IHSG Diperkirakan Bergerak Negatif
Senin, 20 Februari 2017 - 07:56 WIB
IHSG Diperkirakan Bergerak Negatif
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini masih akan mengalami tekanan dengan range pergerakan di level 5.285-5.400.
Dia mengungkapkan, pekan ini beberapa sentimen dari data tingkat kepercayaan konsumen, indeks kinerja sektor manufkatur di Eropa serta aksi tunggu investor terhadap hasil pertemuan FOMC di Amerika Serikat (AS) guna melihat prospek suku bunga AS.
Lanjar menuturkan, tingkat inflasi di negara-negara Eropa pun ikut menjadi perhatian serta stok persediaan minyak di AS pada pekan ini.
"Pergerakan bearish terlihat pada IHSG setelah false break dan pulled back pada upper bollinger bands dan level 5.400 sebagai resistance. Indikator Stochstic memberikan signal pelemahan lanjutan dengan pergerakan negatif mengarah pada area oversold diiringi momentum bearish RSI setelah momentum RSI keluar dari support MA," ujarnya di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Sementara, guncangan pelemahan USD pun datang di tengah pekan setelah penasihat keamanan nasional Donald Trump mengundurkan diri.
Jepang Topix tergelincir 1% karena yen menguat dan Toshiba Corp jatuh, sedangkan saham Hong Kong berayun karena investor menimbang data harga produsen China.
"IHSG ditutup lebih rendah seiring aksi jual investor asing yang meningkat menjelang pilkada serentak. Hingga menjelang akhir pekan bursa di Asia cenderung bervariasi dengan pelemahan masih terjadi pada ekuitas Jepang akibat naiknya yen dan penguatan terjadi pada ekuitas di Tiongkok mencapai tertinggi sejak November 2015 dengan dipimpin sektor perbankan," tutur Lanjar.
Dia mengungkapkan, pekan ini beberapa sentimen dari data tingkat kepercayaan konsumen, indeks kinerja sektor manufkatur di Eropa serta aksi tunggu investor terhadap hasil pertemuan FOMC di Amerika Serikat (AS) guna melihat prospek suku bunga AS.
Lanjar menuturkan, tingkat inflasi di negara-negara Eropa pun ikut menjadi perhatian serta stok persediaan minyak di AS pada pekan ini.
"Pergerakan bearish terlihat pada IHSG setelah false break dan pulled back pada upper bollinger bands dan level 5.400 sebagai resistance. Indikator Stochstic memberikan signal pelemahan lanjutan dengan pergerakan negatif mengarah pada area oversold diiringi momentum bearish RSI setelah momentum RSI keluar dari support MA," ujarnya di Jakarta, Senin (20/2/2017).
Sementara, guncangan pelemahan USD pun datang di tengah pekan setelah penasihat keamanan nasional Donald Trump mengundurkan diri.
Jepang Topix tergelincir 1% karena yen menguat dan Toshiba Corp jatuh, sedangkan saham Hong Kong berayun karena investor menimbang data harga produsen China.
"IHSG ditutup lebih rendah seiring aksi jual investor asing yang meningkat menjelang pilkada serentak. Hingga menjelang akhir pekan bursa di Asia cenderung bervariasi dengan pelemahan masih terjadi pada ekuitas Jepang akibat naiknya yen dan penguatan terjadi pada ekuitas di Tiongkok mencapai tertinggi sejak November 2015 dengan dipimpin sektor perbankan," tutur Lanjar.
(izz)
