PLTU Batang Beroperasi 2020

Rabu, 01 Maret 2017 - 21:53 WIB
PLTU Batang Beroperasi...
PLTU Batang Beroperasi 2020
A A A
SEMARANG - Progres pembangunan PLTU di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, yang berkapasitas 2.000 MW berjalan lambat. Pembangkit listrik terbesar di Asia Tenggara tersebut diperkirakan baru akan beroperasi pada 2020.

Direktur PT Bhimasena Power Indonesia, W. Adjinugroho mengatakan, hingga saat ini progres pembangunan PLTU tersebut baru mencapai 23%. "Perkembangan proyek tidak hanya sebatas bangunan fisik melainkan juga sistem jaringan. Hingga akhir 2017 diperkirakan baru mencapai 30 sampai 40 persen," katanya, Rabu (1/3/2017).

Dia menegaskan, PLTU dengan nilai investasi USD4,2 miliar atau setara Rp56,1 triliun (kurs Rp13.362/USD), baru akan beroperasi penuh pada 2020. Investasi sebesar itu sudah termasuk kebutuhan dana untuk antisipasi molornya proyek.

Unit I direncanakan beroperasi Mei 2020 dilanjutkan penyelesaian pembangunan Unit II yang ditarget November 2020.

Adji menjelaskan terdapat beberapa penyebab progres pembangunan PLTU berjalan lambat. Diantaranya pembebasan lahan dan kondisi sosial setempat. Meski demikian, berbagai permasalahan yang dihadapi itu telah dapat diselesaikan. "Sekitar 226 hektare tanah sudah dibebaskan," katanya.

President Director PT Bhimasena Power Indonesia, Takashi Irie menambahkan, PLTU dirancang dengan teknologi USC dengan skala besar di Indonesia. Efisiensi panas yang lebih tinggi oleh USC memungkinkan konsumsi batubara dan emisi CO2 yang lebih rendah. Emisi polutan udara diklaim lebih rendah dengan menggunakan 'Low Nox Burner', 'Fabric Filter' dan 'Flue Gas Desulfurization'.

Dia mengatakan untuk penyerapan tenaga kerja per 24 Februari 2016 mencapai 1.831. Tenaga kerja Indonesia mencapai 1.776 orang atau 97% dan tenaga kerja asing mencapai 55 atau 3%.

Tenaga kerja lokal berasal dari Batang sebanyak 758 orang dan kota lainnya 1.018 orang. "Pekerja direncanakan lebih banyak menjelang pengoperasian proyek," katanya.

Beberapa kegiatan juga dilaksanakan menyasar penduduk setempat. Diantaranya program rumah ikan, pengembangan ekonomi seperti penciptaan lapangan kerja, infrastruktur, kesehatan, pendidikan dan lainnya.
(ven)
Berita Terkait
PLTU Barru OMU Berkomitmen...
PLTU Barru OMU Berkomitmen Catatkan Performa Optimal
Kantongi SLO, PLTA Poso...
Kantongi SLO, PLTA Poso Dukung Transisi ke Energi Terbarukan
PLN Bakal Lakukan Steam...
PLN Bakal Lakukan Steam Blow Proyek PLTU Sulsel Barru-2
PLTU Barru 2 Sukses...
PLTU Barru 2 Sukses Laksanakan Tahapan Backfeeding
Banjir Terjang Lokasi...
Banjir Terjang Lokasi Proyek PLTU Suralaya Akibat Curah Hujan Tinggi
Pakai Teknologi Ramah...
Pakai Teknologi Ramah Lingkungan, 3 PLTU PLN Grup Raih Penghargaan
Berita Terkini
Tarif Impor Baru AS...
Tarif Impor Baru AS Bakal Mendorong Ekonomi Global Jatuh ke Jurang Resesi
45 menit yang lalu
Sambut Arus Balik, BRI...
Sambut Arus Balik, BRI Siapkan Posko BUMN di Bandara dan Rest Area Jalan Tol
1 jam yang lalu
Geser Hong Kong, Moskow...
Geser Hong Kong, Moskow Jadi Kota Kedua dengan Miliarder Terbanyak
1 jam yang lalu
Bersama BRI, Unici Songket...
Bersama BRI, Unici Songket Silungkang Sukses Tembus Pasar Global
1 jam yang lalu
Mineral Kritis Bisa...
Mineral Kritis Bisa Jadi Nilai Tawar RI usai Kena Tarif Impor AS 32%
2 jam yang lalu
Sektor Industri Terdampak...
Sektor Industri Terdampak Tarif Impor AS, Pengamat: Respons RI Kalah Cepat Dibanding Vietnam
3 jam yang lalu
Infografis
Fasilitas Pengolahan...
Fasilitas Pengolahan Sampah RDF Rorotan Beroperasi Akhir 2024
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved