ini, turun 5 poin atau 0,03% ke Rp13.321 per USD. Hari ini, mata uang Garuda diperdagangkan pada Rp13.319-Rp13.336 per USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Kamis ini, mata uang NKRI ditutup turun 12 poin ke level Rp13.330 per USD. Awal hari, rupiah dibuka di posisi Rp13.318 per USD.
Melemahnya rupiah karena investor masih menunggu risalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia soal suku bunga dan perhatian investor pada Pilkada DKI yang memasuki babak kedua.
Mengutip dari Reuters, Kamis (16/2), indeks melemah setelah 11 hari berjaya terhadap sekeranjang mata uang. Dolar turun 0,4% ke level 100,81 DXY. Hal ini membuat dolar turun terhadap yen Jepang ke level ¥114,95, setelah menguat lebih dari dua minggu. Alhasil euro naik tipis 0,3% menjadi USD1,0632 EUR.
Analis mengatakan kendati data ritel dan inflasi AS menguat, namun pasar lebih memilih aksi profit taking. "Karena pasar enggan untuk harga yang lebih dari pengetatan The Fed pada tahun ini. Sehingga data inflasi yang melebihi ekspektasi tidak mendukung dolar," ujar Sam Lynton-Brown, ahli strategi mata uang di BNP Paribas.
Sebelumnya, rupiah dibuka melemah 2 poin ke level Rp13.328 per USD. Dan sepanjang hari ini, mata uang NKRI bergerak di kisaran Rp13.293-Rp13.333 per USD.
Sementara itu, rupiah di indeks Bloomberg pada hari ini melemah 5 poin atau 0,04% ke level Rp13.322 per USD. Rupiah pada pembukaan Kamis ini, turun 5 poin atau 0,03% ke Rp13.321 per USD. Hari ini, mata uang Garuda diperdagangkan pada Rp13.319-Rp13.336 per USD.
Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, Kamis ini, mata uang NKRI ditutup turun 12 poin ke level Rp13.330 per USD. Awal hari, rupiah dibuka di posisi Rp13.318 per USD.
Melemahnya rupiah karena investor masih menunggu risalah Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia soal suku bunga dan perhatian investor pada Pilkada DKI yang memasuki babak kedua.
Mengutip dari Reuters, Kamis (16/2), indeks melemah setelah 11 hari berjaya terhadap sekeranjang mata uang. Dolar turun 0,4% ke level 100,81 DXY. Hal ini membuat dolar turun terhadap yen Jepang ke level ¥114,95, setelah menguat lebih dari dua minggu. Alhasil euro naik tipis 0,3% menjadi USD1,0632 EUR.
Analis mengatakan kendati data ritel dan inflasi AS menguat, namun pasar lebih memilih aksi profit taking. "Karena pasar enggan untuk harga yang lebih dari pengetatan The Fed pada tahun ini. Sehingga data inflasi yang melebihi ekspektasi tidak mendukung dolar," ujar Sam Lynton-Brown, ahli strategi mata uang di BNP Paribas.
(ven)