Paiton Energy Diakuisisi NP Qatar Senilai Rp17 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Qatar, Nebras Power (NP) telah menyelesaikan proses akusisi PT Paiton Energy Indonesia senilai USD1,3 Miliar atau sekitar Rp 17 Triliun. Pembelian dilakukan melalui anak perusahaannya Nebras Power Netherland BV, sebesar 35,5% saham PT Paiton.
Hal itu diungkapkan dalam pertemuan antara Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi dengan Direktur Utama (CEO) Nebras Power, Khalid Mohammed Jolo dan Business Development Director, Faisal Obaid Al-Siddiqi pada tanggal 19 Februari 2017.
Dalam pertemuan tersebut Dubes Basri yang didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi, Endang Kuswaya dan Pelaksana Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan menyambut baik akusisi yang dilakukan Nebras Power. Mantan anggota DPR ini mengharapkan akusisi memberi keuntungan yang maksimal dan dapat meningkatkan citra investasi Indonesia serta menjadikan NP sebagai perusahaan yang mendunia. "Semoga akusisi ini menjadikan Nebras sebagai perusahaan kelas dunia," ujar Dubes Basri.
Dalam tanggapannya Khalid Mohammed Jolo menyatakan akuisisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Nebras Power untuk mencari aset yang menguntungkan di masa depan dan berkualitas tinggi. "Akusisi ini juga mencerminkan keyakinan kami untuk investasi di Indonesia," imbuh Jolo.
NP juga mengakuisisi 35% saham di IPM ASIA yang memiliki 84% saham PT IPM Operasi dan Pemeliharaan Indonesia (PT IPMOMI), yang bertanggung jawab dalam operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik Paiton. PT Paiton Energy merupakan pembangkit listrik terbesar di Indonesia dengan kapasitas 2045 MW. Paiton Energy menjual seluruh produksi listriknya ke PT PLN untuk jangka panjang.
Akuisisi Paiton Energy merupakan investasi pertama NP di Indonesia guna mewujudkan visi Nebras menjadi perusahaan listrik global terkemuka. Sel ain itu, pertemuan juga membahas tindak lanjut penandatanganan Head of Agreement antara PT. Pembangkit Jawa Bali (anak perusahaan PLN) dengan Nebras Power untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik Combined Cicle berbahan bakar gas alam.
Pembangkit listrik dengan nilai total investasi sebesar USD 700 juta untuk daya 2 x 250 MW, rencananya dibangun di sekitar Belawan, Sumatera Utara. "Jika proyek ini selesai, Nebras akan bangun proyek yang sama ditempat lain," ungkap Khalid Jolo.
Dubes Basri mengatakan Qatar gencar melakukan diversifikasi ekonomi dengan menfokuskan pasar Asia termasuk Indonesia. KBRI Doha juga tengah menjajaki rencana investasi Sheikh Fahad bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, untuk investasi membangun mall di Aceh. Mantan anggota DPR ini mengutarakan investor Qatar juga gencar melakukan investasi di sektor perhotelan dan pertanian termasuk sektor kelapa sawit guna mengejar visi ketahanan pangan Qatar 2030.
Saat ini, Pemerintah RI tengah membahas berbagai proyek investasi yang telah disampaikan ke Qatar Investment Authority senilai USD1 Miliar. Menurut Boy Dharmawan, investasi Qatar juga mencakup bidang keuangan dan perbankan dan komunikasi. Aset Qatar National Bank (QNB) Indonesia dan Ooredoo Indosat terus mengalami peningkatan.
Investasi QNB telah meningkatkan asetnya dari USD 500 juta menjadi sekitar USD3 Miliar sejak beroperasi 8 tahun lalu. Diutarakan pula bahwa Qatar tertarik dengan investasi yang bersifat brown field atau investasi yang sudah jadi.
Hal itu diungkapkan dalam pertemuan antara Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi dengan Direktur Utama (CEO) Nebras Power, Khalid Mohammed Jolo dan Business Development Director, Faisal Obaid Al-Siddiqi pada tanggal 19 Februari 2017.
Dalam pertemuan tersebut Dubes Basri yang didampingi Pelaksana Fungsi Ekonomi, Endang Kuswaya dan Pelaksana Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan menyambut baik akusisi yang dilakukan Nebras Power. Mantan anggota DPR ini mengharapkan akusisi memberi keuntungan yang maksimal dan dapat meningkatkan citra investasi Indonesia serta menjadikan NP sebagai perusahaan yang mendunia. "Semoga akusisi ini menjadikan Nebras sebagai perusahaan kelas dunia," ujar Dubes Basri.
Dalam tanggapannya Khalid Mohammed Jolo menyatakan akuisisi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Nebras Power untuk mencari aset yang menguntungkan di masa depan dan berkualitas tinggi. "Akusisi ini juga mencerminkan keyakinan kami untuk investasi di Indonesia," imbuh Jolo.
NP juga mengakuisisi 35% saham di IPM ASIA yang memiliki 84% saham PT IPM Operasi dan Pemeliharaan Indonesia (PT IPMOMI), yang bertanggung jawab dalam operasional dan pemeliharaan pembangkit listrik Paiton. PT Paiton Energy merupakan pembangkit listrik terbesar di Indonesia dengan kapasitas 2045 MW. Paiton Energy menjual seluruh produksi listriknya ke PT PLN untuk jangka panjang.
Akuisisi Paiton Energy merupakan investasi pertama NP di Indonesia guna mewujudkan visi Nebras menjadi perusahaan listrik global terkemuka. Sel ain itu, pertemuan juga membahas tindak lanjut penandatanganan Head of Agreement antara PT. Pembangkit Jawa Bali (anak perusahaan PLN) dengan Nebras Power untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik Combined Cicle berbahan bakar gas alam.
Pembangkit listrik dengan nilai total investasi sebesar USD 700 juta untuk daya 2 x 250 MW, rencananya dibangun di sekitar Belawan, Sumatera Utara. "Jika proyek ini selesai, Nebras akan bangun proyek yang sama ditempat lain," ungkap Khalid Jolo.
Dubes Basri mengatakan Qatar gencar melakukan diversifikasi ekonomi dengan menfokuskan pasar Asia termasuk Indonesia. KBRI Doha juga tengah menjajaki rencana investasi Sheikh Fahad bin Hamad bin Khalifa Al-Thani, untuk investasi membangun mall di Aceh. Mantan anggota DPR ini mengutarakan investor Qatar juga gencar melakukan investasi di sektor perhotelan dan pertanian termasuk sektor kelapa sawit guna mengejar visi ketahanan pangan Qatar 2030.
Saat ini, Pemerintah RI tengah membahas berbagai proyek investasi yang telah disampaikan ke Qatar Investment Authority senilai USD1 Miliar. Menurut Boy Dharmawan, investasi Qatar juga mencakup bidang keuangan dan perbankan dan komunikasi. Aset Qatar National Bank (QNB) Indonesia dan Ooredoo Indosat terus mengalami peningkatan.
Investasi QNB telah meningkatkan asetnya dari USD 500 juta menjadi sekitar USD3 Miliar sejak beroperasi 8 tahun lalu. Diutarakan pula bahwa Qatar tertarik dengan investasi yang bersifat brown field atau investasi yang sudah jadi.
(akr)