China Menghabiskan Investasi USD1,15 Triliun untuk Proyek Besar
A
A
A
JAKARTA - China telah menghabiskan investasi mencapai 7,92 triliun yuan atau setara dengan USD1,15 triliun dalam proyek-proyek besar hingga akhir 2016, seperti yang disampaikan perencanaan negara. Pembangunan Nasional dan Komisi Investasi (NDRC) merilis data tersebut sebelum menggelar pertemuan reguler di Beijing.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (17/2/2017) tercatat sekitar 30% dari total investasi yakni sebesar 2,39 triliun yuan digelontorkan ke proyek-proyek infrastruktur besar seperti sektor informasi, minyak dan gas (migas) berdasarkan data NDRC. China juga mengucuri dana sekitar 22% dari total investasi dalam proyek besar lainnya yakni transportasi termasuk pembangunan kereta api, jalan raya hingga bandara.
Negeri berjuluk Tirai Bambu itu juga menaruh perhatian serius pada pengembangan energi baru dan terbarukan dengan investasi 1,18 triliun yuan atau sekitar 15% dari keseluruhan investasi untuk mendapatkan energi bersih. Sementara dana sekitar 679,9 miliar yuan telah dihabiskan dalam upaya mengurangi masalah polusi seperti proyek-proyek pencegahan polusi udara.
Sebagai perbandingan, China telah menghabiskan dana sebesar 30,4 miliar yuan dalam proyek-proyek besar yang ditujukan untuk mengupgrade seperti halnya sektor manufaktur dan meningkatkan "inti daya saing sektor", menurut NDRC. Di sisi lain sebelumnya Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) China dari Caixin Media yang baru dirilis turun tipis pada Januari berada di angka 51,0 dari bulan sebelumnya 51,9. Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara itu tetap berada dijalur positif.
PMI pada Desember merupakan yang tertinggi dalam hampir empat tahun dan meskipun mereda pada Januari, namun tetap terhitung tumbuh untuk bulan ketujuh, menunjukkan pertumbuhan yang stabil dari ekonomi terbesar kedua di dunia, kata para analis. "Ekonomi China mempertahankan pertumbuhan yang stabil pada Januari," kata Zhong Zhengsheng, direktur analisis makro ekonomi CEBM Group.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (17/2/2017) tercatat sekitar 30% dari total investasi yakni sebesar 2,39 triliun yuan digelontorkan ke proyek-proyek infrastruktur besar seperti sektor informasi, minyak dan gas (migas) berdasarkan data NDRC. China juga mengucuri dana sekitar 22% dari total investasi dalam proyek besar lainnya yakni transportasi termasuk pembangunan kereta api, jalan raya hingga bandara.
Negeri berjuluk Tirai Bambu itu juga menaruh perhatian serius pada pengembangan energi baru dan terbarukan dengan investasi 1,18 triliun yuan atau sekitar 15% dari keseluruhan investasi untuk mendapatkan energi bersih. Sementara dana sekitar 679,9 miliar yuan telah dihabiskan dalam upaya mengurangi masalah polusi seperti proyek-proyek pencegahan polusi udara.
Sebagai perbandingan, China telah menghabiskan dana sebesar 30,4 miliar yuan dalam proyek-proyek besar yang ditujukan untuk mengupgrade seperti halnya sektor manufaktur dan meningkatkan "inti daya saing sektor", menurut NDRC. Di sisi lain sebelumnya Indeks manajer pembelian manufaktur (PMI) China dari Caixin Media yang baru dirilis turun tipis pada Januari berada di angka 51,0 dari bulan sebelumnya 51,9. Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi negara itu tetap berada dijalur positif.
PMI pada Desember merupakan yang tertinggi dalam hampir empat tahun dan meskipun mereda pada Januari, namun tetap terhitung tumbuh untuk bulan ketujuh, menunjukkan pertumbuhan yang stabil dari ekonomi terbesar kedua di dunia, kata para analis. "Ekonomi China mempertahankan pertumbuhan yang stabil pada Januari," kata Zhong Zhengsheng, direktur analisis makro ekonomi CEBM Group.
(akr)