BPS Akui Harta Empat Orang Kaya RI Setara 100 Juta Penduduk Miskin
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengaku sependapat dengan lembaga pembangunan nirlaba asal Inggris, yakni Oxfam yang menyatakan bahwa kondisi ketimpangan di Indonesia semakin terlihat. Terlebih dengan kenyataan bahwa empat orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan setara dengan 100 juta penduduk termiskin di Tanah Air.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, data yang digunakan BPS dan Oxfam untuk mengukur ketimpangan di Indonesia memang berbeda. BPS selama ini menggunakan angka gini rasio yang diukur menurut pengeluaran guna mengukur ketimpangan di Tanah Air. "BPS setiap tahun menghitung ketimpangan melalui gini rasio. Angka terakhir (gini rasio) 0,39," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/3/2017).
(Baca Juga: Kekayaan Empat Orang Indonesia Setara 100 Juta Penduduk Miskin
Meskipun tolak ukur yang digunakan berbeda, namun kata dia, fenomena yang ditemukan tetap sama dimana ketimpangan di Indonesia masih sangat lebar. Di antaranya terlihat dari ketimpangan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak serta ketimpangan mengakses permodalan. "Ketimpangan masih jadi PR besar dan kedepan perlu dilakukan berbagai langkah untuk menurunkan ketimpangan," imbuh dia.
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah membuat strategi untuk mengatasi ketimpangan, seperti melalui redistribusi aset guna memperkuat akses masyarakat terhadap permodalan. "Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, pendidikan vokasi untuk sektor tertentu seperti pariwisata. jadi meskipun datanya berbeda (antara BPS dan Oxfam), tapi kesimpulan sama bahwa ketimpangan masih jadi PR besar untuk Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, kesenjangan ekonomi yang semakin melebar di Indonesia mendapatkan peringatan dari Lembaga pembangunan nirlaba asal Inggris yakni Oxfam, lantaran bisa merusak perekonomian nasional. Kondisi kesenjangan ekonomi RI semakin terlihat ketika empat orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan setara dengan 100 juta penduduk termiskin di Tanah Air.
Lebarnya kesenjangan ekonomi Indonesia menjadi sorotan Oxfam, yang dijuluki sebagai salah satu negara paling tidak seimbang di dunia. Dimana jumlah miliuner di Indonesia telah meningkat dari hanya satu orang pada tahun 2002 menjadi 20 pada 2016. "Sejak tahun 2000, pertumbuhan ekonomi telah diambil dari Indonesia," begitu tulis Oxfam dalam laporannya.
"Namun, manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut belum di bagi rata, dan jutaan telah dibiarkan hidup di bawah garis kemiskinan terutama perempuan," sambung laporan itu seperti dikutip dari The Guardian.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, data yang digunakan BPS dan Oxfam untuk mengukur ketimpangan di Indonesia memang berbeda. BPS selama ini menggunakan angka gini rasio yang diukur menurut pengeluaran guna mengukur ketimpangan di Tanah Air. "BPS setiap tahun menghitung ketimpangan melalui gini rasio. Angka terakhir (gini rasio) 0,39," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Rabu (1/3/2017).
(Baca Juga: Kekayaan Empat Orang Indonesia Setara 100 Juta Penduduk Miskin
Meskipun tolak ukur yang digunakan berbeda, namun kata dia, fenomena yang ditemukan tetap sama dimana ketimpangan di Indonesia masih sangat lebar. Di antaranya terlihat dari ketimpangan kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak serta ketimpangan mengakses permodalan. "Ketimpangan masih jadi PR besar dan kedepan perlu dilakukan berbagai langkah untuk menurunkan ketimpangan," imbuh dia.
Menurutnya, saat ini pemerintah tengah membuat strategi untuk mengatasi ketimpangan, seperti melalui redistribusi aset guna memperkuat akses masyarakat terhadap permodalan. "Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, pendidikan vokasi untuk sektor tertentu seperti pariwisata. jadi meskipun datanya berbeda (antara BPS dan Oxfam), tapi kesimpulan sama bahwa ketimpangan masih jadi PR besar untuk Indonesia," tandasnya.
Sebelumnya, kesenjangan ekonomi yang semakin melebar di Indonesia mendapatkan peringatan dari Lembaga pembangunan nirlaba asal Inggris yakni Oxfam, lantaran bisa merusak perekonomian nasional. Kondisi kesenjangan ekonomi RI semakin terlihat ketika empat orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan setara dengan 100 juta penduduk termiskin di Tanah Air.
Lebarnya kesenjangan ekonomi Indonesia menjadi sorotan Oxfam, yang dijuluki sebagai salah satu negara paling tidak seimbang di dunia. Dimana jumlah miliuner di Indonesia telah meningkat dari hanya satu orang pada tahun 2002 menjadi 20 pada 2016. "Sejak tahun 2000, pertumbuhan ekonomi telah diambil dari Indonesia," begitu tulis Oxfam dalam laporannya.
"Namun, manfaat dari pertumbuhan ekonomi tersebut belum di bagi rata, dan jutaan telah dibiarkan hidup di bawah garis kemiskinan terutama perempuan," sambung laporan itu seperti dikutip dari The Guardian.
(akr)