SMI-Taspen Biayai Jalan Tol Milik Waskita
A
A
A
JAKARTA - PT Taspen (Persero) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI/Persero) berkomitmen mendukung proyek infrastruktur nasional dengan turut menyertakan modal pada 15 ruas tol yang dikelola PT Waskita Toll Road, anak usaha PT Waskita Karya. Dukungan pembiayaan tersebut dilakukan melalui skema program Pembiayaan Investasi Non-Anggaran Pemerintah (PINA) yang baru diluncurkan di Jakarta, akhir pekan kemarin.
Pada proyek tersebut, kedua perusahaan berkontribusi Rp3,5 triliun dengan perincian TaspensebesarRp2triliun(16%) dan SMI Rp1,5 triliun (13%). Dengan investasi yang dikeluarkan tersebut, Taspen dan SMI memiliki saham setara 29% dan sisanya dimiliki Waskita Toll Road.
Direktur Utama PT Waskita Karya Muhammad Kholiq mengatakan, saat ini pengelolaan jalan tol Waskita Karya melalui Waskita Toll Road mencapai panjang 1.100 km. Dari angka tersebut, yang telah beroperasi baru mencapai 57 km meliputi ruas tol trans-Jawa. “Kemudian sampai akhir tahun 2017 akan beroperasi lagi sekitar 270 km sehingga secara akumulatif akhir tahun itu ada sekitar 300 km,” ujar dia.
Waskita Karya menargetkan, seluruh tol yang sedang digarap perseroan bisa selesai seluruhnya pada akhir 2018. Untuk membiayai 15 ruas tol tersebut, Waskita membutuhkan dana sekitar Rp30 triliun. “Kami baru memiliki sekitar Rp6 triliun di mana Rp3,5 triliunnya dari program PINA dan sisanya dari pendanaan internal,” sebut dia.
Sebagai informasi, saat ini jalur tol yang dimiliki Waskita Toll Road meliputi 7 ruas tol trans-Jawa di antaranya Kanci Pejagan (telah beroperasi), Pejagan- Pemalang-Pemalang- Batang, Batang-Semarang, Ngawi-Kertosono, Solo-Ngawi serta Pasuruan-Probolinggo.
Adapun 8 ruas lainnya jalur non-trans-Jawa di antaranya tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Cimanggis-Cibitung, Serpong- Cinere, Depok-Antasari, Ciawi-Sukabumi, Medan- Kualanamu-TebingTinggi, Kayu Agung-Palembang-Betungserta Krian-Legundi-Bunder. Sementara itu Direktur InvestasiPTTaspenImamFirmansyah mengatakan, pihaknya akan terus menyasar investasi jangka panjang yang memberikan perlindungan dan keuntungan pasti.
Dia menjelaskan, dana kelolaan pensiun Taspen saat ini mencapai Rp95 triliun, sedangkan dana tunjangan hari tua mencapai Rp75 triliun. “Nanti akan kita lihat lagi, ketersediaan proyek yang akan ditawarkan. Yang jelas portofolio kami tidak semua di infrastruktur,” ujar dia.
Pada proyek tersebut, kedua perusahaan berkontribusi Rp3,5 triliun dengan perincian TaspensebesarRp2triliun(16%) dan SMI Rp1,5 triliun (13%). Dengan investasi yang dikeluarkan tersebut, Taspen dan SMI memiliki saham setara 29% dan sisanya dimiliki Waskita Toll Road.
Direktur Utama PT Waskita Karya Muhammad Kholiq mengatakan, saat ini pengelolaan jalan tol Waskita Karya melalui Waskita Toll Road mencapai panjang 1.100 km. Dari angka tersebut, yang telah beroperasi baru mencapai 57 km meliputi ruas tol trans-Jawa. “Kemudian sampai akhir tahun 2017 akan beroperasi lagi sekitar 270 km sehingga secara akumulatif akhir tahun itu ada sekitar 300 km,” ujar dia.
Waskita Karya menargetkan, seluruh tol yang sedang digarap perseroan bisa selesai seluruhnya pada akhir 2018. Untuk membiayai 15 ruas tol tersebut, Waskita membutuhkan dana sekitar Rp30 triliun. “Kami baru memiliki sekitar Rp6 triliun di mana Rp3,5 triliunnya dari program PINA dan sisanya dari pendanaan internal,” sebut dia.
Sebagai informasi, saat ini jalur tol yang dimiliki Waskita Toll Road meliputi 7 ruas tol trans-Jawa di antaranya Kanci Pejagan (telah beroperasi), Pejagan- Pemalang-Pemalang- Batang, Batang-Semarang, Ngawi-Kertosono, Solo-Ngawi serta Pasuruan-Probolinggo.
Adapun 8 ruas lainnya jalur non-trans-Jawa di antaranya tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Cimanggis-Cibitung, Serpong- Cinere, Depok-Antasari, Ciawi-Sukabumi, Medan- Kualanamu-TebingTinggi, Kayu Agung-Palembang-Betungserta Krian-Legundi-Bunder. Sementara itu Direktur InvestasiPTTaspenImamFirmansyah mengatakan, pihaknya akan terus menyasar investasi jangka panjang yang memberikan perlindungan dan keuntungan pasti.
Dia menjelaskan, dana kelolaan pensiun Taspen saat ini mencapai Rp95 triliun, sedangkan dana tunjangan hari tua mencapai Rp75 triliun. “Nanti akan kita lihat lagi, ketersediaan proyek yang akan ditawarkan. Yang jelas portofolio kami tidak semua di infrastruktur,” ujar dia.
(akr)